- forty two : dinner and mansion

7.3K 963 31
                                        

2nd mission.

-

Semenjak itu, Lia memiliki kamar sendiri di mansion ini. Tepat di sebelah kamar Jeno yang awalnya dijadikan ruang serbaguna oleh Jeno.

Awalnya ketika diajak Jeno kesini, kayak... Gile bro ini rumah?

Pokoknya waktu pertama pertama datang ke mansion, Lia sering nyasar malah pernah tiba tiba sampai di basement karena salah menekan tombol di lift.

Lalu, Jaehyun membebaskan Lia untuk melakukan apapun disini. Asal masih ada izin dari Rose, karena bagaimana pun juga hubungan Rose dan Jaehyun sudah kandas.

Gadis itu sudah seminggu lebih tidak pulang ke rumahnya dan memilih menetap disini. Jeno menjadi supirnya karena remaja itu sudah bebas dari sekolah.

Jeno hanya tinggal menunggu kelulusan saja.

"No, mau jajan. Bawa cash nggak?"

"Males banget jajanin Lia." ketus Jeno sambil mengemudikan mobilnya, dia baru saja menjemput Lia.

Gadis itu mendengus. "SERIUS HEH BAWA CASH NGGAK?! MAU JAJANNNN!!!"

"Jajan apa tuh?"

"Beli odeng, sini mana uangnya mana." pinta Lia memaksa.

"Dih, pake uang kamu aja kenapa. Kamu nggak dikasih uang sama daddy atau bunda?" tanya Jeno.

"Morotin abang dong kali kali,"

"Buka laci, ada uang nggak." suruh Jeno dan diangguki oleh gadis itu.

Lia tersenyum senang ketika dia menemukan lima lembar uang sepuluh ribu won di laci mobil. Padahal harga odeng tidak lebih dari seribu won.

Harga odeng, kisaran 7.000-13.000
Ngambil uangnya, ±594.000
[Lia only]

"Mau jajan dimana?"

"Dimana aja."

"Yaudah nggak usah."

"DEKET KANTOR DADDY AJA CEPET!"

Akhirnya, Jeno mengemudikan mobilnya menuju kantor sang ayah. Mungkin mereka bisa berkunjung sebentar ketika disana.

Setelah sampai, Jeno memakirkan mobilnya di parkiran kantor Jaehyun dan berjalan keluar beriringan bersama Lia.

Memang tidak jauh dari kantor Jaehyun ada pusat jajanan kaki lima yang selalu ramai pengunjung.

Jeno hanya mengekori adiknya sambil memegang kedua bahu Lia, membiarkan adiknya itu membeli apa yang dia mau dengan uangnya.

"Ayok pulang." ajak Lia masih senang karena semua jajanannya sudah dibeli semua.

"Mau ke kantor daddy dulu nggak?" tawar Jeno sambil menggandeng tangan adiknya.

"Mager, tapi ayok deh."

Sampai di kantor ayahnya, mereka langsung menjadi pusat perhatian. Semua isi kantor tahu siapa Arjeno, tapi tidak dengan Arlia yang kini dia gandeng sekarang.

Menekan angka tujuh pada lift dan segera keluar ketika mereka sampai di lantai yang dimana hanya ada ruangan Jaehyun disana.

"Daddyyyyy your daughter is here!!"

"Daddddd your son is here!"

Jaehyun terkejut. "Masuk tuh ketuk pintu, jangan buat daddy kaget dong kalian ini."

Lia cengengesan. "Hehehehe, lupa dad. Udah terlanjur masuk jugalah, nggak apa apa."

"Kalian darimana? Astaga, Lia itu bajunya dibenerin dong.." tegur Jaehyun melihat seragam Lia yang berantakan.

the siblings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang