17. "lu tuh jahat!"

42 6 0
                                    


Leka berjalan mendahului gua, tanpa melepaskan genggamannya.

Ia tersenyum bahagia membuat semesta begitupun gua ikut andil kedalamnya.
"Gani, lu mau kembang gula gak?" tanya Leka membuat lamunan gua buyar.
"lu mau?" gua balik bertanya.
"lu traktir ya??" pinta Leka dengan senyum manisnya.
Gua hanya mengangguk menyetujui.
"ayoo beli!" ajak Leka penuh semangat.

Dia sama sekali tidak melepaskan genggamannya, membuat jantung gua berdetak kencang.

Ditengah keramaian ini, gua merasa hanya ada gua dan Leka, andaikan malam ini turun hujan, mungkin gua dan Leka tidak akan ada disini, terimakasih semesta malam ini indah.

"nih punya lu." Leka menyodorkan kembang gula.
"makasih." ujar gua lembut, sembari melepaskan genggaman tangan Leka.

Langit terlihat berseri-seri begitupun bulan dan bintang-bintang. Gua dan Leka memilih untuk memakan kembang gula diayunan besi yang berada disekitar pameran.

Leka menatap keatas langit, terlihat menikmati dengan hikmat. Pandangan gua beralih memandang wajah Leka, ia cantik bukan main.

"Gan??" Leka membuka pembicaraan.
"apa?" tembal gua sembari memakan kembang gula.
"lu pernah berkhayal gak?" tanya Leka membuat gua bungkam.
"maksudnya gimana?" tanya gua memperjelas.
"lu pernah ngekhayal jalan sama orang yang lu suka?" tanya Leka, membuat gua bungkam kembali.
"ouhh,,, pernah." jawab gua enteng.
"apa khayalan lu itu terwujud??" tanya Leka, gua hanya terdiam sesaat bingung mau jawab apa.
"kepo!" ujar gua dengan entang.
"gua serius!!!" protes Leka geram.
"jangan bucin ahkk!" tegas gua datar.

Author: Ahk kamu Gan, bukannya seneng ya kalo Leka bucin :v

Leka mengkerutkan kening pertanda Leka marah.
"gua ngambek sama lu!" rajuk Leka membuat gua merasa geli dan bahagia.
"dihh apaan sihh, alay lu!" tembal gua.

Leka terdiam dengan raut wajah masam. Leka ini kalo lagi ngambek cantiknya nambah tapi ngeselinnya juga nambah.

Gua membiarkan Leka menghabiskan kembang gula nya agar gua dapat dengan mudah membujuk Leka.

"Leka, lu beneran ngambek?" tanya gua penasaran.
"masa lu gak peka!!" Leka menatap gua garang.
"hemmm,, gua tuh kadang heran sama lu, kenapa lu tuh..." gua menggantung perkataan gua.
"gua tuh apaa??" sahut Leka.

Gak mungkin gua bilang kalo dia itu suka bersikap manja sama gua, nanti kalo gua yang kepedean gimana?? tanya gua dalam batin.

"lu tuhh suka kayak bocah!" terang gua tidak jujur.
"ihkk nyeselin, lu tuh nyeselin tau gak!!" terang Leka sembari mukulin gua.
"ehk, lu tu apaan sih." protes gua.
Leka menatap gua tajam.

Leka memalingkan pandangannya keatas langit, gua terdiam tanpa suara bingung mau ngomong apa.

Leka menyeka air matanya yang jatuh, membuat gua merasa semakin bingung.
"lu tuh jahat!" Leka membuka suara.
Sontak gua terkaget-kaget sama apa yang Leka bilang tadi!! Gua jahat.
"lu tau gak?" Leka memalingkan pandangannya kearah gua, dengan pelupuk matanya yang basah "gua tuh berharap malam ini itu, bakal jadi malam terindah!" ujar Leka.

Gua semakin bingung
Malam yang terindah maksudnya apa? Batin gua.

Author: Sama aku juga kalo ada di posisi kamu, gak paham maksud Leka :(

"maksud lu?" tanya gua penasaran.
Leka hanya menatap gua dalam, dia kini menundukkan kepalanya dan menangis sejadi-jadinya.

"kok lu nangis??" gua semakin bingung "Leka lu kenapa sih? Lu lagi PMS?" tanya gua semakin gak karuan.
"gua mau pulang!" pinta Leka.
"pulang?" tanya gua heran.
Leka hanya mengangguk.
"tapi kenapa?" tanya gua meyakinkan.
"pokoknya gua mau pulang!" berontak Leka makin menjadi-jadi.

"gua gak akan anter lu pulang!!" ujar gua kukuh, sembari memeluk Leka larut dalam dada gua.

Leka terdiam larut kedalamnya, kini hati gua semakin berkecabuk, tanpa ada alasan yang tepat rasanya sangat tak karuan, sedih, bahagia, bingung, gelisah dan entahlah.

"maafin gua, gua gak bermaksud." terang gua lembut.
Leka sama sekali tak menyahut.
"gua bakal jadiin malam ini, malam yang terindah untuk lu." ujar gua berjanji "tapi lu harus berhenti nangis." pinta gua.

Leka mendongkakkan kepalanya, dan kembali menyandarkan kepalanya ke dada gua.
"gua mau naik kincir angin." pinta Leka manja "lu mau kan?" tanya Leka.
Gua hanya mengangguk menyetujui.

Terimakasih buat kalian parawargi Wattpad yang udah meluangkan waktu buat baca cerita Dia Dialeka :)

Aku bener-bener bersyukur banget karena ternyata ada yang mau ikut andil kedalam cerita ini.

Aku gak ngertilah ya, sama bagian yang satu ini. Disini aku cuma ingin menuangkan apapun itu yang ada dipikiran aku dan dibarengi dengan yang lagi aku rasain :)

Sebenernya aku lagi gak fokus banget, karena tugas Autocad ku yang belum selesai, maaf ya jadi curhat :v

Harapanku kalian mau memberi aku vote biar aku tuhh tambah dan semakin percaya diri :)... Meninggalkan jejak berupa komenan disetiap adegan per adegan :v tentang apa ajalah, mau mengekritik boleh, mau komen apa ajalah.
Dan satu lagi aku berharap kalian follow aku :v tapi gak maksa kan aku cuma berharap, eaaa

Pokoknya ya gitu lah yaaaa

Salam AlaskaRindu

Dia Dialeka [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang