Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Biasanya Jeno pelgi ke kamal daddy waktu Jeno get nightmale.. Tapi sekalang Jeno takut sama da-daddy..
Arjeno (4th)
—
"Uncle doy! Jeno cuman dapet A.."
"Gapapa! Jeno hebat! Nanti kita belajar lagi ya?"
"Daddy... Jeno dapet A."
"Daddy cuman mau denger kamu dapet A plus, Arjeno Jung."
Jeno terduduk dikasurnya dengan peluh yang memenuhi pelipisnya, nafasnya memburu dengan pupil yang melebar sempurna.
Kenangannya di masa lalu tiba tiba bermunculan kembali, bukan kenangan baik tapi kenangan yang bisa membuat kedua tangannya tremor.
Menutup kedua matanya pelan dan melirik jam dinding, ah.. Baru pukul tiga pagi. Jeno bisa bangun untuk belajar sebentar kemudian pergi ke sekolah sehabis itu mengecek alamat yang dia dapat semalaman ini.
“Dad.. Where is bund—”
“She's go and never comeback.”
Daddy bohong. Bunda disini.
Tanpa sadar tekanan yang Jaehyun berikan berdampak kepada Jeno sendiri, waktu smp.. Jeno sempat setress ketika rankingnya turun menjadi kedua. Padahal Doyoung memaklumi, tapi nggak bagi Jeno sendiri.
Dan Jaehyun marah akan itu, makanya Jeno berusaha keras agar nilainya nggak anjlok sama sekali. Dia takut.
"Hah, gue mikir apa sih.." gumam Jeno lalu bangun dan merapihkan tempat tidurnya.
Hidupnya sudah berjalan satu bulan disini, dan nggak ada yang menarik selain belajar.
Apartemennya terlihat kosong. Tentu karena Jay pastinya masih tertidur di kamar satunya.
Awalnya Jay menolak tawaran Jeno untuk tinggal di apartemennya lebih lama, tapi setelah mendengar keluh kesah anak itu yang ternyata sukses membuat Jay tertohok, akhirnya Jay mengalah.
Jay akan kembali ke Aussie setelah masalah dengan keluarganya selesai.
"Daddy.. I want go to zoo palk."
"Go with your uncle, daddy is busy now."
"Ah.. Okay, dad."
Doyoung memang berperan banyak dalam hidup Jeno, bagaimana tidak kalau Doyoung-lah yang menemani Jeno ketika Jaehyun nggak ada.
