52. Chef Jung

4.7K 637 21
                                    

"Jef, makan diluar aja yuk. Di rumahku lagi banyak saudara yang dateng. Tante-tante aku juga pada dateng, aku males."

"Kenapa males?"

"Aku gak suka sama tanteku yang satu ini, males banget kalau ketemu. Kalau ketemu tuh pasti aja aku disindir-sindir hal-hal yang udah berlalu. Hhh males banget deh pokoknya." Mengingat watak satu tante gue ini membuat gue kesal, habisnya, setiap ada skandal tentang gue, dia pasti akan mengungkitnya walaupun skandal itu udah lewat dan padam. Mana ngomongnya pasti depan banyak orang—ih males banget deh pokoknya!

"Ya udah, mau makan dimana?"

"Gak tau, kamu yang pilih."

"Kalau masak? Kan waktu itu kita mau masak, tapi aku keburu ada panggilan kerjaan. Makan siang di apartemen aja yuk? Kita masak."

Wajah gue yang tadinya tertekuk, langsung berubah drastis begitu Jeffrey mengajak untuk masak-masakan di apartemen dia. Masakan dia tuh enak! Makanya gue suka. Kalau gue lagi ada job terus dia mau nemenin—bilangnya sih mau ngasih dukungan—dia suka bawain gue bekel yang dia masak.

"Ayo-ayo!"

Sekarang gue udah gak begitu peduli kalau ada orang yang mengambil foto gue dengan Jeffrey. Mau gue di gosipin cewek gak bener, mainin cowok, atau apapun itulah—gue udah bodo amat! Media gak akan ada kapok dan habisnya untuk bikin berita murahan lalu mempublikasikannya.

"Ih itu Savarna Sinclair bukan?"
"Itu laki-lakinya diplomat itu ya?"
"Buset, kulit cowoknya mulus banget, kayak gak ada dosa."
"Kok bisa Savarna dapet cowok ganteng gitu?"
"Pengen jadi Savarna bisa gak sih?"
"Itu cowoknya blasteran surga kali ya? Ganteng banget, lebih ganteng dari pacar gue." Plak!
"Cocok ya mereka berdua."
"Nikah dong nikah!"

Itu semua kata-kata yang bisa gue dengar dengan jelas. Gue yakin kok kalau Jeffrey juga mendengar ucapan-ucapan tersebut. Tapi baik gue atau pun Jeffrey bersikap seolah-olah kita gak pernah mendengar kata-kata itu.

"Kita mau masak apa?" Tanya Jeffrey saat kita tiba di bagian daging-daging segar dijual.

"Terserah kamu aja Jef. Masakan terenak kamu apa?"

"Emang kamu belum pernah makan masakan andalan aku?" Dia malah balik bertanya.

"Emang masakan andalan kamu apa? Aku aja gak tau."

Jeffrey menyipitkan matanya, "kayaknya belum ya. Oke, kita masak rosemary grilled veal with lavender dipping sauce."

"Bikin dessert-nya juga!"

"Kamu mau apa dessert-nya?"

"Andalan kamu aja."

"Oke! Peach lavender sorbet. Aku suka peach soalnya." Sambil nyengir.

Sementara Jeffrey ngobrol dengan mas-masnya untuk memilih daging yang ingin Jeffrey beli, gue cuma nunggu disebelahnya sambil mendengarkan apa yang Jeffrey katakan.

"Mau veal yang paling bagus 2 kilo ya. Kalau bisa dipotong sekalian tapi jangan terlalu tipis dan jangan terlalu tebel, sekitar 2 cm aja." Pintanya yang langsung di iyakan oleh mas-masnya.

"Veal?" Kata gue.

"Iya, daging sapi muda."

"Harus pake daging sapi muda?" Tanya gue.

"Bebas sih, pokoknya daging. Tapi aku sukanya pake daging sapi muda kalau masak pake resep yang satu ini. Lebih maknyusss."


🍑🍑🍑


Miss Americana | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang