Seminggu berlalu begitu cepat ketika gue di Port Fairy. Yang namanya cepet, cepet banget gak bohong. Gak kerasa udah seminggu lebih gue meninggalkan New York dan gue sama sekali gak bilang ke siapapun kalau gue akan pergi ke salah satu kota kecil yang ada di Australia karena gue membutuhkan waktu untuk menyendiri dan jauh dari keramaian.
Udah seminggu lebih juga semenjak gue menonaktifkan seluruh sosial media gue. Sebenernya gue agak kepo dengan bagaimana reaksi keluarga dan temen-temen gue. Apa mereka panik? Khawatir? Kaget? Atau bahkan malah seneng karena gue mendadak menghilang?
Plot twist, ternyata mereka seneng gue menghilang dan malah merayakannya. Nggak, nggak pasti gak sampe segitunya sih.
Ha ha ha.
Karena kepo akut, gue membuka laptop yang gue bawa lalu masuk ke situs web Twitter. Gue login pake akun bodong—semua orang pasti punya akun bodong men, cuma gak ketauan aja. Setelah gue login, gue mengetik nama gue di kolom pencarian dan mengetik nama gue.
Drrrrt
Banyak banget pencarian nama gue di beberapa jam terakhir ini. Salah satu tweet yang gue temukan adalah,
@milkyw4y_: so Savarna Sinclair disappeared? Heard it from my brother's friend whom turns out a worker in Sinclair Corp—Savarna's brother company.
|
|
@northernlights_34: yep heard it she's missingWhoa, sampai seperti itu kah? Gue udah kebayang gimana banyaknya notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab yang banyak banget dari mami dan Kak Dean kalau gue mengaktifkan handphone lama gue. Ah tapi biarin aja, gue masih belum siap untuk dimarahin dan segala macem. Lagian, papi juga nyuruh gue keluar dari rumah—bebas dong gue mau pergi kemana aja?
Tok tok tok
Mendengar pintu rumah diketuk, gue langsung menutup laptop dan berlari kecil untuk membuka pintu depan.
"Ayo, Sav. Kita pergi sekarang." Ajak Sara.
Rencananya, siang ini gue, Sara, dan Eric akan membuat makan siang di rumahnya Sara dan Eric. Mereka bilang kalau hari ini merupakan hari perayaan pernikahan mereka. Jadi, kita bertiga akan memasak dan membuat banyak makanan untuk hari yang istimewa bagi Sara dan Eric.
Perjalanan ke supermarket nggak begitu jauh dari kediaman kita, tapi gak deket juga. Pokoknya jauh nggak, tapi kalau dibilang deket juga nggak. Segituan lah pokoknya.
Hari ini rencananya Sara akan membuat porc + nougat, cream soup, mashed potato, dan snacknya rencananya mau bikin orea cheesecake cake pops. Gue ngebayanginnya aja udah ngiler duluan...
"Sav, kamu mau ambil apa lagi?" Tanya Sara.
Gue jadi agak gak enak gimana gitu manggil Sara tanpa menggunakn sebutan tante atau apa, soalnya Sara tuh umurnya udah menginjak 50an dan beliau keibuan banget dan gue ngerasa malah Sara jadi kayak orangtua asuh gue selama gue ada di Port Fairy. Selama di Port Fairy, feeling-nya tuh sama kalau kalian lagi pertukaran pelajar dan host family atau keluarga asuh kalian di negara yang kalian tuju memperlakukan kalian kayak anggota keluarga sendiri. Nah, disini posisinya Sara mirip banget kayak host mother-nya.
"Nggak usah... tante hehe."
Mendengar kata tante keluar dari mulut gue, Sara langsung menunjukan tampang herannya. "Kenapa tiba-tiba pake tante? Padahal Sara aja nggak apa-apa."
"Hehe, enaknya pake tante, tante. Nggak apa-apa kan?"
Tante Sara melihat ke arah gue, tangan kanannya meraih rambut gue dan beliau elus dari atas ke bawah, "kalau kamu nyamannya pake tante ya udah nggak apa-apa." Tante Sara mengucapkannya sambil tersenyum. Senyumnya hangat banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Americana | Jung Jaehyun
أدب الهواة[COMPLETED] "She's a bad bad girl and you should know that." Start 15/09/2019 Finish 13/03/2020 #533 fanfiction 19/12/19 Copyright © 2019 by peachandpeony