Malamnya terasa sangat panjang dengan lautan hitam tanpa bintang. Jaejoong kali ini menerima panggilan telepon dari Kibum untuk melakukan hal penting. Saat matanya terbuka tidak ada Yunho, Kepala pelayan mengatakan jika ada masalah di.perusahaan sehingga prianya harus bergegas pergi.
Meja makan sepi dengan makanan yang berlimpah ruah sebagai sarapannya. Sudah menjadi hal biasa saat dirinya harus makan seorang diri dalam rumah megah berlantai marmer ini. Pagi ini Junsu tidak kembali ke sisinya, teleponnya tidak bisa dihubungi sama sekali.
Menyelesaikan sarapan dengan cepat, Jaejoong harus segera mendatangi Kibum untuk melancarkan rencana mereka menjebak Siwon. Temannya itu geram karena kasus siwon di Tangguhkan dan seolah tidak mau diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Jelas saja memancing amarah dari pihak mereka.
Yang lebih aneh adalah Yunho tidak ikut campur, kenapa kekasihnya bersikap plin plan seperti itu? Jaejoong tidak bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Yunho, semakin lama semakin sulit baginya untuk mengetahui isi hati dan pikiran pria itu.
Mobil mewah melaju di aspal dengan kecepatan sedang, mengarah ke apartemen Kibum. Sekarang mereka melakukan sebuah taruhan pada apa yang hendak di lakukan. Terparkir rapih di basement, Jaejoong keluar dengan santai dan bergerak memasuki lift. Apartemen Kibum berada di lantai paling atas bangunan ini.
Sesampainya disana, ia menekan bell agar segera di bukakan pintu oleh Kibum, Jaejoong sudah tidak sabar untuk menjebak Siwon. Dalam ruang tamu, melipat kaki di atas sofa dengan kedua tangan memeluk dadanya. "Jadi apa rencanamu saat ini." Raut wajah paling serius yang pernah Jaejoong gunakan selama ini.
Meletakan kaleng soda di meja, Kibum menatap temannya sebelum menjelaskan rencana yang sudah disusunnya dengan matang. "Malam ini Arena Southern akan melakukan party kita akan kesana sebagai player dan memancing keributan. Beberapa petinggi akan datang untuk melihat arena, kita harus mengumpulkan bukti untuk memojokan pihak Siwon." Katakan saja Kibum mulai kehilangan kewarasannya saat ini. Melihat ketidakadilan didepan mata membuatnya tidak bisa menahan diri.
Tersedak ludahnya sendiri, pertama kalinya melihat Kibum sampai sefrustasi ini dalam menanggapi urusan orang lain. Korban dari perbuatan siwon adalah dirinya tapi Kibum yang merasa perlu memberikan hukuman kepada pria itu. "Kau yakin? Kita tidak bisa mundur jika sudah melangkah kesana."
"Aku sangat yakin, jadi persiapkan dirimu malam ini dengan baik."
"Baiklah." Melihat tidak ada sedikitpun keraguan dari tatapan Kibum, Jaejoong yakin jika anak itu tidak akan merubah keputusannya apapun yang akan terjadi kemudian. Pagi ini kedatangannya terasa sedikit sia-sia karena hanya membahas rencana untuk nanti malam. Jaejoong pikir akan langsung beraksi saat dirinya datang.
••
Pagi ini sesuai dengan perintah dari bos, mereka bergegas menuju lokasi pabrik yang memproduksi barang cacat. Boa dan Junsu ditugaskan bersama lebih tepatnya Junsu menemani boa untuk mengecek pabrik. Lokasi pabrik di pinggiran kota Seoul sehingga jarak dengan Perusahaan Utama terbilang cukup jauh.
Jalanan yang macet memperlambat laju kendaraan mereka. Butuh setidaknya 1,5 jam untuk bisa lolos dari kemacetan yang parah itu. Gerutuan Boa sepanjang jalan menemani Junsu yang tengah mengemudikan mobil. Semakin jauh ban bergulir semakin sepi pula kawasan yang mereka lewati.
"Berapa lama lagi kita akan sampai?" Boa bertanya, ia sudah selesai memeriksa laporan sebelumnya yang dikirimkan oleh manager pabrik tersebut. Menyebalkan sesekali karena harus menerima kegagalan produksi sedang Kibum memilih cuti tanpa mau terlibat urusan perusahaan. Boa memaklumi hal tersebut mengingat Kibum merasa dikhianati oleh pria yang disukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy | Yunjae ✔️
FanfictionVersi PDF sudah tersedia+Bonus Chapter Mature / Drama / Romance/ Yunjae ❝Hidup itu penuh dengan drama jadi nikmatilah selagi bisa. Jangan biarkan semua berlalu tanpa ada satupun aksi heroik. Tidak suka dengan ucapanku? Biar pukulanku yang bicara. ❞ ...