part 32

112 3 0
                                    

"Jangan pergi, jangan mengulang kejadian yang membuat gue terpuruk lagi"

Nadia terus saja memegang foto devano tanda membuak suara ataupun tanpa isak tangis Nadia hanya mengusap foto dengan ibu jarinya

Kevin dan vira sangat sedih melihat Nadia seperti itu Seakan-akan rahagnya hilang walaupun Nadia tidak menangis tapi bagi kevin dan vira Nadia lebih baik menangis dari pada seperti orang yang benar-benar kehilangan raga dan jiwanya bukan lagi hati lagi

"Kiv kita harus gimana? " Tanya vira di dalam dekapan kevin yang sudah menangis

"Kita tunggu kabarnya lagi,, devano juga sahabat kita" Ucap kevin

Vira hanya menggaguk lemas

"Apa mereka akan kembali ke Indonesia? " Nadia baru saja bersuara membuat kevin dan vira menoleh, vira mendekat

"Kiat tunggu kabarnya nad, bonyok devano sudah pergi ke Australia" Ucap vira dengan air yang mengalir

"Gue harap devano tidak akan pernah menyusul orang tua gue"

Vira tersedak"Nadia lo apaan sih devano gak akan kenapa-kenapa devano cuma kecelakaan kecil"

"Gue rela dia selingkuh dari pada di kecelakaan seperti itu" Ucap Nadia lirih dengan senyum yang mengembang tapi tidak dengan matanya yang mengeluarkan benih air

Ya devano kecelakaan sewaktu devano menuju ke rumahnya yang berada di Australia

Flashback on

Devano sudah sampai di Australia sudah berada di salah satu bandara Australia devano berniat akan mengabarai Nadia jika sudah sampai rumah

Devano menelpon supir pribadi milik Daniel agar menjemput devano

~Anggap saja mereka sedang berbincang dengan memakai bahasa Inggris ~

"Hallo tuan apa kabar" Ucap supir yang sudah sampai di depan tuan mudanya siapa lagi kalau bukan devano

"Oh iya, kabar saya baik"

"Mari tuan"

Devano masuk ke dalam mobil dan melakukan dengan kecepatan sedang, devano terseyum ketika melihat layar ponselnya napak wallpaper Nadia yang tengah terseyum

Devano juga melihat ada beberapa pesan dari kedua orang tuanya, Teman-temannya, dan juga kekasihnya siapa lagi Kalou bukan Nadia, Nadia selalu menanyakan -apa kah sudah sampai, aku sangat khawatir-begitu lah isi pesan dari Nadia

Devano berniat untuk membalasnya tetapi devano di kagetkan dengan teriakan supirnya

Mobil yang ada di depan mobil devano berhenti mendadak dengan lihay supir pribadi devano langsung membanting stir agar tidak terkena mobil yang di depan tetapi sangat sayang mobil yang berada di belakang devano menabrak mobil devano dan mobil devano terpental ke sembarang arah

Flashback off

"Nadia mending lo tidur besok kita tunggu kabar dari devano" Ucap kevin

Ardila datang dengan membawakan segelas susu di belakang ardila ada Mario

"Tidak usah di pikirkan devano pasti baik-baik tidak akan mungkin devano meninggalkan perempuan secantik kamu ini " Ucap Mario mengusap air mata Nadia

Nadia memeluk Mario dengan erat Nadia menagis kembali menagis sejadi-jadinya

"Nadia takut yah hiks Nadia takut devano bakalan ninggalin hiks Nadia kaya orang tua Nadia Nadia gk mau itu hiks" Nadia mengeluarkan semua ketakutan yang di rasakan saat ini

"Jangan berpikir orang tua kamu ninggalin kamu sayang, kamu tau ini takdir dan devano celaka pun itu takdir kita tidak akan pernah tau ayang akan terjadi pada orang atau pun kita sendiri, ayah akan selalu berada kamu putri kecil ayah" Ucap mario sembari mengusap kembali air mata Nadia

"Bunda, kevin, vira dan ayah ada untuk kamu jangan merasa sendiri" Langsungnya

"Sekarang kamu tiduryaa, apa kamu mau susu ibu hamil sayang? " Tanya ardila kepada Nadia

Nadia heran kenapa bundanya ini membuat susus ibu hamil siapa yang hamil di keluarga ini atau jangan-jangan bundanya ini yang sedang hamil

Ardila mengerti raut wajah nadai yang sedikit heran walau matanya merah dan hidup yang memerah tetep saja Nadia paham

"Ini buat vira sayang"

"Hah buat aku bun" Tanya vira kaget"tapi kan aku belum hamil bun"

"Makannya minum ini walaupun gak Hamil juga" Ardila memberikan susu itu kepada vira dan vira menerimanya dan muali meminum susu itu

"Kamu tidur yaa sayang, besok bunda akan menanyakan kembali kepada mahesa" Ucap ardila lalu mencium kening Nadia Mario pun mengikuti ardila mencium kening Nadia

"Kevin vira segara ke kamar kalian,biarkan Nadia istirahat" Ucap Mario

"Iya yah"

"Jangan terlaru larut dalam kesedihan inget devano baik-baik saja, tidur ok" Ucap kevin salah mengelus puncak kepala Nadia

Tinggal Nadia sendiri ketika kevin menutup pintu tangis Nadia pecah kembali, nadia tidak bisa berbuat apa- apa kecuali menangis dan mendekap memeluk foto devano

"Tuhan tolong jangan ambil dia, aku belum sepenuhnya sembuh dari kepergian orang tua ku" Nadia menagis dengan diam tanpa mengeluarkan suara Nadia tida ingin mengagu tidur keluarganya

"Devano" Lirih Nadia

18:00
22 februari 2020
Sekalinya gua upload langsung 3 part haha sengaja biar makin kaga penasaran gitu🥴
Dahhh yaa next time lagi guys
Dan doa kan semoga ulangan gua di mudahan dan 1 lagi semoga gua lulus yaa

#putriii_w01

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang