Rumah sakit, malam ini cukup sepi. Sepasang kaki dengan Heels melangkahkan kaki dengan pasti, kacamata hitam menutup sepasang netra kecokelatan yang menatap angkuh ke depan. Boa datang bersama beberapa orang sewaannya dan juga seseorang yang pingsan di Kursi Roda. Cukup sulit untuk membawa orang seperti jessica ke Rumah Sakit, harus menyiapkan sebuah rencana yang matang.
Berkat bantuan dari Junsu, Boa berhasil membius jessica. Membawanya ke rumah sakit untuk melakukan Tes DNA atas janin yang di kandung-sebuah kepastian harus didapatkan agar tidak menjadi beban pikiran.
Kursi Roda di dorong masuk ke dalam ruangan, disana menunggu seorang dokter muda yang sudah memiliki janji dengan Boa. Pengambilan Sample dilakukan dengan cepat sebelum efek obat bius habis, untuk saat ini ia tidak mau menunjukan wajahnya pada jessica. Kedua tangannya memeluk dada, menunggu proses yang sedikit memakan waktu.
"Dokter Nam, kapan hasilnya bisa kudapatkan?" Tanya Boa, wajahnya tidak menampilkan ekspresi lainnya selain tatapan penuh tuntutan. Bekerja untuk Jung Yunho terutama Jung Jaejoong, membuat Boa harus memiliki dua wajah yang ditunjukan. Boa si Director of Finance adalah tampang yang ditunjukan pada dunia sedang Kwon Boa yang sebenarnya adalah Anjing Kim Jaejoong.
Meletakan kacamata di meja, dokter Nam menyimpan botol kecil yang menyimpan sebuah cairan. Seulas senyuman terpasang, di lemparkan untuk menjawab pertanyaan Kwon Boa. "Paling cepat besok siang tetapi akan kuusahakan secepatnya." Jawabnya. Ujung matanya melirik kearah wanita yang sedang dirapihkan pakaiannya oleh suster.
"Baiklah, kabari aku jika hasilnya sudah keluar. Kami pergi."
Boa meninggalkan rumah sakit tanpa menimbulkan kecurigaan. Mobilnya membela jalanan yang sepi, melaju dengan kecepatan sedang menuju kediaman keluarga Jung. Seseorang sudah menunggu di depan Gerbang bangunan mewah itu.
Sopir Jessica menunggu bersama dengan Junsu dan Kepala Pelayan Go, bergerak dengan cepat ketika mobil Boa terparkir didepan. Segera mereka memindahkan Tubuh Jessica, hari sudah sangat larut, meminimalisir kecurigaan sekitar.
Ahra dan Boa saling bertatapan sebelum saling membuang muka acuh, Junsu berbincang singkat dengan sopir Jessica. Beberapa saat kemudian Mobil itu melaju masuk ke dalam pekarangan rumah. Sunyi kembali menyapa, Boa mengucapkan perpisahan sebelum meninggalkan Ahra dan Junsu.
"Sepertinya aku juga harus pulang." Pamit junsu, meninggalkan ahra seorang diri di depan gerbang.
Sepi, beberapa Penjaga menunggu di pos dengan percakapan yang terjalin. Kepala pelayan Go, memutar badan dan bergerak masuk ke dalam pekarangan rumah. Hanya lampu-lampu kecil yang menerangi sepanjang jalan masuk, tidak ada aktivitas di sekitar. Sang Tuan rumah sudah terlelap, menyisakan para pelayan yang sibuk mempersiapkan hari esok.
•••••
Pagi ini, kepanikan melanda para pelayan. Ketika menemukan bangkai hewan tergeletak di depan rumah. Hanya ada secarik kertas dengan tulisan di sana, membuat tanda tanya menggantung di antara mereka. Kepala pelayan Go hanya bisa pasrah dan berharap ini segera berakhir.
Penemuan Hewan itu membuat ia memikirkan begitu banyak spekulasi. Sepasang mata musang, menatap lurus dengan sikap seolah tidak peduli. Berbincang singkat dengan pelayan dan memerintah mereka membersihkannya.
Kertas yang datang bersama bangkai, membuat Yunho sadar jika yang diinginkan oleh orang itu adalah Jessica. Apa mungkin ini berasal dari ayah anak Jessica? Ia hanya bisa menebak-nebak berharap jika yang pikirkannya benar.
"Jessica, bukankah sudah saatnya kau mengatakan padaku siapa ayah bayi itu? Jangan berbohong lagi. Dia menerormu bukan?" Melemparkan kertas itu ke arah Jessica, mengirimkan tatapan marah dan kesal; aura yang dipancarkan oleh Yunho tidak menyenangkan, gelap dan pekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy | Yunjae ✔️
FanfictionVersi PDF sudah tersedia+Bonus Chapter Mature / Drama / Romance/ Yunjae ❝Hidup itu penuh dengan drama jadi nikmatilah selagi bisa. Jangan biarkan semua berlalu tanpa ada satupun aksi heroik. Tidak suka dengan ucapanku? Biar pukulanku yang bicara. ❞ ...