10. "Cowo pelitttt!!"

65 8 0
                                    

Jam istirahat pun tiba, waktu dimana gua, Arga dan Samuel pergi kekantin buat makan siang.

Sesampai dikantin gua merasa ada denyutan dihati gua, ada sesuatu yang beda tapi ada apa ya? Gua bener-bener gak karuan!
Rasanya gua gak bisa berhenti senyum, dan senyum-senyum sendiri! pernah gak sih lu pada kaya gitu???

Author: Serius sih, aku pernah Gan kayak kamu!

Panasnya matahari membuat badan gua basah. Ditambah lagi jarak yang jauh dari kelas ke kantin membuat gua merasa cape.

Tapi semua rasa itu hilang ketika gua melihat Sosok bidadari cantik, bawa Es coklat yang di taburi keju diatasnya, behhh mantapppp!!!
Bidadari cantik itu ialah Leka, ia sangat cantik dengan rambut terurai.

Mata gua terpaku pada Leka, dan tak mau beralih lagi,hanya ingin melihat Leka.
"Lek!!" Arga memanggil Leka.
"ehh lu, ditungguin tuh!" jelas Leka kesal.
"nyeloo dong!" tembal Arga.
Raut wajah Leka terlihat geram akan jawaban Arga.
"lu tau gak? si maura itu dari pagi marah-marah mulu karena lu Ar!" protes Leka.
"kenapa???" Arga bertanya dengan nada seolah tak terima dirinya disalahkan.
"kenapa lagi kalo bukan karena lu gak ngucapin Aniv ke Maura!" jawab Leka.
Arga hanya terdiam, tak bersuara dan pergi kembali kekelas meninggalkan gua, Leka begitu pun Samuel.
"woyyy!!! Argaaa." teriak leka kesal.

Leka memalingkan pandangannya kearah Samuel, yang berada tepat disamping gua.
"lu Samuel kan?" tanya Leka.
Samuel tampak kebingungan, dari mana Leka tau namanya.
"iya gu-a Sa-muel." jawab Samuel terbata-bata.
"kenalkan nama gua Dialeka!" Leka mengulurkan tangannya.
Membuat gua merasa tidak rela bila Sam Dan Leka berjabat tangan.

Ketika Samuel ingin menjabat tangan Leka, dengan sigap gua mengulurkan tangan gua dan berjabatan dengan Leka.
"kenalin dia Samuel teman gua" terang gua penuh percaya diri.

Leka terlihat kebingungan begitupun gua, namun entahlah gua gak peduli.

Leka berusaha melepaskan Tangannya dari gua, dan kamipun saling melepaskan satu sama lain.

Tidak lama Nada dan disusul oleh Maura datang menghampiri gua Leka dan Samuel.
"Arga mana?"tanya Maura entah kesiapa.
"Arga tadi baru aja balik kekelas." terang Leka.
Maura memandang Gua penuh tanya.

Diwajahnya terlihat jelas bahwa Maura kecewa.
"Ra lu baik-baik aja kan?"tanya Nada.
"gua cabut kekelas duluan!" terangnya ketus.
Leka dan Nada hanya memandangi Maura lalu terdiam nampak kebingungan.

"Gua laper gimana kalo kita makan siang bareng?"tanya gua pada Leka dan Nada.
Berusaha mencairkan suasana.

Nada terlihat sungkan, apalagi matanya tidak pernah berani menatap Samuel.
"ayoo!" jawab Leka disusul dengan kepergiannya ketempat makan.

Dimeja kita terdapat empat mangkok Bakso dan empat gelas Es teh manis.
"Sam!" Leka membuka percakapan "ngomong-ngomong, makasih ya karena udah nyelametin Nada." ujar Leka tulus.
"iya selow aja." jawab Samuel.

Hening tidak ada lagi yang berbicara, Nada bertingkah aneh, akan tetapi walaupun begitu ia masih tetap terlihat anggun.

"ouh iya kenalkan gua Samuel." terang Samuel sembari mengulurkan tangannya pada Nada.
"Nada." jawab Nada dan menjabat tangan Samuel.

Samuel ini sangat pemberani, gua jadi ingat ketika Leka mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan gua.

Leka menatap gua penuh curiga, entah apa yang sedang ia pikirkan yang jelas tatapannya sangat mengganggu.

Samuel dan Nada pamit pergi kekelas terlebih dulu, gua dan Leka hanya mengangguk kerena Bakso kita belum habis.

Samuel ini benar-benar cowo pemberani. Mengapa tidak, ia hanya butuh waktu beberapa menit untuk mendekatkan diri dengan Nada.

Sekarang hanya ada kita berdua, walaupun disekeliling kita banyak orang tetap saja bagi gua ini sangat menebarkan.

"pulang sekolah, kita ke Butik dulu ya. Udah itu langsung ke toko bunga, keunya udah gua pesan, tinggal diambil," Leka mehela Nafas "dan Satu lagi kita harus ngehias tempatnya dan masalah Maura biar gua yang urus!" terang Leka rinci.

Gua hanya berdiam menikmati bakso sembari mendengar celoteh Leka, gua heran Arga yang mau memberi kejutan mengapa dia yang ribet?

"Ia bawel!" celetuk gua.
"lu bilang apa, bawel?" wajah Leka memerah tanda ia geram "ihhhh nyebelin!!!" protes Leka.
"Bodo amatt!" jawab gua enteng.

Entahlah apa yang ada dipikiran gua, gua selalu bertingkah kalem didepan Leka walaupun pada akhirnya konyol juga, karena sebenarnya hati gua seneng.

"lu bayarin Bakso gua ya, kan lu punya hutang ama gua!" tegas gua.
"cowo pelitttt!!" protes Leka.
"biarin, dari pada luu gembulll!" tegas gua.

Leka memandang gua tajam, tanpa pikir panjang gua pergi meninggalkan Leka dan mangkok bekas gua makan begitu saja.

Sesampainya dikelas gua membuka buku harian gua, dan seperti biasa gua akan menuliskan tentang Leka...

Leka, gua mungkin emang cowo pelit ataupun mungkin jika kita menjadi sepasang kekasih gua gak akan bisa seromantis Arga, tapi gua akan pastikan, bahwa setiap waktunya akan selalu berkesan.
Maaf ya gua nyuruh lu bayarin baksonya :v soalnya gua gak punya duit buat nanti malam :)

Terimakasih untuk kalian yang udah baca cerita aku :)...
Tunggu kelanjutannya

Salam AlaskaRindu

Dia Dialeka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang