All people know, you're never care about me."
-----
Arjeno Jung, laki-laki dengan stelan kaos putih yang dibalut leather jacket juga celana jeans hitam keluar dari kelas bersama satu orang lainnya-Doyoung.
Pria berjas mahal itu tersenyum bangga pada anak disampingnya.
"Kamu hebat."
Jeno menggeleng pelan. "Enggak sehebat itu, same. Jeno cuman anak biasa." belanya dan disenyumi oleh Doyoung.
Mereka berdua berjalan bersama sambil sesekali bergurau, lalu keduanya berhenti tepat di tempat parkir motor dan mobil.
Doyoung yang memang sengaja datang dari kantor dan jelas menggunakan mobil miliknya, berbeda dengan Jeno yang memilih memakai motor trail untuk sampai kemari.
"Enggak mau ikut ke kantor?" tawar Doyoung kepada anak itu.
"Nope, kalo daddy ada juga percuma. Jeno buang-buang waktu doang disana." sarkasnya sambil memakai helm.
Pria itu tertegun. Memang, ucapan yang keluar dari mulut Jeno tidaklah salah. Itu benar, Jaehyun memang selalu bersikap seperti itu setiap kali Jeno datang untuk sekedar berkunjung ketika memiliki waktu luang.
Doyoung menghela nafas, menepuk pundak remaja yang tanpa dia rasa mau beranjak dewasa.
"Ayah kamu mau ke Dubai, pulang awal Januari. Enggak ada yang mau dititpin?" ucap Doyoung.
Jeno terdiam. "S-seriously? For this years i celebrate the Christmas alone? Haha, lucu banget."
"Uncle serius, Arjeno." tegas Doyoung, seketika tubuh Jeno melemas. Dia tidak berbicara apapun.
Pemuda yang sudah duduk dimotornya itu hanya menatap Doyoung lurus, tidak menanggapi apapun sampai tangannya menghidupkan mesin motor.
"Ya terus, Jeno harus kayak gimana? What should i do? He's never hear me." Jeno berkata lirih diatas motor.
Kepalanya menggeleng pelan, tatapan matanya kembali berubah seperti semula.
"It's okay, tell to him about my rapport. I will talk to daddy later in mansion. Goodbye, uncle." kemudian Jeno menjalankan motornya menjauhi Doyoung.
Doyoung masih diam ditempat, menatap punggung lebar Jeno yang semakin menjauh. Punggung yang terlihat sangat kuat namun bisa rapuh dalam satu waktu.
Sejak dulu, Jaehyun memang memberi pekerjaan lain untuk Doyoung. Yaitu menjaga dan mengurus semua kebutuhan yang anaknya mau.
Dimulai ketika Jeno kelas lima sd, Doyoung mulai mengantar jemput anak itu, membantu mengerjakan pr sampai mengambil rapot. Dalam hati Doyoung melakukan itu semua karena murni keinginannya.
Jeno memang tumbuh sangat cepat, Doyoung saja bahkan tidak percaya dengan waktu juga apa yang dia lihat.
Anak itu tidak pernah mengeluh, tidak pernah meminta hal-hal aneh yang sulit didapat, permintaannya selalu sederhana dan tidak nyeleneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
the siblings
أدب الهواة꒰ft. 재로제 ❛Dad, the fact is.. you're never have time for me.❜ ❛Jae, she is your daughter.❜ "Kak Jeno?" cr. 2020