Langit sore perlahan berganti menjadi gelap dengan sedikit hiasan bintang. Setelah percakapan singkat dengan Kim Jaewook, Yunho menyetujui permintaan pria itu untuk berjumpa. Jaejoong sedang bersama dengan Boa, ini memberikan kesempatan baginya untuk pergi.
Mobil perlahan bergerak keluar dari halaman parkir Rumah Utama. Sepanjang perjalanan Yunho merenung, pertemuan pertamanya dengan Jaewook sama sekali tidak baik. Sekuat apapun Yunho menjauhkan Jaejoong dari keluarga satu-satunya pada akhirnya mereka akan bertemu.
Kini sudah tidak ada alasan untuk mengelak, mengakhiri apa yang sudah dimulai memang harus dilakukannya.
Tempat mereka akan berjumpa adalah Taman dekat sungai Han. Disini cukup ramai sehingga tidak mungkin keduanya berkelahi. Duduk di atas kap mobil dengan botol air mineral ditangannya. Yunho berusaha menekan emosi yang perlahan membakar, mengomporinya agar memukul Kim Jaewook.
Mobil lainnya mendekat terparkir disamping mobil Yunho dengan jarak 1 meter. Jaewook keluar dengan pakaian serba hitam dan kacamata menutup sepasang matanya. Ikut duduk di kap mobilnya dengan arah pandangan ke depan. "Kupikir kau tidak akan datang." Ucapnya. Nada suara terkesan meremehkan Yunho.
Menekan semua kemarahannya sebisa mungkin, "Aku bukan pengecut yang bersembunyi selama 10 tahun di negeri orang." Balas Yunho. 10 tahun sudah berlalu sejak perbuatan kejam Jaewook pada keluarganya sendiri. Meninggalkan luka dan trauma pada adiknya sendiri, pria itu mana tau pengorbanan Yunho untuk mendampingi Jaejoong selama proses penyembuhan.
Yang pada akhirnya menggunakan seorang Hipnoterapis untuk membantu Jaejoong keluar dari masa kelamnya.
Keramaian di belakang mereka berhasil menyembunyikan obrolan keduanya. Jaewook tidak suka dengan Yunho, tidak suka bagaimana pria itu bisa memiliki adiknya tanpa perlu bersusah payah sepertinya. "Aku pun bukan pengecut yang menutup masalalu seseorang dengan sebuah ingatan baru."
Keduanya sama-sama saling menyimpan dendam.
"Hentikan apapun yang kau rencanakan." Kata Yunho. Tangannya membuka tutup botol dan meminum air didalamnya. Berharap jika ini efektif untuk menekan kekesalannya yang tidak menghilang dengan mudah. Kebencian yang dipendamnya sudah berada di ambang batas.
Terkekeh pelan, Jaewook membuka kacamatanya lalu menggantung di kerah bajunya. Kedua tangan menopang dibagian belakang. "Lalu bagaimana jika kau juga menghentikan apa yang kau rencanakan." Tidak ada yang mengenal Yunho sebaik dirinya. Mereka ini teman lama sebelum akhirnya saling bermusuhan dan bersebrangan. "—aku mengenalmu bukan hanya sehari saja Jung."
Kepalan tangan mengerat, Yunho tidak suka jika Jaewook mulai mengatakan hal-hal tentang masalalu mereka. Dua orang yang akrab dan bertengkar hebat karena seseorang. "Aku melindungi Jaejoong bukan menyakitinya." Ia sudah berusaha semaksimal mungkin agar jaejoong bahagia walau beberapa kali ada kesalahan dalam perbuatannya.
"Omong kosong! Kau hanya melakukan itu karena merasa wajib melakukannya." Lubang yang telah ditutup rapat dan hanya diketahui oleh mereka berdua perlahan di gali kembali. "Orangtuaku memintamu berjanji menjaga jaejoong, semua yang kau lakukan itu karena janji." Alasan lain kenapa Jaewook benci Yunho ialah pria itu mendapatkan kepercayaan penuh dari kedua orangtuanya.
Mengeram pelan, Yunho tidak suka saat ada orang yang sok tau tentang perasaannya. Mereka hanyalah orang luar yang tidak mengenal baik dirinya. "Kau tidak tau apapun tentang aku, kau tidak tau tentang hatiku jadi diamlah." Sebelum kedua orangtua Jaejoong menitipkan anak mereka, Yunho sudah sangat tertarik hanya saja sulit untuk mengatakannya dengan kata-kata saja.
Dari kekehan berubah menjadi tawa seperti ucapan Yunho hanya lelucon baginya. Tangan menutup kedua matanya dengan mulut tertawa lebar. "Lucu sekali lucu—" jaewook merubah raut wajahnya menjadi datar. "Seperti aku tidak tau saja siapa saja yang pernah kau bunuh dengan tanganmu atau mantan teman baikku ini sudah lupa?" masa depan bisa di ubah tapi masa lalu tidak bisa. Sekuat apapun menyembunyikannya pasti akan ada saat dimana semua orang akan tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy | Yunjae ✔️
FanfictionVersi PDF sudah tersedia+Bonus Chapter Mature / Drama / Romance/ Yunjae ❝Hidup itu penuh dengan drama jadi nikmatilah selagi bisa. Jangan biarkan semua berlalu tanpa ada satupun aksi heroik. Tidak suka dengan ucapanku? Biar pukulanku yang bicara. ❞ ...