Detakan jantung boa memacu dengan sangat cepat. Wajahnya pucat sembari menunggu kabar dari Dokter—Taecyeon belum memberikan info lebih lanjut soal mobil yang menabrak Junsu. Untuk sementara ia tak akan memberikan informasi kepada jaejoong, anak itu bisa bertindak gegabah nantinya.
Lampu ruang gawat darurat masih berwarna merah terang, ia mencoba mengingat apa yang di ucapkan oleh Junsu sebelum tidak sadarkan diri. Berusaha sekuat mengingat tetapi tidak ada yang tersisa selain kepanikan.
Berarti mereka memang di ikuti sejak tadi karena perencanaan yang matang membuat Boa tidak menyadari keberadaan mereka. Semakin besar keyakinan jika ada orang dalam yang mengetahui gerak-gerik mereka. "Menjadi kaya tidak menyenangkan."
Suara derap langkah kaki menyadarkan Boa dari lamunannya, terlihat Taecyeong muncul dengan wajah sedikit memar. "Kau tidak akan percaya dengan apa yang kulihat."
"....apa itu?"
Menghembuskan nafas panjang dengan pandangan mata lurus ke arah boa. "Mobil itu masuk ke daerah perumahan Jaejoong—"
"Fuck."
•••••••
Motor terparkir di halaman parkir rumah sakit, dedaunan kering berhamburan di sekitar. Melepaskan helmnya, Jaejoong bersama dengan Changmin melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah sakit yang memiliki bangunan klasik. Tidak ramai seperti rumah sakit pada umumnya; cenderung sepi.
Sekitaran rumah sakit di kelilingi oleh hutan buatan yang memang dibangun untuk membantu para pasien untuk sembuh. Alam menyembuhkan pikiran yang sakit, mempercepat tubuh untuk pulih.
Keduanya disambut oleh perawat yang cukup berumur dengan senyum teduh di wajahnya. "Ada yang bisa saya bantu?" Ujarnya formal dengan kedua tangan disatukan di depan perut. Sangat sopan dan bertata Krama.
Tersenyum tipis, Jaejoong membungkuk badan sopan, "—apa suster kepala ada?" Rumah sakit ini dikelola oleh yayasan rohani, Jaejoong tidak terlalu tahu tetapi beberapa kali mendengar Jika pelayannya memuaskan walau berada ditempat terpencil.
"Suster kepala sedang keluar,"
"Ah begitukah—apa anda bisa membantu kami?" Tidak, jaejoong tidak ingin pulang dengan tangan kosong. Ia harus menanyakan insiden yang dulu merengut nyawa Nyonya Jung. Perseteruan karena harta sudah terjadi hampir beberapa generasi. Ia harus menghentikan semuanya agar kelak keturunannya tidak terlibat hal yang sama.
"Baiklah."
Ramah, itu sebabnya Jaejoong senang dengan tempat ini. "Apa anda mengenal perawat Joo Min Soo?" Joo Min Soo adalah Ibu Jung yang sekarang. Gosip antar pelayan sangat membantunya untuk mendapatkan informasi penting. Salah satunya tentang Joo Min Soo yang dulunya merupakan perawat yang merawat Nyonya Jung sebelum meninggal dunia.
Memang benar wanita itu berasal dari kalangan berada tetapi pekerjaannya dulu membuat jaejoong bertanya-tanya. Iris hitamnya memperhatikan perubahan raut wajah perawat tua itu. Seolah baru saja membuka kotak Pandora yang ditutup rapat selama ini.
Perawat tua cukup terkejut mendengar pertanyaan dari orang asing itu tetapi dengan penuh pertimbangan, ia akan menjawab; lebih tepatnya memberikan jawaban yang diinginkan. "Ya, saya kenal."
"Begini—"
Ucapan Jaejoong dipotong oleh Perawat tua itu, tatapannya berubah masih dengan senyuman namun ada sedikit percikan tidak nyaman disana. "—saya tau maksud anda, tidak nyaman membicarakan disini sebaiknya kita ke ruangan lain." Ajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad Boy | Yunjae ✔️
FanficVersi PDF sudah tersedia+Bonus Chapter Mature / Drama / Romance/ Yunjae ❝Hidup itu penuh dengan drama jadi nikmatilah selagi bisa. Jangan biarkan semua berlalu tanpa ada satupun aksi heroik. Tidak suka dengan ucapanku? Biar pukulanku yang bicara. ❞ ...