31 - That is you?

1.4K 265 29
                                    

Seperti yang tertulis dalam surat undangan Sidang. Saat ini Yunho bersiap untuk menghadirinya, setelan jas formal membalut tubuh tingginya. Sebelum pergi menuju Pengadilan Yunho singgah sebentar di Rumah Sakit untuk melihat keadaan Tunangannya.

Yunho tidak tahu apa yang dipikirkan oleh kesayangannya itu. Sesampai di rumah sakit dia langsung saja menuju ruangan jaejoong, berada disini adalah yang terbaik. Kesayangannya tidak akan pergi kemana-mana selain berdiam diri dan berduka atas kematian Junsu. Ini sangat baik.

Pintu bergeser menampilkan Jaejoong yang tengah memainkan ponselnya.

"Bagaimana kondisimu?" Tanya Yunho, duduk di samping jaejoong dengan tangan mengusap pipi pria itu. Semalam mereka tidak berbincang banyak karena pekerjaan yang sangat banyak. Ada beberapa persiapan yang harus dilakukannya untuk hari ini.

Melepaskan ponselnya asal, Jaejoong memejamkan mata dan menggenggam tangan Yunho. "Apa kau sudah minum obat? Jangan lupa untuk meminum." Peringat Jaejoong, selama Yunho terus meminum obatnya rasa khawatir akan berkurang. Jaejoong sangat takut jika sesuatu terjadi pada Yunho—mungkin dia akan semakin gila.

Menaikan alis sedikit kebingungan, Yunho tidak pernah lupa meminum obatnya akhir-akhir ini. Kenapa Jaejoong menanyakan sesuatu yang sudah pasti? "Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Persidangannya masih setengah jam lagi, masih ada waktu untuk menanyakan apa yang sedang dipikirkan Jaejoong.

"Tidak ada. Selama kau terus meminum obatmu aku tidak akan khawatir." Jaejoong mengecup punggung tangan Yunho, tersenyum tipis seolah tidak ada yang dipikirkannya. Sekarang mungkin sudah saatnya Jaejoong mengaku jika bukan hanya Yunho yang akan gila ketika kehilangannya tapi Jaejoong juga akan gila jika tanpa Yunho. Mereka sama-sama saling ketergantungan, sama-sama berusaha mempertahankan kewarasan masing-masing.

Ada yang disembunyikan oleh Jaejoong, anak ini mulai bersikap protektif padanya. "Tidak perlu khawatir, aku selalu meminum obatku. Sekarang beristirahatlah aku harus segera pergi ke pengadilan." Hari penting ini tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Setelah perbuatan jahat Nyonya Jung yang tertutup rapat terungkap, semua kerugian yang diterima baik di masa lalu atau sekarang. Ibu sambungnya didakwa dengan kasus, Pembunuhan Ibu kandungnya, pembunuhan berencana terhadap Ayahnya dan Jaejoong—juga alasan tersembunyi lainnya ialah Secara tidak langsung membuat Yunho dan Jaejoong kehilangan calon anak.  Diantara semuanya yang terakhir itu sangat membuat Yunho marah.

"Ya, pergilah. Aku akan beristirahat."

Yunho meninggalkan Jaejoong bersama dengan Sekretarisnya. Masih cukup waktu untuk sampai ke Pengadilan, berharap saja jalanan tidak macet dan menghambat mereka. Selama perjalanan Yunho diam, memikirkan bagaimana dia harus memasang wajahnya saat melihat Ibu sambungnya.

Tidak ada wartawan atau apapun yang mengganggu saat mereka memasuki pengadilan. Ruang sidang cukup sepi, tidak banyak orang disana. Ini lebih baik untuk menjaga sisa-sisa nama baik wanita itu. Saat semuanya sudah lengkap sidang pun di mulai.

Changmin dan Yoochun turut hadir, keduanya duduk tepat di belakang Jung Yunho. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan masalah yang ada semakin sempit. Hari ini ada beberapa orang harus diperingatkan agar tidak membuat masalah lagi.

Berita tentang penemuan Mayat putri Para pemegang saham menarik minat banyak orang sehingga berita kecil seperti ini diabaikan oleh mereka. Wartawan lebih senang mencari info tentang orang-orang yang meninggal. "Jam berapa sidang ini selesai? Pekerjaan kita sangat banyak, Kibum-Kyung Soo Jin-Siwon." Bisik Changmin.

List nama yang harus segera mereka bereskan berkurang satu persatu. Skenario yang Yoochun rencanakan sangat sempurna sehingga semua opini dapat dengan mudah di giring pada satu atau dua orang. Pandangan orang-orang akan jauh dari mereka karena tidak ada yang bisa dihakimi di media masa.

The Bad Boy | Yunjae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang