- twenty six : party and fight

6.4K 916 53
                                    

Fell free.

——

Seperti pesta biasanya, hanya Eric menyelenggarakannya di sebuah club mewah di sekitaran Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti pesta biasanya, hanya Eric menyelenggarakannya di sebuah club mewah di sekitaran Seoul.

Eric kini genap berusia delapan belas tahun, dan pesta yang diadakannya pun nggak kalah meriah sama pesta lainnya.

Cuman bedanya.

Si tuan muda melarang teman teman perempuannya untuk datang, mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi.

Setelah Haechan mengemudikan mobilnya Jeno nggak banyak bicara, cuman sesekali terkekeh waktu Hyunjin sama Lino bertingkah konyol.

Kini mereka duduk di depan meja yang membundar dengan diameter yang cukup besar untuk menampung banyak orang.

Dari mulai—Kuanlin, Felix, Lino, Jinyoung, Hyunjin, Sunwoo, Jaemin, Haechan, Hwall dan Jeno.

Mereka saling bertukar menuangi alkohol ke gelas masing masing, karena ada beragam botol didepan Jeno sekarang.

Dentuman musik dan lampu berkelip sedikit membuat Jeno nggak nyaman.

Hwall yang mengerang sehabis meminum alkoholnya mengernyit.

“Nggak minum lo, no?” tanya Hwall.

Jeno menggeleng. “Gak mau gue.”

Hyunjin tertawa dan menuangkan anggur merah pada gelas Jeno.

“Minum aja kali santai, gak ada cewek ini.” ucap Hyunjin.

Haechan dan Jaemin mengangguk setuju. “Iya, jen. Mumpung gratis, kapan lagi coba.” samber Haechan.

Pemuda dengan jaket berwarna merah itu mendengus, meneguk gelasnya dengan berani mengundang decak kagum dari teman temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda dengan jaket berwarna merah itu mendengus, meneguk gelasnya dengan berani mengundang decak kagum dari teman temannya.

“Kan apa gue bilang..” Hwall menepuk pundak Jeno.

“Dasar setan lo.” semuanya setan.

“Eits, kasar. Lo mau coba vodka nggak? Minuman mahal nih, si Alin yang beli!” tawar Hwall menyodorkan botol bening ke Jeno.

the siblings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang