the siblings

- twenty four : i'm here

i can't
chapter syukuran lageh:)

—

Gadis dengan pakaian rok mini itu mendengus sebal, dia benar benar berharap Jeno datang dan mendukungnya disini.

Sebentar lagi perlombaan dimulai dan Jeno masih belum muncul ke permukaan.

Rasanya Lia mau menangis setiap kali mengingat Jeno, padahal belum ada satu tahun Lia kenal sama Jeno tapi hubungan mereka sudah sedekat ini.

Lia juga bingung sendiri.

“Eh! Lo jangan nangis dong! Soobin sama Sanha dateng tuh!” ujar Shuhua panik menenangkan Lia.

Lia menghembuskan nafas panjang kemudian menghapus air matanya.

“Nggak gue nggak nangis kok.” bohongnya.

Shuhua mengangguk. “Jangan nangis lagi, pasti Jeno nggak seneng lo nangis pas mau lomba.” ucap gadis itu.

“Hah, gue nggak apa apa kok.”

Perlombaan dimulai, sekolah mereka mendapat urutan terakhir dari lima sekolah lainnya yang ikut berkompetisi.

Sambil menunggu Lia nggak ada hentinya mikirin Jeno, liat tribun dan berharap ada sosok dengan kacamata minusnya melambaikan tangan ke arahnya tapi nihil, Lia belum melihatnya sama sekali.

Shuhua, Nakyung sama Saeron jadi ikutan khawatir lihat temennya banyak melamun dari tadi.

“Ayok! Lo pasti bisa! Gue yakin Jeno dateng tapi dia sembunyi!” celetuk Saeron yakin membuat Lia tersenyum simpul.

“Jeno dateng kan?”

Nakyung dan Shuhua mengangguk. “Dia pasti dateng kok, cuman telat aja.”

Setelah berdoa bersama, semua anggota keluar dengan barisan yang rapih juga senyuman yang lebar.

Lia tersenyum—

“ARLIA LO PASTI BISA!”

“LIA! LIA! LIA!”

“AYOK DONGG ADIKNYA JENO PASTI BISA!”

Gadis itu tertegun lalu melambaikan tangan ke arah tribun sambil tertawa.

Senggaknya ada Haechan, Jaemin, Sanha, Hyunjin sama Renjun yang datang mendukungnya, itu lebih dari cukup.

“LIAAA SEMAANGAT!!!!!”

“KALO LO MENANG KITA TONJOK JENO BARENG BARENG!”

Duh, Haechan emang nggak dimana mana pasti ada aja kelakuannya bikin Renjun yang duduk disebelahnya malu sendiri.

“Chan, gue malu jingan!” sungut Renjun kesel terus jenggut rambut Haechan kuat.

“EH LO GAK TAU YA PERJUANGAN GUE BUAT HAIRSTYLE BEGINI!” Haechan kesel, habisnya Renjun seenaknya banget.

“Apaan, rambut model kek gitu semenit juga jadi.” ketus Renjun dingin dan mulai fokus ke kompetisi.