Istirahat makan siang udah selesai. Semua orang kembali ke pekerjaannya masing-masing, termasuk gue, tapi nggak buat Jeffrey. Bukannya dia harus balik ke kedutaan dan kembali bekerja? Kenapa dia masih ada disini coba?
"Sav, aku ngeliat berita akhir-akhir ini. Parah negatif banget ya." Ujar Mario sambil menata riasan wajah gue kembali.
"Emang. Apaan lagi pake bawa-bawa nama aku?"
"Beritanya sama Johnny pula. Tapi kan buat orang awam yang gak tau apa-apa sama kehidupan selebriti, mereka bakal telen mentah-mentah." Ujar Mario setelah meng-apply lipstick merah ke bibir gue. "Lagian, orang dalem entertain juga tau siapa sebenernya pelakunya dan siapa korbannya."
Jen datang menghampiri gue, Mario, dan Jeffrey yang dari tadi masih duduk.
"Mereka nge-up berita kamu soalnya mereka tau, setiap berita yang ada nama kamunya, pasti bakal laku keras dan banyak diminati sama orang." Itu barusan kata Jen.
"Tapi saya gak setuju kalau berita yang diangkat harus merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak yang bersalah." Jeffrey tiba-tiba mengatakannya, membuat semua orang menatap Jeffrey dengan tatapan... awkward.
"Bilang aja ke media sama ke masyarakat. No ones gonna believe you." Dengan entengnya Mario menanggapi perkataan Jeffrey. "Kecuali kamu punya kenalan orang dari media yang lebih terkenal, atau A-line media gosip untuk ngeberitain apa yang ingin kamu sampaikan ke mereka." Tambahnya.
"Sav, mami kamu kan kerja di firma hukum. Kamu gak mau ngelapor masalah ini? Termasuk pencemaran nama baik loh." Jeffrey rupanya masih gak terima kalau ada artikel berita buruk tentang gue. Padahal gue disini biasa aja, lagian nanti orang-orang bakal lupa juga... mungkin.
"Jadi setiap ada artikel jelek tentang saya, saya harus bertindak? Capek Jef. Selain itu, media, jurnalis, mereka kan punya kebebasan untuk memberitakan hal-hal yang ingin mereka beritain. Termasuk berita jelek tentang saya."
Jeffrey malah menghela nafas, bibirnya melengkung sedih, "saya cuma gak mau ada artikel berita yang ngejelek-jelekin kamu. Apalagi pake nuduh kamu segala, memutarbalikan fakta."
"Kamu katanya belajar tentang media Jef? Kamu berarti juga belajar kalau media punya kekuatan untuk framing kan? Untuk membentuk suatu isu kayak yang mereka mau biar orang-orang juga ngeliatnya kayak gitu. Contohnya kayak gosip artis aja, walaupun kenyataannya bukan kayak gitu, media punya kekuatan untuk nge-frame isu itu biar menarik dan diminati banyak orang. Makanya, tergantung kitanya juga yang harus pinter-pinter memilah berita yang kita baca, gak bisa kita baca terus telen gitu aja. Orang yang pinter dan cerdas, mereka gak akan langsung telen berita yang mereka baca gitu aja." Gue harap omongan gue yang panjang lebar ini bisa diterima oleh Jeffrey.
Mario dan Jen tersenyum, "Savarna udah lama ada di dunia entertain kayak gini." Ucap Mario. "Ini juga bukan pertama kali ada artikel yang ngejelek-jelekin Savarna. People will forget about it."
Ting
Ting
TingMario meraih handphone-nya yang berdering. Karena handphone gue sama sekali gak ada notifikasi masuk.
"Or might not..." ucap Mario lagi setelah membaca sesuatu di layar handphone-nya. "Sav..." panggil Mario sambil melihat ke arah gue dengan tatapan gak percaya. Dia juga menyodorkan handphone-nya yang langsung gue ambil saat itu juga.
Ternyata...
Ada berita lagi.
"Pertemuan Savarna dengan lelaki baru di dunia malam."
"Terbongkar! Kehidupan Savarna 6 bulan lalu yang selalu keluar masuk club malam bersama laki-laki lain."
"Savarna Sinclair Terlalu Gemuk untuk Ukuran Model Internasional."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Americana | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] "She's a bad bad girl and you should know that." Start 15/09/2019 Finish 13/03/2020 #533 fanfiction 19/12/19 Copyright © 2019 by peachandpeony