- four : celebrate

9.4K 1.2K 17
                                    

“today is the first time i celebrated Christmas alone, god always bless me.”

Jaehyun menatap keluar jendela, Dubai memang bukan negara yang memiliki lima iklim jadinya dia nggak bisa lihat pemandangan salju putih yang biasanya dia lihat sepanjang penghujung tahun.

Pekerjaannya disini memang cukup banyak, ada dua project yang harus Jaehyun awasi. Dari pembangunan hotel cabang Dubai serta kerjasama perusahaan teknologi nya dengan perusahaan  di Dubai.

Dia berusaha bersikap biasa saja, menjalankan tugasnya seperti biasa dan sesekali mengecek keadaan anaknya. Itupun dari Doyoung.


“Jae, anak lo udah pergi dari rumah pagi-pagi. Bilangnya mau ngerayain natal sama temen-temennya.”


“Hm, lo bisa ngalacak dia kan?”


“Bisa. Tapi lo harus tahu kalo Jeno lebih hebat daripada gue, buktinya aja sekarang gps dan semua lokasi udah dia matiin total.”

Jaehyun terdiam. “T-terus gimana? Jeno kalo kemana-mana dan gak pulang gimana?”


“Ngomong sama anak lo gih,”
“Jeno udah gede, bisa jaga diri sendiri. Tadi dia udah minum o—”


“God. Jeno kenapa?” Jaehyun khawatir.


“Pilek. Katanya kemarin main sepeda ke Sungai Han dan lupa pake jaket sampe sore.”


Main sepeda ke sungai Han? Jelas, Jaehyun ingat bahwa itu permintaan Jeno waktu kecil setiap kali musim salju tiba.

Tapi, Jaehyun nggak pernah menyetujui. Dia nggak mau alergi Jeno kambuh dan kesulitan bernafas kayak dulu.


“Lo inget kan?”
“Itu keinginan Jeno setiap musim dingin, dia mau naik sepeda bareng lo dan itu belum pernah terealisasikan.”


“Jeno kan nggak punya sepeda? Dan gue enggak pernah kasih izin dia buat beli itu.” elaknya.


Hh.. Anak lo gak kasih tahu juga sih, pokoknya dia naik sepeda doang.
“Kayaknya Jeno pinjam punya temannya tapi gue gak tahu deh.”


Jangan sampai Jeno main sepeda lagi, lo tahu kan? Gue enggak mau itu kejadian lagi.” perintah Jaehyun tegas.


“Jae.”
“Jangan kayak gini, jangan larang apa yang Jeno mau.”

Deg.

“Jeno nahan marah waktu lo gak bolehin dia masuk ke fakultas kedokteran, lo harus tahu itu.”
“Dia beneran marah sama lo, Jae. Marah banget.”

the siblings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang