they are can't or can?
-
"Jeno.. Bunda masuk ya?"
Sejak malam itu, Rose belum sempat menanyakan apapun kepada Jeno. Dan malam ini mereka akan pergi ke California untuk berlibur bersama.
Tok tok.
"Jeno.. "
"Masuk aja nda, Jeno lagi main game."
Rose mendorong pintu putranya pelan, melihat Jeno yang sedang duduk tepat di depan jendela sambil memainkan ponselnya.
Wanita itu duduk di sebelah putranya sambil merangkul Jeno. Sudah lama mereka tidak mempunyai waktu bersama berdua.
"Hm? Kenapa kesini, nda?" tanya Jeno kemudian mematikan ponselnya.
"Jeno belum cerita ke bunda.. "
Jeno tertegun, kepalanya menggeleng. "Cerita apa? Jeno nggak apa apa kok, nda." jawab Jeno.
"Terus.. Kenapa Jeno marah waktu Lia bilang ada foto perempuan di kamar Jeno?" tanya Rose membuat Jeno tertegun.
"Hm.. Jeno ga pandai bohong ya, nda?" remaja itu tersenyum miris.
"Coba cerita sini, pastinya kamu nggak pernah cerita ke daddy ya?" tebak Rose.
Jeno mengangguk. "Daddy kan sibuk terus."
"Yaudah.. Disini udah ada bunda, Jeno mau cerita nggak?" bujuk Rose lagi.
"Boleh?"
"Siapa yang bilang nggak boleh sih?"
"Jangan kasih tau daddy, nda." lirih Jeno, sungguh. Sesak itu kembali menjalar dalam dirinya.
Rose mengernyit. "Kenapa? Daddy harusnya boleh tau juga dong, sayang?"
"Pokoknya nggak boleh.. "
Jeno bangkit, menarik sesuatu dari bawah kasurnya yang sudah lama tidak dia sentuh sama sekali.
Memangku keranjang berdebu itu diatas pangkuannya. Ketika dibuka, keranjang itu dihiasi bunga edelweiss yang letaknya tidak pernah berubah semenjak dia menyimpannya.
Rose masih memperhatikan kegiatan putranya yang wajahnya mulai berubah menjadi sendu, hidungnya memerah.
Jeno dengan tangan gemetarnya menarik sebuah buku usang yang berdebu.
"Dia.. "
"Alasan kenapa Jeno bisa bertahan sampai disini selain bunda."
Hati Rose ikut sakit ketika Jeno mulai membuka lembar pada buku itu, terdapat foto putranya dengan seorang gadis cantik tengah tersenyum lebar disana.
"Kayaknya Lia nggak sengaja buka ini waktu Jeno keluar."
Rose mengelus pundak Jeno pelan. "Terus dimana dia sekarang? Bunda mau berterimakasih karena udah nemenin jagoan bunda selama ini."
Jeno tersenyum. "Jeno nggak bisa kasih tau bunda sekarang, tapi Jeno janji bakal bawa bunda kesana."
"Dia.. Cantik. Kamu pinter pilih perempuan." ucap Rose.
"Hm, namanya.. Athena. Bagus kan namanya, nda? Persis kayak dewi Yunani." kata Jeno.
"Terus ini apa sayang? Kenapa di dalam sini banyak bunga?" tanya Rose sambil merapihkan isi keranjang tersebut.
Jeno menoleh. "Bunga edelweiss satu satunya bunga yang bisa bertahan lama, nda."
"Kenangan Jeno sama Athena nggak bisa diulang kembali,
KAMU SEDANG MEMBACA
the siblings
Fanfiction꒰ft. 재로제 ❛Dad, the fact is.. you're never have time for me.❜ ❛Jae, she is your daughter.❜ "Kak Jeno?" cr. 2020