40. Resmi

5.3K 792 90
                                    

"Ayo kita pacaran."

Jeffrey hanya tersenyum lembut, lalu tertawa. Gue bingung. Gue lagi gak main-main masalahnya.

"Jangan bercanda." Jadi dia menganggap gue lagi bercanda, kemudian suara tawanya mengikuti setelahnya.

"Nggak..." gue mengatakannya dengan raut wajah yang serius. "Saya mau kita pacaran." Ucap gue sekali lagi, suara gue kali ini sedikit lebih tegas, biar gak dikira bercanda sama Jeffrey.

Senyum dan tawa di wajahnya hilang, digantikan dengan ekspresi yang sekarang tegang, gak percaya dengan apa yang barusan dia dengar. Matanya pun berkedip berkali-kali dengan cepat saking gak percayanya.

"Kamu mau kita pacaran?" Tanyanya gak yakin. Nada berbicaranya pun terdengar tergesa-gesa.

"Iya. Saya mau kita pacaran."

Jeffrey menghela nafasnya, tangannya kembali menggenggam tangan gue, dia elus-elus tangan gue.

"Yakin mau punya pacar kayak saya?" Tanya Jeffrey.

"Yakin."

"Kenapa?"

"Gak tau, gak bisa dijelasin."

"Harus ada alesannya dong kenapa kamu mau ajak saya pacaran."

Mampus lah. Tau gini mending gak usah nanya. Gue kan malu mau ngasih taunya! Hhhh.

"Ya..." gue bingung mau jawab apa.

"Ya apa?" Tanyanya kembali.

"Ya soalnya kamu Jeffrey."

"Emang saya Jeffrey, bukan Charlie Chaplin."

Masih sempet-sempetnya ngelucu hadeuh.

Gue mendelik kesal ke arahnya. Udah tadi nangis, terus dibikin gemes sama Jeffrey sampe gue ngajak dia pacaran, sekarang dia malah bercanda. Bercanda dong!

GILAK.

"Ya udah gak jadi." Jawah gue dengan kesal.

"Iiih jangan dooong." Sambil menunjukan raut wajahnya yang imut, bikin gue gemes. "Yakin tapi kamu mau punya pacar kayak saya?"

"Ya yakin makanya saya ngajak juga."

"Tapi saya diplomat..."

"Kenapa emang?"

"Diplomat harus selalu siap 24/7 kalau seandainya ada panggilan mendadak. Kamu gak apa-apa?"

"Gak apa-apa."

"Nanti kalau kita lagi nge-date, terus saya dipanggil, kamu gak akan marah?"

Sebenernya sedikit menjengkelkan kalau seandainya lagi nge-date berduaan terus Jeffrey dipanggil karena ada tugas negara. Tapi toh, itu resiko yang harus gue tanggung kalau punya pacar diplomat.

"Gak apa-apa."

Bibirnya tersenyum lebar, sampai-sampai matanya ikutan tersenyum. Saking lebar senyumnya, pipinya jadi menggumpal kayak mochi (?) pokoknya jadi tambah gemesin gitu ㅠㅡㅠ

Tapi perlahan senyum di wajahnya memudar. Tunggu, tunggu. Kenapa senyumnya malah memudar?

"Sav..." panggilnya pelan.

"Hm?"

"Sav maaf..."

Hah? Ini gue baru ditolak sama Jeffrey? Gue? Ditolak?! Sumpah anjir! Gue malu banget! Bukan masalahnya karena siapa gue dan kok berani banget Jeffrey nolak gue, tapi... GUE YANG NEMBAK DAN GUE DITOLAK. Anjir. Malu gak lo jadi gue? Gue sih malu!

Miss Americana | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang