4. Terimakasih Tuhan Untuk Luka ini...

113 14 1
                                    

Pergi atau menetap itu berlaku pada Arga dan Maura.
Tapi
Berjuang atau Bertahan itu berlaku pada aku dan Dialeka.

***

Pagi ini gua berharap Leka bakal bisa gua temui diparkiran. Dan semesta berlaku adil.

Dikejauhan Leka berdiri tepat disamping motor Arga, hah tunggu motor Arga, itu artinya dia semotor dong sama Arga, kok bisa???

Gua memarkirkan motor disamping motor Arga.
"pagi cuy!" sapa Arga.
"pagi juga." jawab gua.
Arga merapihkan rambutnya dan turun dari motor.
"Lek, gua ke kelas duluan ya!" terang Arga "dadah jelek!" Tersenyum lebar, sembari mengajak rambut Leka.
"ihh Arga!!!" protes Leka.
"gua cabut ya." terang Arga.
"ayo gan." ajak Arga.
"yoi." jawab gua singkat.

Kini jarak kami sudah terlampau jauh, gua udah gak sabar mau nanya sama Arga kenapa dia pergi bareng Leka dan kenapa sikapnya semanis dan sedeket itu sama Leka, sedangkan kalo di sekolah mereka ngobrol pun jarang malah sama sekali gak pernah.

"Ar, lu selingkuh ya dari Maura?" tuduh gua.
"ngomong apaan si lu gan!" protes Arga.
"lu tadi sedeket itu sama Leka? Malah sampe berani ngacak-ngacak rambut leka, dann lu juga berangkat bareng Leka!" Protes gua.
"lu cemburu ya?" tuduh Arga.
Gua terkejut, dan sedikit salah tingkah.
"gua cemburu!? Kenapa gua cemburu! nggak lahh." bela gua dengan gelagapan "gua cuma gak tega aja, kalo Maura sampe tau dia pasti bakal terluka." Terang gua penuh harap supaya Arga tidak curiga.
Wajar sih Arga curiga karena gua selama ini gak pernah peduli sama urusan orang lain.

"Gan, lu harus tau ya, gua sama Leka itu udah sahabatan dari orok, malah bunda, dan mama nya Leka, mau ngejodohin kita, karena kita itu kelihatan lengket banget!" jelas Arga "lu gak usah mikir macem-macem, tapi gua gak jadi di jodohin karena Leka sakit, gara-gara kita mau dijodohin." ujar Arga penuh harap.
"ouh gituu" jawab gua.

Biasanya kalo Arga ngomong sedetail ini pasti dia jujur dan gak ngarang cerita, mana mungkin juga Arga selingkuh dari Maura.

"ouh iya, nanti di jam istirahat lu mau kan antar gua ke kelas Maura?" pinta Arga, dan gua cuma mengangguk setuju.

Jam Istirahat...

Arga dan gua langsung bergegas keluar kelas, setelah kita diceramahin sama guru sejarah karena kita gak merhatiin dia.

Dikoridor gua bener-bener udah gugup karena gua bakal ketemu Leka. Ya pastinya ketemu dia, kan Maura, Leka dan satu lagi temannya yang bernama Nada, itu selalu barengan.

Gak kerasa sekarang gua udah sampai tepat didepan kelas Leka, gua berharap ada Leka dan gua berharap Arga bakal ngobrol lama sama Maura biar gua bisa luangin waktu buat deket sama Leka.

Diambang pintu Maura berdiri anggun dengan bando berwarna pink pastel dan jam yang senada, disusul datangnya Nada, gadis berkacamata dengan rambut hitam yang terurai.
Lalu dimana Dialeka, sosok yang gua cari?

"hallo Ra, hai Nada." sapa Arga, gua sih cuma tersenyum tipis.
"kamu mau ngomong apa?" Tanya Maura penasaran.
"kita ngomong disana ya." pinta Arga.
"oke..." jawab Maura setuju.

Entah mereka membicarakan apa, tapi yang jelas gua merasa kecewa karena gua gak bisa ketemu leka. Akhirnya gua memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, tanpa pamit ke Arga dan juga Nada.

Di perpustakaan...

Jam segini perpustakaan agak sedikit ramai. Sebelum gua masuk perpus gua liat ada Gabriel dan Samuel, yang entah lagi ngobrolin apa.

Gua berjalan menyusuri rak yang dipenuhi buku-buku tebal.
Gua saat itu merasa luntang lantung karena gua gak ada niatan buat baca buku.

Biasanya diperpus ini gua sering mendapati Leka dengan buku Diary nya atau dengan Novel tebalnya.

Leka itu gadis yang unik dan sangat Langka, gimana tidak coba lu bayangin dia adalah cewe puitis yang selalu bawa buku harian kesekolah dan sampai saat ini gua sangat penasaran dan ingin tau siapa dan apa yang ia tulis disetiap lembar buku hariannya.

Gua terdiam sejenak mengamati salah satu buku berjenis non fiksi, dan saat gua mau ngambil buku itu, tepat disamping gua Leka pun ingin mengambil buku yang sama.

"Eh lu Gan!? kok tumben diperpus." tanya Leka.
Apa dia bilang??? tumben gua di perpus! Bukannya selama ini gua selalu keperpus cuma buat bisa liat dia.
"ouh iya, cuaca diluar panas jadi gua mau ngadem disini." terang gua.

Sumpah sih itu alasan yang sedikit aneh didengar, karena secara logis kalo gua mau ngadem, semua kelas di SMA gua pake AC ya udahlah terlanjur.

"ouh gitu ya, kenapa gak dikelas aja? Kan kelas kita semuanya pake AC?" tanya Leka.
"dikelas banyak orang-orang aneh jadi gua memutuskan untuk kesini aja." jelas gua, Leka hanya mengangguk.

Sesaat hening, dari kejauhan gua ngeliat Gabriel dan Samuel seperti sedang mengamati gua dan Leka.

Akhirnya gua dan Leka berbincang dan tertawa menertawakan gua yang datang ke perpus cuma buat ngadem doang.

Gadis berkacamata, yang bernama Nada di ibaratkan Cut Syifa, Artis cantik.
Nahhh Pasti kalian penasaran juga kan sama tokoh-tokoh lain???
Kalo gituuu Ikuti ceritanya okey...
Buat kalian yang belum mengikuti aku ikuti dong hehehe
Makasih ya... Buat waktu senggang nyaaa.

salam AlaskaRindu

Dia Dialeka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang