47. Birthday Accidents

4.6K 618 36
                                    

Udah seminggu lebih ini Jeffrey ada tugas negara yang nggak bisa diganggu gugat. Gue gak tau ya tugasnya ngapain sampe tugasnya gak bisa ditinggal gitu aja. Jeffrey juga jarang banget ngehubungin gue. Paling dia ngehubungin kalau emang lagi jam-jam istirahat, selain jam-jam itu dia gak pernah ngehubungin gue. Mungkin emang dia lagi banyak banget kerjaannya.

Sementara Jeffrey sibuk dengan tugas kenegaraannya, gue pun sama sibuknya dengan banyaknya pekerjaan yang tiap hari makin nambah. Setelah gue kembali bekerja setelah sekian lama gue istirahat pun, agensi melanjutkan misinya untuk membentuk gue sebagai Savarna Sinclair yang berhati layaknya ibu peri dengan cara membuat gue melakukan kegiatan-kegiatan yang bahkan gue pun gak begitu tertarik... maaf bagi siapa pun disini yang suka dengan hal-hal kegiatan sosial seperti kampanye dan lain-lain. Tapi minat gue emang kurang kalau dalam hal itu, apalagi gue melakukannya atas dasar suruhan dan bukan kemauan diri sendiri.

Jangan salah, kalau ada kampanye gitu gue dukung—tapi gue kurang tertarik kalau harus sampe ikut melakukan aksinya.

Hari ini gue ada rencana untuk dateng ke pesta ulang tahun karena tepat hari ini, Jeanine berulang tahun yang ke-44. Rie tentu akan dateng juga sama gue karena secara dia kan manager gue dan juga bekerja untuk IMG Models.

"Kira-kira bakal lama gak ya pestanya?" Tanya gue ke Rie sambil memasang anting berlian 14 carat di telinga kanan gue.

Kalau beberapa bulan lalu kondisi keuangan gue terpuruk banget, sekarang udah jauh lebih mending. Keuangan gue udah stabil lagi dan hidup gue udah makmur sekarang. Walaupun... masih banyak sih rumor-rumor tentang gue yang diberitakan oleh media. Tapi gue gak begitu peduli dengan rumor-rumor tersebut, orang cuma rumor murahan. Tapi walaupun menurut gue itu cuma rumor murahan, gak sedikit orang yang percaya akan rumor tersebut.

Ya Tuhan... gue harap orang-orang lebih cerdas dan pinter aja dalam memilah milih berita yang dibaca. Ya maksudnya jangan langsung ditelen gitu loh. Tapi ya gue gak bisa menyamakan pemikiran gue sama kebanyakan orang-orang ini. Kalau mereka memilih untuk percaya, ya yaudah deh terserah.

"Party kayak pada umumnya aja sih. Mungkin bisa selesai jam 1 atau 2 pagi." Jawab Rie dengan mata yang tangan yang sibuk ke benda logam di tangannya sekarang.

"Ooh..." gue mengangguk.

"Kenapa emang? Lo gak mau dateng? Gue bisa bilang lo sakit atau apa gitu kalau lo emang gak mau dateng." Dia meletakan handphone-nya di atas kasur gue. Menaruh tangan kanan dan kiri di samping tubuhnya yang sekarang lagi duduk di atas kasur gue. Kemudian matanya menatap gue lewat kaca.

"Nggak sih... cuma... gue gak mau lama-lama aja. Kayak lagi gak mood gitu untuk diluar rumah lama-lama."

"Ooh, kangen Jeffrey ya lo?"

Tubuh gue berputar agar bisa menatap Rie langsung. "Nggak."

"Bohong."

"Nggak."

"Gue tau lo bohong."

"Nggak juga."

Rie malah tersenyum jahil, "gak pinter bohong lo. Kangen kan lo sama Jeffrey!"

Gue langsung memutar tubuh dan menghadap kaca meja rias kembali, "ya udah iya! Gue kangen!"

"Hahahahahaha." Ketawanya ketawa ngejek. Emang kebiasaan Rie banget suka ngetawain gue kalau gue ketawan bohong, padahal jelas-jelas gue orangnya emang gak bisa bohong.

"Ketemuan lah." Ujarnya dengan entengnya.

"Dia sibuk. Ngehubungin gue aja kalau lagi senggang dan ada waktu."

Miss Americana | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang