"Jangan ucapkan selamat tinggal cukup sampai jumpa karena aku tak ingin berpisah tapi aku ingin selalu ada pertemuan di setiap waktu, hari, bulan, maupun tahun"
"Tante Nadia pulang dulu" Pn itu Nadia kepada salam
"Ko sebentar amat, gak nginep gitu besokkan devan akan pergi" Ucap salam
"Em tidak usah tante Nadia besok aja langsung datang ke rumah pagi-pagi"
"Yaudah terserah kamu"
"Om Nadia pamit dulu"ucap Nadia kepada Daniel
" Kamu naik apa ke sini"tanya Daniel
"Mobil om"
"Yasudah hati-hati"
"Baik om"
Nadia mencium tangan punggung kedua orang tua devano dan setelah itu Nadia berjongkok mensejajarkan tingginya dengan fania
"Kakak pamit yaa,,, kamu mau ikut tidak" Tawar Nadia kepada fania
Devano yang melihat itu sangat antusias bisa bisanya Nadia mengambil hati adik laknat ini
"Jangan di tawarin buat ikut sama kamu, yang ada fania yang benar-benar ingin ikut dengan kamu" Ucap devano mengacak rambut Nadia
"Abang gak usaha berantakin rambut kakak" Tegur fania
"Biarin ini kan pacar abang"
"Kakak cantik kakak fania"
"Pacar abang"
"Kak____"
Belum selesai mereka berdebat suara kepala rumah sudah menghentikan perdebatan kecil itu
"Nadia sebaiknya kamu cepat pulang sebelum Peranga ke 3 di muali" Ucap Daniel
Nadia terkekeh mendengar itu, Nadia melangkah keluar di ikuti devano di samping tadinya fania ingin ikut tapi karena sudah di iming-iming oleh Daniel jadinya tidak ikut
Di depan mobil Nadia, devano memandang kakaku punggung Nadia ,devano sangat berat hati untuk meninggalkan kekasihnya itu
"Mau aku antar"tawar devano dengan mengelus puncak rambut Nadia
Nadia yang tadinya membelakangi devano langsung saja berbalik dan memeluk devano dengan erat, devano yang di kejutkan devano pelukan Nadia untungnya bisa menyeimbangkan
"Heyyyy kamu kenapa. Hm" Ucap devano dengan membalas peukan devano
"Aku takut" Ucap Nadia
"Takut kenapa sayang"
"Aku takut kamu akan terpikat dengan wanita lain di sana" Bohong jika Nadia tidak rela meninggal devano tapi bukan itu yang dia takutkan Nadia sangat percaya bahwa devano akan selalu menjaga hatinya untuk Nadia tapi yang dia takutkan yaitu sesuatu kejadian yang dulu di alami kedua orang tuannya, meninggal dengan pesawat terjatuh dan tidak menemukan mayat kedua orang tuanya kejadian itu sangat membuat Nadia terpukul
Devano tersenyum mendengar tutur katanya devano mellongakran pelukannya
"Dengar sayang kamu adalah satu-satunya hari ini, besok, bulan depan dan tahun kedepannya jangan pernah takut kamu tergantikan kamu percaya akukan"
"Musrik buat percaya sama kamu" Ucap Nadia sedikit terkekeh
"Kamu ini,yasudah bukannya mau pulang ya" Devano mengelus pipi Nadia dengan membuat
"Yaudah bey"
"Hati-hati dijalan" Devano mengelus pucak kepala Nadia
***
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Teen FictionKehidupan percintaan tidak akan pernah ada habisnya Nadia Anatasya Anggara Devano kerell Edwin #cerita ini tidak ada konflik besar #sebatas hiburan #konflik hanya kecil #yang suka dengan perjodohan #humor #konten dewasa 👉👉👉langsung baca aja ya😇