- thirty seven : hurt

9.4K 1K 154
                                        

Your dreams come true.

--

Tengah malam, gadis itu masih terjaga. Menatap laki laki yang masih asyik menutup kedua matanya dengan alat bantu pernapasan yang tertempel di wajahnya.

Dia masih sulit menerima kenyataan yang ada, kenyataan lain yang harus dia hadapi setelah hidup selama limabelas tahun disini.

"I'm sure, kita pernah ketemu tapi aku lupa dimana."

"Muka kamu nggak asing."

"You need your daddy but i need my mommy."

Jeno adalah kakaknya. Kakak kandungnya yang berbeda dua setengah tahun dengannya.

Jadi ini alasannya, kenapa dia merasa lebih aman bersama Jeno.

"Please wake up, i need your hug."

Lia menumpukkan kepalanya pada lengan Jeno. Kepalanya sedikit berat karena beban pikirannya terus dia tambah tanpa sadar.

Cukup dia kehilangan sosok Jeno selama satu bulan. Sekarang dia butuh Jeno untuk dijadikan bahu untuk bersandar, dan tubuh untuk direngkuh.

Bertemu dengan ayahnya setelah sekian lama, itu menjadi kejadian yang cukup mengejutkan baginya sendiri.

Pertemuan yang kedua kalinya tanpa Lia sadari.

Pintu ruangan itu berdecit pelan, membuat atensi gadis itu beralih kepada seorang pria dengan kameja putih di ambang pintu.

"Lia."

"Ya?"

Jaehyun tersenyum. "Kita perlu bicara."

Gadis itu mengangguk, berjalan mendekat dan membiarkan Jaehyun menarik tangannya keluar dari bangsal.

"Maafin.. Daddy."

Lia tertegun, dia mendongak. Menatap sepasang manik coklat ayahnya yang terlihat sendu.

"D-daddy nggak perlu minta maaf sama Lia.." gadis itu tersenyum tipis.

"Ini bukan sepenuhnya salah daddy."

"Lagian.. Lia seneng karena bisa ketemu daddy sekarang. Itu lebih dari cukup."

"Daddy nggak perlu minta maaf tentang masa yang udah berlalu. Kita sekarang disini, di masa ini." ucap Lia.

"Nggak seharusnya kita terus melihat ke belakang, dad.. " lirihnya.

Jaehyun menahan air matanya yang sudah ada di ujung mata, melihat putrinya yang sekarang sudah berubah menjadi gadis cantik itu sukses mencabik hatinya.

Bahkan, Jaehyun nggak menemani Lia ketika anak itu butuh figur seorang ayah. Anak itu tumbuh dengan satu sosok dari dua figur yang sangat dibutuhkan.

Dan Jaehyun merasa bersalah.

"You're growing so fast.." kekeh Jaehyun.

Lia tersenyum. "Seenggaknya, Lia ketemu sama daddy. Iya kan?"

Jaehyun mengangguk.

"Maaf karena daddy nggak cari kamu selama ini."

"Maaf karena kamu tumbuh tanpa sosok ayah yang harusnya daddy isi."

the siblings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang