all is my fault.
—enjoy!—
Jeno kritis.
Siwon sudah tahu akan ini, dan jelas pria tua itu marah besar kepada anak bungsunya. Dia nggak berpikir kalau Jaehyun masih seperti dulu. Nggak sama sekali.
Arjeno selaku cucu laki laki pertama dan satu satunya, Siwon mengarahkan semua dokter terbaik di Korea demi kesembuhan cucu kesayangannya.
Pemuda yang kini masih nyaman menutup matanya itu terkena gegar otak ringan akibat benturan yang cukup keras pada kepalanya.
Tulang belikat sebelah kirinya patah, membuat Jeno akan sulit menggerakan tangannya untuk beberapa waktu ke depan.
Wajahnya dihiasi beberapa memar dan luka kecil, keningnya di jahit karena lukanya juga cukup lebar.
“Sekarang. Lo masih mau pertahanin cewek nggak jelas itu?”
Doyoung dan Jaehyun. Mereka sedang meminum kopi sambil menghadap ke arah kaca, ada Jeno disana yang masih belum sadarkan diri sama sekali.
“Maaf, jae. Lo tuh tolol nggak ketulungan. Kenapa lo nggak bergerak waktu tau Rose disini?” Doyoung jadi gemas sendiri.
Jaehyun menghela nafas. “Gue bingung mulai darimana. That's night is so complicated.”
“Gue tau, tapi.. Lo nggak bakal berjuang lagi? Kalian pisah juga nggak dalam keadaan baik baik aja.” bujuk Doyoung.
Sekiranya itu yang bisa Doyoung bantu, dia nggak mau melihat Jeno terpuruk lagi seperti dulu.
“Kepala gue rasanya mau pecah, doy. Gue harus ngurus masalah Jiho.” Jaehyun memijat pangkal hidungnya.
Doyoung menoleh. “Wait, what?”
“Gue harus berjuang lagi, seenggaknya itu bisa bikin Jeno senang. Asal Jeno sama gue.” jelas Jaehyun.
Jaehyun tersenyum miris. “Gue tau.. Lo bakal bilang mustahil buat menarik kembali. Tapi gue bakal usaha, doy.”
Doyoung tertegun. “Nggak ada salahnya lo mencoba. Tapi.. Kalau dia memilih pergi karena udah menemukan kebahagiaan nya yang lain—”
“Gue harus relain dia. Iya kan?” Jaehyun terkekeh pelan.
Beban Jaehyun bertambah terus menerus setiap malam, rasanya dia tidak kuat untuk menahan semuanya seorang diri.
Tidak ada bahu untuk bersandar, apalagi rumah untuk menetap. Rumah yang dulu pernah dia singgahi kini terkunci rapat.
“Jeno pasti kecewa banget sama gue.”
“Pasti.”
“Lo udah terlalu banyak buat luka ke Jeno. Dan ini.. Yang lo dapatkan sekarang.” Doyoung menghela nafas pasrah.
Doyoung tersenyum tipis. “Dulu, gue berharap kalo Jeno itu anak gue. Jeno itu baik banget, lo harus tau itu.”
Jaehyun mengangguk setuju. Kepalanya sedikit berat akibat kurang tidur beberapa hari terakhir. Dia nggak tenang karena kondisi Jeno semakin menurun.
“Jeno itu terlalu sabar buat orang kayak lo.”
“Dia sempet stres waktu rangkinya turun. Lo tau?”
“Itu karena lo. Jeno harus terlihat sempurna dari berbagai aspek, dan Jeno terbebani.” lanjut Doyoung.
Jaehyun menghela nafas. “Apa yang bisa gue lakuin buat tebus kesalahan gue, doy?”
KAMU SEDANG MEMBACA
the siblings
Fanfiction꒰ft. 재로제 ❛Dad, the fact is.. you're never have time for me.❜ ❛Jae, she is your daughter.❜ "Kak Jeno?" cr. 2020
