3. Pertemuan Membawa Luka

16 0 0
                                    


Siapa kah temu itu? Luka yang membawanya semakin cinta, atau suka yang pada harinya berakhir duka!

_Fahrie Alando Dirgantara


Kelas yang kini terlihat lebih tentram, membuat Leka merasa tenang, terlebih lagi akan kehampaan yang kini ia rasakan.

Laki-laki itu memandang Leka tajam, seolah dia ingin menggapainya namun keadaan dan takdir atas semesta membuatnya tak nampak!

Angin berhembus membawa setiap luka dan kembali menusuk dada, Lelaki itu terlihat tak berdaya!

Seseorang kini tepat ada disamping Leka, dia menatap Leka keheranan dan terpaku diam tanpa bersuara!

"Ada apa ya?" Tanya gadis itu penasaran,

Alan terdiam menatap Leka, ia kembali mengingat kejadian Dua tahun yang lalu.

Flashback On

Mobil itu melaju kencang, dan mendahului setiap mobil yang ada dihadapannya.

"Pah!!! Gak seharusnya kita meninggalkan Mama dan juga kak Gani!" Teriak Alando.

Fahrie Alando Dirgantara adalah anak dari seorang Lelaki pembunuh yang bernama Yudha Adiwan Dirgantara. Sekaligus adik tiri Januar Damara Argani.

"Kamu mau mendekap dipenjara?!" Sentak Yudha.
"Pah! Dengan kita ninggalin mama dan Kak Gani gitu aja, sama aja kayak kita nyerahin diri ke polisi!" Terang Alando.

"Begoo!! Otak kamu dimana sih? Ayolah berpikir! Dengar ya, papah gak pernah menyuruh kamu untuk menembak kakak tiri mu itu!" Seru Yudha dengan gemetar.

"Pah aku gak bermaksud nembak kak Gani! Itu karena ketidak sengajaan!!" Terang Alando.

Mobil itu semakin kencang, sesaat hening didalam mobil. Didapatinya Yudha semakin gemetar!

Yudha menatap Alan dengan raut garang nan seram! Tangannya mulai mengambil pistol yang ada dikantung celana milik Alan.

Sontak Alan menyadari hal itu dan langsung mengarahkan pistol tersebut ke Yudha.

"Papah mau bunuh aku?!" Teriak Alan.
"Kamu harus mati!" Seru sang Papah.

DUAAAAR

Tembakan itu melesat dan membuat mobil yang dikendarai Yudha Oleng, sehingga memakan bahu jalan dan menabrak seorang gadis yang menyebrangi jalan.

Gadis itu terpental saat setelah dirinya terbawa mobil dan membuat kaca mobil yang ditumpangi Alan berserta Yudha pecah.

Gadis itu kini tergeletak di Aspal, dengan berlumuran darah. Alan memandanginya lewat kaca belakang mobil, disusul dengan para warga yang histeris dan langsung mengurumuni si korban.

Kini mobil semakin oleng, dan menghantam mobil lainnya, sehingga terjadi ledekan setelah si mobil terjun ke jurang.

Alan terpental sedangkan Yudha terbakar didalamnya.

Flashback Off


Alan kini tersadar dari lamunannya, disusul dengan kepergian Leka dari kelas.

***

Semenjak kejadian itu Alan hidup dengan rasa takut, ia tidak menyangka bahwa gadis yang pernah Ayahnya tabrak dua tahun yang lalu kini hadir dihidupnya.

Alan membuka laci mejanya dan mengambil obat-obatan yang selama dua tahun ini menjadi obat penenang untuknya.

Kini ia membantingkan tubuh lusuhnya di atas kasur empuk yang selalu menjadi alas untuknya mengejamkan mata.

Kamar bernuansa hangat, dan tentram ini memiliki kesan didalamnya. Warna hitam putih dengan lukisan-lukisan cantik disalah satu dinding, membuat kamar Alan serasa hidup.

Alan tinggal seorang diri, dirumah peninggalan ayahnya, yang dua tahun lalu hangus terbakar.

Alan terbangun dari tidurnya, dan keluar kamar dengan pakaian yang lesuh dan kusut.

Ia memasuki kamar sang Kakak yang tidak lain ialah Kamar Argani, Januar Damara Argani.

Kamar Gani terlihat teduh, sekaligus memberi kesan hangat dan juga nyaman. berjejer Foto-foto hasil jepretannya sendiri.

Dan juga foto sang Ayahanda ialah Restu Damar Handoko.
Sang Ayah yang selalu ia rindukan, dan juga sosok yang selalu ia ceritakan.

Alan mendekati sebuah meja belajar yang tak pernah tersentuh selama dua tahun lamanya.

Diatas meja belajar itu terdapat beberapa buku, dan juga foto-foto yang berserakan.

Alan mengambil satu persatu-satu foto itu, ya selama dua tahun ini dia tidak pernah berani masuk ke kamar Kakak tiri nya itu.

Diatas foto-foto itu terdapat banyak debu, membuat nafas Alan sesak!

Didalam foto itu, terdapat seorang gadis. Yang memeluknya erat, dan tersenyum manis.

Author: siapa itu Alan??

Wajah Alan terlihat pucat pasi, setelah melihat sosok didalam foto itu, gadis itu adalah gadis yang sama! Ia Dialeka.

Rasa ingin tahu Alan tentang Gani Dan Leka membuatnya semakin sesak! Dimana Alan menemukan hadiah untuk ulang tahun Leka dan hari jadian mereka yang ke satu tahun.

Alan tidak berani membuka kotak tersebut, dan memutuskan untuk menyimpannya kembali.

Alan semakin tak kuasa dan memutuskan untuk pergi, namun baru beberapa langkah ia menuju pintu, pintu itu tertutup begitu saja. Membuat Alan semakin sesak dan juga Takut!

Dia mengamati ruang sekitar, dan berusaha untuk tenang. Saat ia perlahan melangkahkan kaki kebelakang, kaki nya menginjak sesuatu!

Author: Apaan tuh Al??

Alan melihat ke bawah dan didapatinya sebuah buku harian, berwarna hitam dengan pena putih didalamnya.

Alan mengambil buku itu, dan mengamatinya. Buku itu dipenuhi debu dan terlihat usang sekaligus berkabang.

"Buku apaan ya nih?" Tanya Alan pada dirinya sendiri.

Alan membuka buku itu amat hati-hati, di dapatinya di halaman pertama bertuliskan.

Dia Dialeka

Tentang aku saat mengenalmu, dan tentang kamu saat bersamaku!
Sekaligus waktu dimana aku dan kamu berawal dari temu.

Januar Damara Argani

Salam AlaskaRindu

Dia Dialeka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang