Epilogue

14.5K 1.1K 275
                                    

Epilogue













.


np : sweet night



.

"Hallo Ayah ??" Seokjin mencoba melambaikan tangan Jungkook pada layar ponsel. Wajah Namjoon terpampang, tersenyum cerah ketika pria yang dipanggil Ayah itu menatap Jungkook yang baru saja mandi. Kepalanya di tutupi dengan handuk putih kecil. Badannya terbalut handuk, dan wajahnya begitu cerah. "Coba Kookie panggil Ayah."

"Ayaaaaah, Kie mandi." Jungkook menyodorkan 'bebek karet' kecilnya pemberian Jimin. Entah mantra apa yang Jimin berikan hingga Jungkook harus mandi dengan bebek karet itu.

Namjoon tersenyum lebar. "Kookie mandi? Sudah wangi belum?"

Dengan polosnya Jungkook menggeleng, membuat Seokjin dan Namjoon terkekeh. "Aku pakaikan Jungkook baju ya?" Namjoon mengangguk, Seokjin sengaja menempatkan ponselnya sedikit jauh agar Namjoon dapat melihat bagaimana Jungkook berbaring, terbaluri minyak bayi yang hangat, lotion, bedak dan juga kecupan manis dari Seokjin.

Ah, Namjoon rindu Jungkook.

Apalagi mendengar bayi itu tertawa ketika Seokjin mengelus perut kecilnya, memijit kecil badan Jungkook, anaknya sering tertawa. Sangat berbeda ketika kedua orang tunya masih berjuang saat Jungkook masih dalam kandungan.

Kehidupan mereka berubah, tentunya lebih baik semenjak kelahiran Jungkook.

"Seokjin hari ini masak apa?"

"Ibu yang memasak." Bulan ini adalah giliran Ibu Seokjin yang menginap dan menjaga Jungkook sementara Seokjin merampungkan kuliah dan tugas akhirnya. "Kimchi rebus dan japchae kesukaanku. Kau bagaimana?" Seokjin balik bertanya, tengah memasukkan tangan Jungkook pada lengan baju.

"Tadi pulang aku membeli udon."

"Makan nasi Namjoon, itu kantung matamu terlihat jelas. Apa kuliahmu juga melelahkan Namjoon?"

"Tidak juga." Namjoon hanya menggeleng kecil. Sedikit berbohong, pekerjaannya sangat melelahkan ia diberi waktu yang pendek untuk menyelesaikan proyeknya terlebih, ia merindukan dua ciptaan Tuhan yang kini tengah bergurau diseberang sana. "Bagaimana tugas akhirmu?"

"Masih ku kerjakan. Nanti kalau kau pulang kau harus lihat kalau Jungkookie sikat gigi," belum menyelesaikan kalimatnya Seokjin sudah tertawa. "Ia justru menyikat tangannya. Sangat menggemaskan Namjoon."

Tentu, Namjoon semakin rindu.

"Lain kali kau harus merekamnya sayang, rasanya aku benar-benar tertinggal pertumbuhan Jungkook." Seokjin hanya melirik ponselnya lalu mengangkat Jungkook, memangku bayinya dan mendekatkan layar ponsel.

"Lihat, Jungkookie sudah tambah tampan belum?"

Jungkook tersenyum, mencoba menggapai ponsel dan Seokjin membiarkannya, berakhir dengan layar yang tertutup dan si bayi yang memainkan ponsel bagian belakang. Terdengar teriakan dari Namjoon karena Ayah ingin lihat wajah Jungkook, bukan gelap gulita seperti ini.

He is OursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang