01 - Kim Jaejoong

8.5K 640 79
                                    

Suara riuh memenuhi area balapan, kiri dan kanan badan jalan memberikan semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara riuh memenuhi area balapan, kiri dan kanan badan jalan memberikan semangat. Asap rokok, minuman beralkohol, pakaian minim para wanita, serta bandar yang memegang taruhan—uang. Saling beradu suara siapa yang lebih kuat.

Mencapai garis finish, kerumunan orang mendatangi sang juara. Langit yang semakin gelap dan minim cahaya. Membuka helm, menggerakan rambut ke kiri dan kanan, ia menyisir rambut yang mulai memanjang dengan jari.

"Jaejoong—kau harus segera pulang. Yunho Hyung akan segera pulang." Junsu membungkuk, nafasnya tersengal-sengal, keringat keluar sangat banyak, wajah sedikit memucat. Junsu harus mencari akal agar bisa membawa pulang tunangan dari Jung Yunho tanpa ketahuan oleh orang rumah.

Yoochun menelepon, memberi kabar jika Pesawat Yunho sudah mendarat di Bandara Incheon beberapa menit tadi. Semua di luar rencana, seharusnya Tuan Muda Jung kembali dari Argentina besok. Ia sudah mengecek sendiri jadwal Tuan Jung, memastikan seberapa padat kegiatannya.

"Junchan, jangan mengada-ngada—Bear akan pulang besok. Jadwalnya masih padat hingga hari ini." Jaejoong berhigh five dengan Taecyeon yang membawa amplop cokelat berisi hadiah bagi pemenang. Berbinar senang saat melihat lembaran Won yang dimenangkannya.

Awas saja jika Boa berkata Ia hanya bisa menghabiskan uang Yunho. Enak saja. Sekali mencari uang ia bisa mendapatkan berjuta-juta won , ia akan melemparkan lembaran Won di wajah wanita ular itu. Lihat saja nanti.

Bergerak gelisah, tangan junsu bertaut, Tuan Muda Jung itu akan mengomelinya; paling tinggi ia akan di skors. "Jaejoong, ayo pulang. Jika tuan Jung tau kau ikut balapan dia akan memarahi kita berdua." Menjadi asisten Kim Jaejoong sama sekali tidak menyenangkan, ia harus memastikan anak itu tidak membuat masalah dimana-mana.

Tapi, sangat sulit. Karena Jaejoong tipe orang yang akan memberontak saat di kekang. Seakan lupa jika dia memiliki tunangan yang disiplin dan terlalu lurus hidupnya.

"Kenapa pulang tergesa-gesa bukankah pestanya belum selesai?" Jaejoong menanggapi dengan candaan, tubuhnya sedikit menggigil saat angin malam berhembus, jaket Kulit yang dibeli Yunho sama sekali tidak memberikan kehangatan sama sekali.

Tidak bisakah jaejoong melihat keseriusan dalam tatapannya? Junsu mengatakan yang sebenarnya. Yunho sudah pulang ke rumah, wajah pria itu pasti sudah memerah marah. Semakin sulit untuk melihat senyum pria itu.

"Jaejoong, ayo pulang." Rengek Junsu, alasan kenapa ia bisa menjadi asisten Jaejoong ialah karena Junsu teman Jaejoong sejak bocah. Anak cantik yang menolong saat orang mencoba membully Junsu; wajah cantik, gaya preman.

Herankan? Sama. Junsu juga heran.

"Dasar penakut dari dulu sampai sekarang kau tidak berubah. Apa gunanya kau ikut taekwondo?" Gerutu Jaejoong, padahal postur tubuh Junsu lebih berisi darinya tapi nyalinya hanya seupil. Berdecak pelan, ini sudah semakin larut. Ia harus pulang ke rumah, Video Call dengan tunangannya, minum susu, pakai skincare dan tidur Cantik.

The Bad Boy | Yunjae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang