26 - Who is he/she?

1.7K 336 44
                                    

Obat penenang yang diminum oleh Jessica berangsur-angsur hilang pengaruhnya. Setelah beberapa pil yang diminum olehnya sedikitnya sisi Waras muncul ke permukaan Menggantikan kegilaannya. Ruangan sempit dengan penerangan seadanya, Jessica merasakan sesak berada disini.

Pikiran masih sedikit berkelana, Jessica harus mencari cara untuk keluar dari tempat ini. Sebelum sisi gilanya muncul kembali ia harus mengakhiri sesuatu yang sudah dimulai olehnya. Jika terus menerus berada disini ancaman sebenarnya akan semakin besar dan menakutkan.

"Berpikirlah jessi, kau tidak harus selamanya disini. Ingat tujuan utamamu kembali ke korea selatan." Mencoba mencari kembali ingatannya yang hilang. Sebagian seolah terhapus begitu saja, efek samping meminum obat keras. Bukannya sembuh malah kegilaan semakin menjadi-jadi. Ini tidak bisa dibiarkan.

Semua yang terjadi adalah rencana dia. Sejak awal semua sudah masuk dalam rencana, mereka semua sudah dikendalikan tanpa sadar. Mengumpulkan semua orang dalam satu negara dan memberi hukuman pada mereka. Rencana sempurna untuk saat ini karena tidak ada selain dirinya yang sadar.

Dipejamkan matanya saat seorang perawat masuk ke dalam ruang isolasi. Memeriksa apakah jessica bertingkah aneh lagi. "Kondisinya tidak terlalu baik akhir-akhir ini. Jangan lupa memberikan obat secara rutin, jika dia mengalami gejala lagi kita harus merujuk ke rumah sakit besar." Dugaan Jessica salah, dua  perawat dan satu dokter. Mendengar dari percakapan tersebut ini bisa menjadi kesempatan baginya.

"Baik."

Mereka bergegas keluar tak lupa mengunci pintu dengan rapat. Biasanya hanya perawat saja yang melakukan pengecekan. Tidak biasanya dokter ikut turun langsung mengawasi pasien sakit jiwa.

Hal paling Jessica sesali adalah terjebak. Masuk ke dalam jebakan yang dibuat oleh Dia. Ingatan samar tentang wajahnya tetapi namanya akan selalu diingat. Setiap hari ingatannya memudar, semakin lama semua akan hilang dan hanya akan ada kehampaan. Sebelum semua terlambat, ia harus mengakhiri semua ini agar bisa terbang bebas.

Karena sesungguhnya otak dari semua ini berada di Rumah Utama.

Keluar dari sini sama sekali tidak mudah sehingga Jessica harus mencari cara yang tepat. Kira-kira jam berapa CCTV dimatikan? Tidak bisa bergerak dengan bebas karena CCTV. Jessica terus berpikir dan berpikir bagaimana caranya untuk lolos dari tempat ini.

Kantuk menyerang sehingga jessica tidak bisa menahan dirinya untuk terlelap. Keesokan harinya Jessica bersikap normal untuk mencari jalan keluar. Tingkahnya yang normal membuat para perawat mengabaikannya dan fokus pada pasien lainnya. Merawat orang dengan gangguan Jiwa itu sama sekali tidak muda.

Halaman luas dengan beberapa jenis tumbuhan berjejer. Jessica menghitung jarak dan tenaga yang harus digunakan olehnya. Bagaimanapun dia masih seorang Jung dengan tingkat kecerdasan yang tidak diragukan—itu sebabnya rata-rata keturunan mereka sedikit bermasalah.

Ujung mata memperhatikan pola yang akan dilewati oleh Para perawat. Beruntungnya tidak ada penjaga keamanan sehingga mempermudah baginya menyelinap keluar. Ini ada kesempatan yang tidak akan disia-siakan olehnya. Sebelum mereka sadar akan kepergiannya Jessica mencoba menemukan halte terdekat.

Ia masih punya uang simpanan.

Menunggu Bus tidak memakan waktu yang lama. Pertama-tama Jessica harus kembali ke Rumah orangtuanya untuk mempersiapkan diri. Kesempatan hanya sekali dan dia harus berharap pada keberuntungan yang selalu memalingkan wajah.

"Kau seharusnya tidak disini." Changmin berdiri tepat dibelakang Jessica yang mengendap-endap untuk melewati gerbang belakang. Yang sering menggunakan gerbang belakang adalah Changmin, Yoochun dan Junsu. Awalnya Changmin tidak tau jika Itu jessica tapi setelah jarak antara keduanya tipis; Changmin sadar siapa gerangan orang tersebut.

The Bad Boy | Yunjae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang