buat nemenin kalian yang abis streaming party ON ^^
Namjoon membuka sedikit pintu flat Taehyung lalu melongokan kepalanya ke dalam, tersenyum lebar melihat Seokjin tengah duduk sendirian dan tengah membaca sesuatu. "Paket." Wajah Seokjin terangkat, sedikit terkejut lalu tersenyum lebar ketika Namjoon masuk dan merentangnkan tangannya lebar.
"Namjoon." Teriak Seokjin lalu Namjoon datang mendekat, memeluk erat Seokjin. "Namjoon darimana saja?" Seokjin mendongakkan kepala melihat lesung pipi Namjoon. "Lama sekali tidak kemari."
"Maaf." Nyatanya baru dua hari Namjoon tak datang. "Apa Seokjin merindukanku hm?"
"Oh aku? Tidak." Seokjin melepas pelukan lalu sedikit membuang muka. "B-bukan aku t-tapi babynya." Cicitnya dengan wajah memerah hingga ke telinga.
Namjoon sontak menahan senyum dan segera membungkukkan badan, bertumpu pada lututnya. "Hey baby merindukanku? Terima kasih sudah menjaga Seokjin saat aku tidak ada disisinya." Mata Namjoon sedikit terangkat untuk sekedar menatap Seokjin lalu kembali melihat ke arah perut.
"Lihat dia semakin manis saja, aku tidak salah pilih." Bisiknya namun jelas Seokjin dapat mendengar semua itu, wajahnya bertambah memerah, ia bahkan tanpa sadar sedikit memundurkan badan dan menggigit bibir dalamnya. "Dimana Taehyung dan Jimin? Kau sendirian?" Namjoon kembali menegakkan badan, dadanya menghangat menyaksikan bagaimana lucunya Seokjin.
"Taehyung sudah ke kelas. Jimin baru pulang saat Taehyung hendak berangkat, semalam dia tidak tidur karena mengerjakan tugas jadi sepertinya sekarang sedang tidur."
"Awww jadi Seokjin-ku terus sendirian hm? Maafkan aku sayang, maaf?" Seokjin sedikit menduduk namun mengangguk, dengan gemas Namjoon mencubit hidung Seokjin. "Sudah makan ?Aku membawa makanan."
"Sudah."
Namjoon mengangguk dan berjalan menuju kulkas untuk meletakkan makanannya, Seokjin terus diam memperhatikan Namjoon yang kini sudah berjalan kembali ke arahnya. "Jadi apa yang kau lakukan hm? Bosan yah?"
"Iya ! Kau tidak kemari. Hoseok Yoongi juga. Kalian semua meninggalkanku ! Untung ada Jimin dan Taehyung." Ada apa dengan Seokjin hari ini? Apa dirinya tengah dalam mode manja? Oh—oh lihat bibir manyun dengan perut besar itu. Namjoon tersenyum geli.
Cup.
"Kau bertambah manis saja hari ini." Namjoon kembali memajukan wajah dan melumat bibir Seokjin yang dua hari lalu tak ia jumpai. "Siang ini aku milikmu sampai sore, bagaimana manis? Mau melakukan apa hari ini?"
Seokjin mengangkat alis dan kedua bola matanya berpikir, bahkan mata Namjoon sama sekali tak berkedip saat menatap Seokjin. "Aku ingin—" Bahu Seokjin segera merosot lesu. "Lagipula kita terus di dalam rumah, tidak ada yang harus dilakukan."
"Mmmm," Namjoon juga ikut berpikir. "Kita bisa cuddle atau berciuman, atau mana yang kau inginkan—aw." Seokjin sontak memukul dada Namjoon dengan sebal. Membuat Namjoon tertawa terbahak-bahak. "Oke oke, kita lakukan itu nanti. Kau ingin kemana?"
"Huh? Kita tidak boleh keluar Namjoon, bagaimana kalau Ayahku melihatku? Lalu—lalu bagaimana kalau teman-temanku melihatku? Sudah di rumah saja, menonton kartun?" Namjoon sempat terdiam lalu mengangguk, mengikuti Seokjin duduk di atas sofa dan mulai menyalakan televisi.
Beberapa menit selanjutnya Seokjin sudah menyandarkan kepala dibahu Namjoon, dengan tangan Namjoon mengelus kepala Seokjin. Sesekali Seokjin akan tertawa melihat bagaimana kucing biru itu melakukan hal bodoh dan lucu untuk menangkap tikus kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Ours
FanfictionSiapa yang disalahkan? baik Seokjin maupun Namjoon keduanya bersalah. namun tak ada yang bisa mereka lakukan ketika mereka mendasari kata 'tak siap' dan dalam benak mereka, mereka membenci dunia, mungkinkah mereka akan bertahan hingga akhir? Namjin...