14. Ingin cepat Malam

52 7 0
                                    


Gak kerasa waktu semakin berlalu, gua dan Leka star dari jam satu siang dan selesai sampai jam empat sore. Cape banget tapi ini semua gua lakuin demi Leka dan Arga begitupun Maura.

Bunga sudah kita dapat, bunga cantik yang dipilih Leka adalah bunga matahari, Leka berujar katanya agar cinta Arga dan Maura seperti mentari menyinari semesta ini dan akan terbit kembali bersama fajar yang berseri.
Leka itu emang puitis, dia itu sangat jujur, lembut dan tulus.

Gua gak tau apa maksud dari semua perlakuan Leka sama gua tapi yang jelas gua bahagia bisa melewati hari dengan Leka.
"Gan, lu dekor tempatnnya sendiri ya?" pinta Leka.
"iya." jawab gua singkat.
"soalnya gua harus dandanin Maura!" terang Leka.
"kasian Maura didandanin sama lu!" terang gua "yang ada dia bukannya cantik jelita malah kayak jelek kayak lu." ejek gua.
Leka memandangi gua geram, dan menyipitkan matanya marah.
"ouh jadi gua jelek??" tanya Leka, belum yakin.
"iya!" jawab gua enteng.
"lu gemesin deh!!" ujar Leka sembari menyubit pipi gua.

Author: Aduh Gan, aku rasa si Leka tuh suka sama kamu :v

Gua terdiam melongo, dan menelan ludah tak percaya.
"gua pamit ya, nanti Arga bakal kesini jemput lu, nahhh nanti lu jemput gua dan Maura dirumah nya!" ujar Leka "jangan lupa, dandan yang ganteng!" seru Leka dan pergi meninggalkan gua seorang diri.

Dan sekarang gua sendiri disini, mempersiapkan kejutan untuk Maura.

"hai kak Gani?" suara itu jelas terdengar tak asing ditelinga gua.

Gua beralih melihat kearah suara itu. Gua terkejut didapati Sheka berdiri tepat didepan gua.

Ya Sheka adalah adik Gabriel, si cewe cantik yang pernah ngomong terang-terangan suka sama gua.

Panjang kalo diceritain, dan kelam banget pokoknya.
"kamu kok ada disini?" tanya gua.
"ouh iya kak, soalnya aku sekarang tinggal sama papah." jelas Sheka.
Ya Orang tua Gabriel dan Sheka sudah lama berpisah, Sheka dan Gabriel hanya beda Dua tahun dan sekarang Sheka sudah menginjak bangku SMA kelas 10.
"ouh!" jawab gua singkat.
"kakak lagi apa disini?" tanya Sheka.
"ini lagi dekorin tempat ini, buat kejutan Aniv." jelas gua.
"kakak udah punya pacar?" tanya Sheka.
Gua terdiam bingung akan menjawab apa? Masa ia gua bilang kalo gua lagi ngedekorin tempat buat orang lain.
"ya begitulah!" jawab gua.
"Sheka pikir kakak gak punya pacar." terang Sheka kecewa.
Suasananya tiba-tiba kaku dan mencekam gak karuan.
"Sheka pamit ya kak, gerobak nya udah nyampe." terang Sheka dan pergi meninggalkan gua.

***

Akhirnya semua tugas selesai, dan gua harap berjalan lancar.
Gua menunggu kedatangan Arga yang gak muncul-muncul.

Setelah satu jam lamanya Arga pun datang dengan mobil putihnya. Luka gua belum sembuh sepenuhnya tapi untuk bawa motor dan ngedekor tempat buat nanti malam gua masih kuat, walaupun sedikit pegel-pegel.

Gua menghampiri mobil putih milik Arga.
"sorry nunggu lama." jelas Arga.
"selow aja." jawab gua.

Mobil kami pun melaju meninggalkan tempat Istimewa untuk Arga, karena disanalah tempat Arga menyatakan cinta pada Maura.

Awan disore ini meninggalkan jejak pelangi, melukiskan kenangan bagi setiap cerita didunia, dan bagi gua juga Arga yang memiliki kisahnya tersendiri.

Sayup-sayup detakan jantung gua terdengar mengalun indah, karena sosoknya dalam benakku, wujudnya dalam hariku dan hadirnya dalam hidupku Dia Dialeka.

Hari ini hari dimana gua akan buktikan pada semesta bahwa gua dan Dialeka memiliki kisahnya yang Klasik.


Maaf kalo gak jelas untuk bagian ini atau bahkan bagian sebelumnya...
Tapi percayalah setiap bagian yang kuselipkan kedalamnya ada karena Tuhan begitupun semesta :)

Terimakasih atas waktunyaaaa...

Salam AlaskaRindu

Dia Dialeka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang