"Kumelihat di pagi ini ada yang lebih cerah di bandingkan matahari, di sampingmu kau tertidur dengan nyaman di dadaku"
Jam sudah menujukan pukul 10:30 sepasang kekasih yang baru di mabuk itu masih terlelap dengan selimut menutupi sekujur tubuh merekaNadia membukakan matanya perlahan lahan menyesuaikan dengan sinar matahari yang menyorot ke dalam kamarnya, nadia merasakan tubuhhnya sangat lelah dan sakit di sekitaran tertentu ketika nadia sudah membuka mata dengan nyawa penuh nadia merasa kehangatan dangn memeluk guling yang bernapas
Senyum nadia terukur di wajahnya terkalahkan melihat cowok yg di depannya atau lebih tepatnya suami yang tengah tertidur memeluk nadia
"Good morning" Ucap nadia mengelus pipi devano
"Hemm" Devano hanya berdehem dan mengeratkan pelukan agara nadia tidak bangun
"Morning kiss" Ucap devano dengan suara khas bangunnya
"Now"
"Yes now"
Belum nadia menjawab devano sudah mencium bibir nadia
"Ayo kita mandia" Ucap devano dengan menggenrong nadia
"Dev ikhhh"
"Apa sayang, kita mandi bareng"
"Gak mau"
"Terlambat"
Dan akhirnya nadia mengalah mau gimana pun juga nadia harus menurut apapun yang di perintah suaminya
***
Setelah selsai memakai baju nadia dan devano bergegas untuk mencari sarapan di tempat khusus sarapan di hotel
Ketika sudah sampai nadai melihat kevin bersama kedua anak kebarnya mungkin yang lain sudah pada sarapan
"Vin" Sapa devano ketika sudah berada di kursi kevin
"Wiss bro gimana naik kuda-kudaannya lancar" Goda kevin
"Uncle naik kuda-kudaan, aska boleh ikut gak uncle" Ucap Alaska dengan polosnya
"Boleh, tapi aska harus cepat gede biar bisa main kuda-kudaan, jadi makannya harus banyak" Bukan devano atau kevin yang menjawab melainkan nadia
"Horeeee sasa juga ikut ya aunty" Ucap Alisya
"Tentu"
"Udah sono kalian berdua ambil makanan" Ucap kevin mengalihkan
Devano dan nadia akhirnya mengambil makanan yang sudah siap sedia dia tempatnya
Setelah selesai mereka kembali ke meja yang semula, mereka makan dengan tenang sesekali tertawa karena celotehan si kembar
"Kapan kalian pindah" Tanya kevin
"Gua berniat pindah besok ke Australia, lo tau sendirikan kerjaan gua hampir di sana" Jawab devano
"Lo udah setuju nad, apa baru denger sekarang" Tanya kevin ke nadia
"Udah tau dari sebelum nikah, kalau untuk perusahaan aku, nanti sekretaris aku aja yang hendel"jawab nadia
" Baguslah, sekalian juga bulan madu"ejek kevin
"Gak perlu bulan madu tiap malem di kasih jatah aja udah bulan madu vin" Ucap devano
"Apan sih Dev diem ada anak kecil"
Mereka tertawa terpingkal-pingkal saat melihat semua merah di pipi nadia
"Udah gk usah katawa, kalian juga ketapang ketawa" Ucap nadia kepada anak kembar yang sama halnya orang dewasa mengetawai nadia
"Soalnya uncle sama daddy ketawa aunty" Ucap Alisya
"Hahhahah iya padahal gak ada yang lucu ya sa"tempat alaska
" Terus kalian ngapain ketawa"tanya kevin
"Ikutan bura gak cengo" Timpal Alaska
Nadia hanya geleng kepala emang bener buah tidak jauh dari pohonnya
Ketika mereka asik tertawa vira datang dengan piring yang berisi lauk pauk
"Gue pikir tadi lo udah makan vir" Ucap nadia
"Tadi gue beres-beres kamar dulu" Jawabnya yang duduk di samping Alaska sedang Alisya duduk di pangkuan kevin
Nadia hanya mengangguk paham
"Oh iya nad"
"Iya"
"Udah jebol"
"Rese lo"
Vira terkekeh melihat ekspresi wajah nadia sangat menggemaskan
Setelah sarapan nadia dan devano kembali ke kamarnya dengan membawa secangkir kopi
Di kamar
"Yang sini" Ucap devano yang Tengah duduk di sofa dengan TV menyala
Nadia menghampiri dan mulai duduk di samping devano
"Jangan di situ tapi di sini" Devano menujukan agar nadia duduk di depannya lebih tepatnya di mana kaki devano terbuka lebar dan nadia duduk di depannya
Nadia hanya menurut saja, nadia juga bersandar pupunggnya ke perut devano
"Kenapa" Tanya nadia
"Pengen kayagini aja"
Devano melingkarkan tanganya di perut nadia lalu mengusap perut nadia
"Hallo anak daddy, tumbuh berkembang yaa ahahhahah" Ucap devano
Nadia yang mendengar itu sangat bahagia dan sedikit terharu
"Jangan daddy dong yang" Ucap nadia yang tidak setuju dengan nama panggilan untuk calon buah hatinya
"Terus apa ayah, papah, bapak, abi, atau om" Devano menciun sekilas pipi nadia agara nadia menerima kehangatan
"Emm aku pengen anak kita nanti panggil kamu ayah baguskan"ucap nadia
" Sangat bangus bunda ku yang sangat cantik"ucap devano dengan mencium pipi nadia kembali
"Kalau cowok kayaknya keren ya gak yang"lajut devano
" Aku sih pengennya cewe cowok biar adil"
"Apa aja lah yang penting dia sehat"
Devano semakin mengeratkan pelukannya, tidak akan pernah devano lepas karena nadia sudah menjadi wanita seutuhnya wanitanya, wanita mikiknya tidak akan pernah devano relakan wanita yang dia sayang di sentuh oleh orang lain
6:56
Sabtu, 4 April 2020Gimana ceritanya makin mabuk gak? Hhahahha
![](https://img.wattpad.com/cover/201657830-288-k89245.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen FictionKehidupan percintaan tidak akan pernah ada habisnya Nadia Anatasya Anggara Devano kerell Edwin #cerita ini tidak ada konflik besar #sebatas hiburan #konflik hanya kecil #yang suka dengan perjodohan #humor #konten dewasa 👉👉👉langsung baca aja ya😇