09 - Secret

2.8K 402 59
                                    

Keluhan jaejoong memenuhi kamarnya pagi ini, junsu selaku asisten Jaejoong harus sabar menghadapi dan mendengarkan ocehan jaejoong tentang malam panasnya yang menyakitkan. Ia bisa melihat kissmark memenuhi dada dan perut—setiap senti memiliki bekas gigitan. Beruntungnya kemarin ia tidak mengikuti jaejoong.

Yang lebih penting lagi ia harus mendengarkan ceramah dari Yoochun berulang kali, pria itu juga bersyukur karena tidak menerima amukan jaejoong. Pekerjaan Jung Yunho yang banyak membuat Yoochun stres mungkin. Pijatan pelan diberikan oleh tangan junsu kepada Jaejoong, berharap bisa mengurangi sedikit keluhan anak itu.

"Apa kau sudah merasa lebih baik?" Junsu sudah merasakan pegal, melihat bagaimana malam panas jaejoong dengan Jung Yunho—ia bisa menyimpulkan jika memiliki pasangan sama sekali tidak menyenangkan. Memar-memar di sekujur tubuh jaejoong mengerikan menurutnya.

Dengusan pelan dengan ekspresi menyebalkan dibibir merah yang bengkak. Jaejoong pertama kali merasakan malam yang sangat luar biasa panas. Jung Yunho yang biasanya menanggapi dengan cuek godaannya menjadi liar semalam. Saat melakukan Sex, ia selalu mengambil alih karena yunho terkadang tidak bersemangat. Tetapi malam kemarin berbeda; pantatnya rasanya sangat panas dan longgar. Pinggangnya serasa mau copot dari tempatnya. "—junsu-ah, kurasa Yunho kerasukan setan mesum. Bagaimana bisa di memperkosaku seperti itu? Darimana dia belajar gaya sex itu? Apa bekerja di jepang membuatnya gila?" Keluh jaejoong, memijat pelan pergelangan tangannya yang keram karena menopang berat tubuhnya semalam. "—ini membuatku gila. Bagaimana jika lubangku longgar? Dasar pria kurang ajar lain kali akan kuajarkan padanya cara memperkosa yang benar."

"Jae kau juga pria." Cicit Junsu, ia menggoyangkan tangannya yang kebas karena memijat tubuh jaejoong. "—lagi pula jae, bagaimana kau mengajari yunho cara memperkosa? Apa kau menonton video porno?" Penasaran darimana jaejoong mempelajari hal hebat soal ranjang. Heechull memang sangat lihai di atas ranjang tetapi pria itu sangat jarang berjumpa dengan jaejoong sedang boa tidak punya pengalaman bersama seorang pria.

Mendelikan mata bulatnya, jaejoong berdecak pelan. "Dibandingkan menonton film porno lalu aku teransang lebih baik langsung mempraktekannya." Jaejoong merubah posisinya menjadi duduk. Ia sudah mandi cantik tadi tapi malas mengenakan pakaian. "—kau sudah pernah melakukan sex? Belum ya? Sana uji coba dengan si nyentrik gila park Yoochun atau kalau mau dengan Boa saja." Katanya sembari memakai pakaiannya. Hari ini memakai setelan pakaian ukuran besar. Pantatnya masih sakit.

"Dasar maniac. Kau sangat menyebalkan tau. Selalu saja membahas masalah jomblo—kau tau sangat sulit bagiku mengencani seseorang jika bersamamu terus. Mereka malah jatuh cinta padamu sedang aku terabaikan." Junsu membantu jaejoong merapikan pakaian anak itu. Walaupun mulutnya tanpa filter, jaejoong itu baik dengan caranya sendiri. Jung Yunho berusaha merantai hewan liar dan mencoba menjinakannya tetapi namanya hewan liar akan semakin liar saat berusaha dirantai.

"Aku kasihan padamu dan boa, dalam pertemanan kita hanya kau dan boa saja yang jomblo. Nasib percintaan kalian sangat buruk, kasihan." Jaejoong menatap kagum dirinya yang dipantulkan oleh cermin. Menjadi tampan memang sebuah keuntungan yang luar biasa.

"—iyalah," mengekori jaejoong yang jalannya sedikit mengangkang. Junsu ingin menertawakan hal tersebut tapi ia tidak mau mendapatkan ocehan yang tidak bermanfaat dari jaejoong. "Ada sebuah Restoran perancis dekat butik Ansang, kau harus mencobanya jae. Katanya banyak turis disana." Kalau jaejoong pergi artinya dirinya juga ikut, sekalian saja merasakan masakan perancis.

"Baiklah. Ayo kesana, aku juga sudah malas makan makanan Italia." Keduanya bergerak menuju lantai satu, berjalan dengan santai keluar rumah. Mobil mewah sudah siap di depan rumah, kepala pelayan Go memasang wajah datarnya saat kepergiaan jaejoong.

The Bad Boy | Yunjae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang