Hari hari berlalu...
Semakin hari Ridwan semakin dekat dengan Rara, Rara pun biasa-biasa aja jujur dia emang nyaman dengan Ridwan tapi ia tidak mempunyai perasaan khusus ia sudah menganggap Ridwan seperti kakaknya karena Ridwan memang baik kepada Rara.Sampai sekarang hatinya masih terisi oleh nama Irwan dan tidak bisa ia hapus begitu saja, karena banyak kenangan yang ia simpan dihati kecilnya, kadang Rara tersenyum mengingat kenangan manis mereka dan menangis kalau harus mengingat kenangan pahit.
________________skip_________________
Hari ini kembali Rara dan Selfi berangkat ke kampus bersama.
"Kak Ceppy ayo kita berangkat" ucap Rara
"bentar" ucap Selfi
"ayolah cepetan hari ini kan kita jadwal pagi" ucap Rara
"iya-iya yaudah ayo kita berangkat" ucap Selfi
"ayo"
#Dikampus
Mereka berpapasan dengan Ridwan.
"good morning pak" ucap Rara
"morning too" ucap Ridwan
"yaudah pak Ridwan kita mau kekelas dulu ya, ayo kak Ceppy" Rara menarik tangan Selfi
"permisi ya pak" ucap Selfi
"iya silahkan"
Saat dikelas pak dosen menjelaskan pelajaran mereka. Setelah jamnya habis pak dosen itu pun keluar. Lagi-lagi Rara sendirian sedang Selfi sibuk ngobrol dan ngerumpi dengan temannya yang bernama Alexa.
Dari pada ia mengut-mangut mendengarkan rumpian yang nggak jelas kemana itu akhirnya Rara memutuskan untuk pergi keperpustakaan.
"kak Ceppy aku mau ke perpus dulu ya" ucap Rara
"yaudah hati-hati ya" ucap Selfi
"iyaa"
Gedung kampus yang begitu luas, membuat Rara susah menemukan Perpustakaan dimana, ia pun bertanya-tanya kepada mahasiswi lainnya, dan Rara berjalan kearah yang ditunjukkan.
Saat dijalan tiba-tiba ada yang memanggilnya. Rara pun membalikkan badannya mencari sumber suara itu, terlihat sekali seorang pria berlari menghampirinya. Dia adalah Ridwan
"ada apa pak?"tanya Rara
"kamu mau kemana?" tanya Ridwan juga
"mau ke perpus" ucapnya
"saya juga mau kesana yaudah yuk bareng aja" ucapnya
"emm... yaudah deh" Akhirnya mereka pun pergi keperpustakaan bersama.
Rara sedang asyik menyanyi dengan Aerphone yang terpasang ditelinganya.
"Cinta yang selalu aku dambakan berakhir derita...
engkau yang selalu aku banggakan tiada setia..
Walau ku merasa membutuhkan cinta..
Mungkin ku trauma
kegagalan demi kegagalan Jeraa.... " Nyanyinya"Suaranya bagus.." ucap Ridwan, tapi Rara tidak mendengarnya karena ia memakai Aerphone.
"ini perpustakaannya masih jauh ya pak" tanya Rara
"iya" ucap Ridwan
"pak saya nanya perpustakaannya masih jauh ya?" tanya Rara lagi
"lah kan saya bilang iya" ucap Ridwan
"lah pak Ridwan saya lagi nanya ini" ucap Rara sedikit mengeraskan suaranya.
"Astaga" Ridwan menepuk jidatnya lalu ia pun melepas Aerphone yang ada ditelinga Rara

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Kita [COMPLETED]
FanfictionApa jadinya saat orang yang sangat kita cintai menikah dengan orang terdekat kita, dan tinggal satu atap sama kita? Pasti sakit banget kan atau mungkin bukan sakit lagi bahkan ada yang pengen mati :') Seperti itu juga yang dirasakan oleh Rara dan Ir...