Cuaca hari ini sangat cerah, gak kerasa satu bulan lamanya gua gak memikirkan Leka dan gak ketemu dia!Ya begitulah, hari ini gua gak mikirin dia, esok ataupun lusa mungkin masih juga tidak memikirkannya, akan tetapi rindu itu kadang bisa datang tiba-tiba.
Memutuskan untuk menjauh dari Leka membuat gua sadar, rasa takut gua bukan alasan yang tepat untuk memutus tali pertemanan!
Kantin sekolah mulai dipadati siswa-siswi yang nongkrong dulu sebelum pulang, dan pastinya dengan penampilan agak suram.
"hallo!!" seru Leka terlihat bahagia.
"hai jelek!!" tembal Arga, di barengi senyum tipis Leka.
Sedangkan gua fokus main hp.
"gak baik tau, kumpul sama temen sambil main hp." sindir Leka.
Gua tidak menghiraukan, karena sebenernya gua lagi bales chat dari Mamih yang mau pamit pergi ke padang.Ya begitulah mamih kalo udah nge-chat selalu bawel! Eitt tunggu, gua bukan anak Mamih ya!!
"Maura, mana?" tanya Arga.
"kangen ya lu?" ejek Leka, membuat pipi Arga merona.
"sirik aja lu Jelek!" protes Arga, jelek adalah panggilan sayang Arga ke Leka sebagai sahabat.
Heningg!!Leka menatap gua seperti sedang menerawang.
"kalem aja Lek, dia itu lagi balesin pesan dari..." Arga membuka suara, membuat gua spontan menginjak kakinya.
"AWW!!!" rintih Arga.
"lu kenapa Gap?" tanya Leka heran.
Ya Gagap nama ejekan Leka ke Arga.
"sakit begoo!" protes Arga.
Gua hanya memandangnya datar.
"gak jelas lu pada." protes Leka.
"kepo lu." protes gua.
Leka terlihat salah tingkah.
"Leka kepo, jelas karena kangen sama lu Gan!" terang Arga, membuat gua tersipu malu.
"boong banget!" bantah Leka, gelagapan.
"Tuh salting kan?" ujar Arga membuat Leka semakin gak karuan.
"seterah lu pada deh!" Leka terlihat pasrah "tapi lu kenapa sih kayak yang gak bergairah gitu, padahal kan lagi chat-an ama doi." celoteh Leka.
Arga baru saja membuka mulut, dengan sigap gua melihat tajam ke arah dia.
"gua gak lagi chat-an sama doi." jelas gua.
"lagian kalo pun ia kenapa emangnya? lu cemburu." Tanya Maura, yang kini tepat di samping Arga.
"kayak setan lu Ra, tiba-tiba nongngol!" ujar Leka geram karena kaget.Sebenarnya bukannya gua gak mau jujur ama Leka, tapi gua takut kalo Leka tau gua chat-an sama Mamih, dia bakal rebut hp gua dan pasti dia bakalan ngetawain gua! Karena nyokap gua itu super duper bawel, kesannya gua kelihatan manja!
"sayang!!" suara merdu, yang lebih tepatnya cempreng semakin memberi kesan jijik.
"Geleuh!!" seru gua enteng.
"sayang aku bawa bakpau!" seru Maura berseri-seri.
"kamu tau aja aku suka bakpau." tembal Arga so manis!
"gua juga suka!!" terang Leka "lu gak beliin buat gua ra?" tanya Leka.
Ouh Leka suka bakpau Batin gua.
"lupaa." terang Maura.
Leka memasang raut wajah bete, dan cemberut menatap bungkus bakpau di tangan Arga.
"udah sayang gak apa, mending kita makan aja." Seru Arga tanpa rasa iba.
"lu gak usah manyun gitu, pipi lu aja udah kayak bakpau!" ejek gua, disusul gelagak tawa Arga dan Maura.
"ihh Ganii!!" protes Leka.Seketika gua merasa kantin ini milik kita berempat, dan lamunan gua tenggelam didalamnya, bersama dengan harapan gua untuk Dialeka.
Dan seketika, rindu gua terbayarkan oleh temu, gua kangen sama Leka.
***
Hujan, membawamu kedekapanku.
Dan
Sa'at hujan itu mulai reda, pelangi menghiasi langit.
Membawaku masuk kedalam angan-angan.Januar Damara Argani.
Hujan,,
Yah tadinya langit cerah, pada akhirnya mendung!
"mending kita balik sekarang deh! Mumpung masih gerimis." ujar Leka.
"tapi pasti bakal kehujanan!" protes gua.
"gak apa sih gua mah, asalkan sama Maura!" Arga memandang Maura penuh cinta.
Di balas dengan senyuman Maura yang lumayan menggelora.
"ya udah!! Kalo lu sama Maura, gua sama Gani." seru Leka.
"gua nya yang gak mau!" protes gua, di susul dengan ketawa Arga dan Maura.
"ya udah sendiri aja juga gak apa!" bela Leka.
"gua gak mau kehujanan, nanti pasti bakal kedinginan" terang gua.
"ya kalo lu kedinginan, tinggal pelukan!" seru Leka asal.
"sama lu ya! boleh?" seru gua enteng.
"Ngarep lu Gan!!" protes Maura.
Leka terlihat salting dan memancarkan rona wajah malu.
"berangkat sekarang yu!?" ajak Arga.Motor kami pun melaju, meninggalkan parkiran penuh kenangan.
***
Halte bus kini jadi tempat kita berteduh, dari lebatnya hujan.
Leka terlihat asyik memandang turunnya hujan dari langit.Maura terlihat kedingan, ya gua berdiri tepat di ujung setelah Leka.
"Ar aku kedinginan!" jelas Maura sedikit manja.
"ia sama aku juga dingin." terang Arga, emang tidak peka dia!
"ihhh sebel, kamu mah selalu lola!!" protes Maura.
Busettt! Lola, Lauding Lama parah.
"Lola nama temen sekelas ku." jawab Arga enteng.
"cantik gak Ar?" tanya Leka berlaga gak ada apa-apa.
"nyamber aja lu!!" protes Maura.
Hemm, kena getahnya juga. Batin gua.
"cantik lah Lek!" tembal Arga menghiraukan Maura.
Maura terlihat semakin kesal.
"gak kayak si Leka ya Ar, jelek!" sahut gua, nyamber aja.
Leka langsung memasang raut geram! Memandang gua tajam.
"nahh loh gua gak ikutan ya, Lek." terang Arga.Hening!!!
Leka beneran marah sama gua, gua gak tau gimana mengatasinya, gua cuma bisa diem nunggu dia mulai bawel lagi.
Hp gua bergetar tanda ada notif chat.
Kembaran :
Gan, si Maura marah ya???Gua:
Mana gua tau :v, lu si bego gak peka jadi cowok!Kembaran:
Dih, logika nya ya Gan. Gua ogah kedinginan, peka sih peka cuma gua gak mau nyari penyakit!Gua:
Ribet lu, peluk aja si tu bocah.Kembaran:
Haduhh😢 gak ada ide lain?Gua:
Kalo lu peluk dia, dia anget lu juga, ditambah lagi lu keliatan romantis :vKembaran:
Gua coba ok!Berakhir sudah chatingan gua dan Arga.
"chat dari siapa?" tanya Leka sedikit berbisik ketelinga gua.
"Arga." terang gua.Arga terlihat gugup dan ragu-ragu, Maura terlihat makin bete!
Sedangkan Leka asyik aja sendiri, sesekali mempermainkan percikan hujan."huh dingin." keluh gua.
Gua melirik ke arah Leka yang ternyata memperthatikan gua.
"ujannya bakal lama nih." terang Arga.
"iya, gua udah kerasa dingin nih." keluh gua.
"lu kedinginan??" tanya Leka.
"iya nih." terang gua.
Leka terlihat memikirkan sesuatu.
"hati-hati lu Gan, jangan kambuh disini!" ujar Arga memperingatkan.Yah gua emang gak bisa kedinginan.
"nih pake jaket gua, soalnya gua kepanasan!" terang Leka.
Kepanasan?? Aneh banget lu Lek! Batin gua.
"gak apa??" tanya gua meyakinkan.
"nih pake aja!" tawar Leka.
"makasih ya." ujar gua datar, padahal seneng banget!!
"yoi sama-sama." jawab Leka, dibarengi gua memakai jaket Leka, yang pastinya muat di gua karena jaket Leka jaket cowok."kamu kedinginan??" tanya Arga pada Maura yang marah.
"udah nggak, soalnya panas hati!!" terang Maura.
"sini deh aku peluk!" tawar Arga.
Maura hanya diam, tanpa pikir panjang Arga mendekapkan Maura ke dadanya, sembari membelai kepala Maura.Hari ini gua merasa bahagia, satu bulan lamanya gua menghindari Leka dan sekarang gua kembali mendekat.
Makasih buat kalian :)
Salam AlaskaRindu

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Dialeka [COMPLETED]
Novela JuvenilKadang mencintai dalam diam itu sangat menyenangkan, dimana hanya kamu dan hatimu yang merasakan detakan jantungnya, dan kadang semesta memberi kita ruang hanya untuk sesekali memandanginya. Akan tetapi bagaimana bila ternyata selama ini dia pun men...