Kini gua dan Leka berada di ruang Uks, hening diantara kita. Sedari tadi Leka mengobati gua amat serius."dah selesai!" seru Leka menatap gua penuh tanya.
"makasih, lu mau cerita apa?" tanya gua datar.
Gua tau Leka mau cerita tentang Gabriel, dan jujur gua gak sanggup denger itu dari Leka."Gabriel,," Leka terlihat ragu.
"kenapa sama Gabriel?" tanya gua sengaja mendesaknya.
"Gabriel ngira gua suka sama dia!" seru Leka membuat gua menelan ludah masam.
Serius Lek? Batin gua."terus lu kenapa cerita sama gua? Apa hubungannya?" tanya gua heran.
"ya karena,," belum selesai Leka bicara, rasanya hasrat gua untuk bertanya semakin memuncak!
"Ouh apa lu mau pamer??" cerocos gua.
"jelas ada hubungannya lah!" seru Leka geram.
"apa?" tanya gua jutek.Leka terlihat gelagapan, seperti sedang mencari kalimat yang tepat untuk pertanyaan gua.
"Gelang ini!!! Karena lu dan gua tukeran gelang!" Jelas Leka, dengan amarahnya.
"apa hubungannya?" protes gua geram.Gua mulai berpikir keras, apa hubungannya tukeran gelang sama masalah ini?
Ouhh gua tau! Batin gua.
"jadi maksud lu, Gabriel ngiranya inisial G itu dia?" Tanya gua meyakinkan.
"iya, ini semua gara-gara lu" tegas Leka.
"kenapa gua?" tanya gua lagi.
"logikanya, kalo kita gak tukeran gelang, dan gua gak pake gelang inisial G! Gabriel gak bakal,,," belum selesai Leka berceloteh, gua langsung bangkit dari duduk.
"Gabriel gak bakal ngira lu suka sama dia!" tegas gua.
Leka terdiam menatap gua geram.
"terus menurut lu gua yang salah??" suara gua dengan nada agak tinggi, membuat Leka tertegun menatap gua tajam.Hening diantara kita, membuat gua semakin sesak! Leka menangis di hadapan gua, membuat sesak didada ini mulai mereda.
"gua cuma mau ada inisial nama gua di lengan lu, gak lebih kok! Maaf in gua ya." seru gua lembut.Leka terdiam, memalingkan pandangannya mencoba menyembunyikan air matanya.
"jawab jujur Gan! Apa lu cemburu? Apa lu suka sama gua?" tanya Leka lirih.
Gua gak bisa bohong kalo gua sayang dan cinta sama Leka, tapi,,,
"jawab Gan!!!" teriak Leka penuh amarah.Lu bukan daun yang gugur!
Bukan juga bintang yang jatuh!
Hanya saja,,,
Lu rembulan yang teduh, dan angin yang riuh.Januar Damara Argani
"Jawab Gan!!" pinta Leka sembari memukul dada gua lumayan keras.
"Leka gua gak,," terang gua menggantung.
"kalo lu bilang nggak, lu pengecut!!" tegas Leka, pergi meninggalkan gua.
"gua cinta sama lu!" seru gua dalam kehenigan.***
Gabriel terlihat sangat bahagia, mungkin karena Leka. Ya satu minggu sudah berlalu, membawa gua kedalam ruang yang sendu, berkecabuk Rindu.
"Leka, latihan ya jangan lupa." seru Gabriel, dibalas dengan senyuman Leka.
"makanannya enak ya!" terang Arga, berusaha mencairkan suasana.
"semua yang udah terjadi, gak bakal balikin solidaritas kita!" ujar Samuel enteng.Ya sekarang kita lagi makan, di kantin tepat di tempat Favorite kita dulu!
"gua tau gua salah!" Gabriel mulai bersuara.
"gua juga tau, lu gak bakal pernah berubah!" tegas Samuel.
"gua cuma punya masalah sama Arga! Bukan sama lu" terang Gabriel mempertegas.
Lu juga punya masalah sama gua!! Batin gua.
"tapi gua punya masalah sama lu! Sama ke egoisan lu!" tegas Samuel.
Arga terlihat muak!
"cukup!!!" tegas Arga menengahi.
"gua cabut, gua gak nafsu makan!" terang Samuel menatap tajam ke arah Gabriel.Samuel pergi dengan penuh amarah, Gabriel menggebrak meja menatap kepergian Samuel.
Makasih buat kalian yang udah mau ikut andil kedalamnya :v
Salam AlaskaRindu
![](https://img.wattpad.com/cover/214619828-288-k402920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Dialeka [COMPLETED]
Teen FictionKadang mencintai dalam diam itu sangat menyenangkan, dimana hanya kamu dan hatimu yang merasakan detakan jantungnya, dan kadang semesta memberi kita ruang hanya untuk sesekali memandanginya. Akan tetapi bagaimana bila ternyata selama ini dia pun men...