38. Flashback

4.5K 688 21
                                    

Beberapa minggu lalu semenjak berita waktu gue lagi pemotretan perhiasan keluar, berita-berita negatif lainnya juga ikut bermunculan. Gue gak ngerti sebenernya apa mau mereka?

"Terlalu gemuk! Savarna harus menurunkan berat badan agar terlihat cantik kembali." Gue barusan membacakan salah satu artikel yang baru keluar lagi.

Berat gue udah berkurang banyak sekarang... masih dibilang gemuk juga?

"Savarna perebut laki orang." Gue membacakan artikel lagi.
"Berapa banyak cadangan pria yang Savarna miliki?"
"Savarna bermain dengan laki-laki sebagai aktivitas olahraga?"

Gue langsung menaruh itu handphone ke meja dengan kasar.

Kedua tangan memegangi kepala gue yang tiap detiknya mulai terasa nyeri.

Gue gak tau mereka dapet motivasi dari mana untuk menulis berita kayak gitu. Gue? Pelakor? Ha, speak to yourself.

Beberapa minggu lalu ada berita yang keluar kalau gue terlalu gemuk untuk ukuran model internasional. Berat gue udah 52 kg dengan tinggi 175 cm. Karena berita tersebut, gue mulai mengurangi porsi makan. Gue banyak olahraga, tanpa mengisi tubuh dengan nutrisi yang tepat, sehingga berat gue turun jadi 48 kg sekarang.

Gue terlalu lelah dengan perkataan media.

Awalnya gue bodo amat dan cuek terhadap perkataan media mengenai gue. Gue gak peduli dengan apa yang mereka katakan, tapi akhirnya, omongan mereka menghantui gue. Omongan mereka perlahan memakan gue secara perlahan-lahan dan membuat gue muak sendiri setiap membaca artikel yang diberitakan oleh media.

Banyak pula komentar-komentar netizen yang buruk. Beberapa komentar yang selalu gue ingat antara lain,
"Savarna is such a failure,"
"Gilak, Savarna pelakor ternyata wkwk,"
"Savarna punya berapa banyak simpenan sih?"
"Savarna balik kerja soalnya dia udah mulai gak populer,"
"Mending ngilang aja deh Savarna."
"Kasian diplomat jadi korbannya Savarna."
"Cowok siapa yang sekarang Savarna gaet? Buset dah."
"Savarna mending gak usah muncul ke publik deh."
"Savarna gak cocok jadi model."
"Savarna jelek banget."
"Pahanya Savarna terlalu besar untuk jadi model."
"Mati aja deh Savarna."

Mati aja Savarna.

Mati. Aja. Savarna.

Mati.

Aja.

Savarna.

Enak banget ya orang-orang ngomongnya?

Kalau gue beneran mengakhiri hidup gue, apa mereka akan bertanggung jawab dengan kematian gue? Jejak digital itu serem. Mau lo udah hapus tweet lo, perkataan lo akan tetap ada disana. Sekalinya lo mengubah profil lo jadi private, jejak itu akan terus ada disana.

Apa orang-orang yang menginginkan gue mati, tau dengan akibat perkataan yang mereka katakan? Gue pikir nggak.

Tanpa terasa air mata mulai mengalir. Awalnya mengalir dengan pelan, lama kelamaan jadi deras bagaikan aliran air terjun. Dada gue juga mulai sesak. Tangan gue menepuk-nepuk dada gue, berharap rasa sesaknya akan hilang.

Tapi ternyata nggak.

Rasa itu masih ada tetap disana.

Menyiksa gue dalam pelan.

🍑 Flashback on 🍑

"Good morning baby." Johnny mengatakannya sambil tersenyum.

Terbangun dari tidur dengan pemandangan pertama orang yang gue sayangi itu udah semacam rejeki plus-plus. Pertama, karena nggak semua orang bisa seberuntung gue untuk bisa bangun lagi di keesokan harinya, karena ada yang semalam memejamkan mata untuk beristirahat, namun istirahat itu ternyata selamanya. Kedua, Johnny ada disamping gue dengan kedua tangan yang melingkar di pinggang gue, memeluk gue dengan erat.

Miss Americana | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang