32. Same Old Times

5.3K 750 31
                                    

Natal, tahun baru, terjadi begitu cepat. Nggak kerasa sekarang udah tanggal 9 Januari lagi.

Keesokan harinya setelah makan malam natal, Jeffrey pulang di siang harinya karena ternyata Tante Sara dan Om Eric pergi berkunjung ke New York bersamaan dengan adiknya. Maka dari itu dia harus ngejemput keluarganya di bandara.

Setelah hari itu, gue belum kontak-kontakan lagi sama Jeffrey. Tapi gue di kontak sama Tante Sara yang memberitahu kan kalau beliau lagi di New York dan jika gue ada waktu senggang, beliau ingin bertemu dengan gue sekadar makan pagi atau makan siang bareng.

"Sav, gue udah dapet jadwal kerjaan lo nih." Rie mengatakannya dengan mata yang masih melihat ke layar handphone miliknya itu.

Iya, gue memutuskan untuk balik kerja dan modeling lagi. Gue gak akan bohong, tapi gue kangen banget kerja dan modeling, fitting, and everything. Kangen.

"Kapan jadwal pertama?" Tanya gue.

"Hmm... lusa. Besok lo ketemu dulu sama Jeanine, udah lama banget absen. Jadi tatap muka dulu sama dia ya."

"Jam?"

"Pagi, jam 10."

"Oke." Kemudian gue kembali main handphone dan scrolling Instagram.

"Sav."

"Hm?" Jawab gue tanpa beralih dari layar handphone.

"Tau gak jadwal lo penuh banget sampe April?"

"Wah?" Ucap gue dengan gak percayanya. Belum juga gue balik kerja, tapi udah full booked.

"Seriusan. Begitu tau lo balik kerja lagi, banyak brand yang mau lo jadi modelnya."

Kenyataannya emang seperti apa yang Rie bilang. Brand yang ingin menggunakan gue sebagai model atau new face-nya banyak. Termasuk luxury brand.

"Berarti hari ini gue bebas kan?" Tanya gue ke Rie.

"Tentu nggak dong. Lo harus ke spa untuk cream bath, manicure pedicure, massage, luluran, pokoknya lo harus ke salon. Gue udah bikin appointment buat lo."

"Terus apa lagi?"

"Hmmm, oh, sama malem ini kita girls time sama Mina. Gak ada penolakan."

"Oke." Gue mengangguk. "Terus tempat spanya yang biasa?"

"Iya, Shibui Spa."

🍑🍑🍑

"Sav! Gila lo, waktu lo kabur gue panik tau gak! Gue tanyain semua orang di agensi siapa tau ada yang tau. Gila lo emang bener. Nekat banget." Curah Rie sambil menggelengkan kepalanya kalau dia emang bener-bener gak percaya gue akan melakukan tindakan senekat itu.

"Ya maaf, habisnya pusing gue di New York. Mana kemarinnya habis berantem sama bokap gue kan, terus ya yaudah gue ngilang aja."

"Next time tuh jangan gitu, lo bilang kek ke gue atau Mina. Ini tiba-tiba ngilang, bikin semua orang panik. Lo tuh hartanya Amerika, Sav."

"Gue mau bilang ke lo. Makanya gue waktu itu nanya ke lo berdua lagi pada dimana. Eh taunya pada di Thailand sama Jepang. Ya gue gak tau ya harus kemana."

Mina menaikan satu alisnya, "Kak Dean? Kak Diya? Gimana?"

"Kak Dean mau ke Praha kan. Terus Kak Diya lagi di Rusia."

"Terus kenapa lo gak ke rumahnya aja? Kan rumah kakak lo ini."

"Gak ada orang. Gue tuh tadinya nyari temen cerita, tapi pada gak ada."

Miss Americana | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang