11 - Slander

2.4K 377 39
                                    

Mobil jaejoong mengikuti mobil nyonya Jung, berharap mendapatkan sebuah kejutan dari wanita itu. Junsu berkomat kamit tidak jelas karena perbuatan jaejooong yang menyalip beberapa kendaraan tanpa takut. Berada di samping jaejoong sejujurnya membuat nyawanya kadang di ambang batas.

"Jaejoong sebaiknya kita pulang saja, nyonya jung pun terlihat biasa saja tanpa ada hal aneh dilakukannya." Kata junsu, mereka sudah melakukan hal ini lumayan lama. Pantatnya sudah lelah duduk dalam mobil, tidak ada yang mencurigakan dari nyonya Jung.

Lagi pula, tidak mungkinkan Jika Nyonya Jung yang membunuh Tuan Jung? Mereka saling mencintai dan menghabiskan waktu bersama. Hal yang sama sekali tidak benar. Jaejoong mengatakan jika kemungkinan orang yang terlibat dalam kematian alm. Tuan Jung adalah Nyonya Jung. Orang yang tidak pernah dicurigai sama sekali oleh siapapun.

"Karena tidak ada hal aneh yang dilakukannya itu sebabnya sangat mencurigakan. Kematian Ayah seharusnya membuat wanita itu berubah walau sedikit tetapi sikapnya malah semakin menjadi-jadi dan tidak terkontrol." Jaejoong menekuk alisnya dalam, berusaha mengejar mobil nyonya Jung yang mulai sulit terlihat. Padatnya jalanan membuat mobilnya tidak bisa bergerak secara leluasa. "—Ah sial."

Tersenyum paksa dengan hembusan nafas yang terkesan paksa. "Sudahlah. Lebih baik kau sewa anak Geng Taecyeon untuk mengawasi nyonya Jung daripada kau membuang-buang waktu seperti ini." Nyawanya sudah aman sekarang, tidak perlu memikirkan bagaimana nantinya. Ia akan menutup mulutnya rapat hingga yoochun tidak akan tahu dan melaporkannya pada Yunho.

"Menyebalkan." Maki jaejoong. Jika saja dia bisa mengejar mobil itu. Mungkin sesuatu akan ditemukannya disana. Semoga hari esok akan lebih baik dari hari ini.

•••

Keesokan harinya.

Bergerak kesana kemari dengan wajah pucat pasih, tangannya diletakkan di dahinya seolah tengah memikirkan hal rumit. Kamarnya tidak memiliki penerangan yang cukup, hanya berupa cahaya remang-remang yang membantu menerangi ruangan. Berpikir jalan keluar yang harus diambilnya saat ini.

Wajahnya menggambarkan dengan jelas apa yang menimpanya. Nyonya Jung menghawatirkan penyelidikan ulang kematian suaminya. Setelah bertahun-tahun lamanya, kenapa baru sekarang Yunho melakukan penyelidikan ulang. Bukankah dulu anaknya sudah meyakini jika kematian ayahnya disebabkan oleh sakit yang di deritanya.

"Pasti jaejoong yang menyuruh Yunho, tidak mungkin anak itu melakukan sesuatu diluar keinginannya sendiri." Sejak dulu, ia tidak menyukai jaejoong. Anak nakal yang suka memukul orang jika mereka bersitegang, anak nakal yang tidak patuh padanya, anak nakal yang dengan sangat mudah mengintimidasinya balik—Nyonya Jung benci fakta itu. Untuk mencapainya ini tidak semudah yang di alami jaejoong. Ia menggunakan ide-ide yang terlintas dalam pikirannya untuk berada dan mempertahankan posisi.

Wajah Jung Min soo menampakan kekesalan dan kemarahan yang tidak bisa ditahan lagi. Kepalan tangannya mengerat dengan tatapan lurus seolah membayangkan hadiah spesial untuk tunangan anaknya. "Awas kau." Ujarnya sebelum melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

Sepasang netranya mencari keberadaan jaejoong, beberapa pelayan terlihat sibuk membersihkan rumah sehingga tidak mengubris sang majikan. Pekerjaan mereka jauh lebih penting saat ini. Berdecak kesal karena tidak menemukan jaejoong di ruang tamu, nyonya Jung melangkahkan kakinya menuju lantai tempat kamar Yunho dan jaejoong berada.

Ia menekan tombol lift, kedua tangan memeluk dadanya—jemari mengetuk pelan dengan tidak ada satu pun ekspresi diwajah. Ketika Lift berbunyi, kedua sisi pintu terbuka, menampilkan ruangan kecil sebelum kamar anaknya. Langkah kakinya menggema memenuhi ruangan. Pelayan yang berjaga depan pintu menatap penuh minat kedatangan nyonya jung.

The Bad Boy | Yunjae ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang