Jisung semakin hari malah makin menjadi jadi. Jam istirahat ini Jisung udah nyusun dengan baik rencananya untuk ngejahilin Minho, gak tau kenapa, Jisung ngerasa dendam aja sama manusia kaku satu itu.
"Hehehe..." Jisung cengengesan sendiri pas mikirin rencananya bakal berjalan dengan lancar. Jisung lalu ngangkat kertas yang dari tadi asik dia corat coret kemudian natep tulisan sandi rumputnya dengan bangga.
"Abis lo Ho nanti."
Plakk...
"Sakit bangsat!" Jisung langsung berseru gak terima pas Felix dateng dateng malah ngegeplak kepalanya, seolah gak pernah terjadi apa apa, Felix langsung duduk di samping Jisung dengan wajah tanpa dosanya.
"Abisnya lo mengundang banget buat ditabok."
"Gue setuju Lix." Jeongin tiba tiba muncul dan narik kursi di hadapan mereka, duduk menghadap ke arah belakang.
"Dasar ya kalian berdua, gak bisa ngeliat temen sendiri seneng." ucap Jisung sambil cemberut kesel dan ngusap ngusap kepalanya.
"Emang lo kenapa dah?" tanya Jeongin yang lama lama ngerasa heran juga dengan perilaku Jisung yang makin mirip dengan hewan.
Ngedenger pertanyaan Jeongin, Jisung mendadak sumringah lagi.
"Hehehe...ada deh."
"Tuh kan Jeong, mending jangan diladenin." Felix berucap malas, padahal dia udah penasaran barusan.
Felix sama Jeongin natap datar ke arah Jisung lalu sedetik kemudian mereka membubarkan diri dan balik ngelakuin aktifitas masing masing tanpa memperdulikan Jisung dengan kondisi yang semakin memprihatinkan.
•
"YA TUHAN." Minho berseru kaget waktu ngedenger suara terompet yang cukup keras pas dia ngebukak pintu apartementnya. Untung jantung Minho gak copot.
Dengan wajah keselnya Minho lalu nutup pintu tersebut dan ngeliat sebuah terompet tekan yang tertempel diantara pintu dan tembok, ngebuat tuh terompet jadi bunyi pas Minho ngebukak pintu.
"Sialan." Minho lalu ngelepas selotip yang terpasang dan ngambil terompet itu dengan kasar.
Apartement rapi, gak ada aroma aneh, tapi justru ada banyak jebakan sekarang. Minho yakin nih, pasti masih ada jebakan lainnya yang udah disiapkan sama Jisung.
Minho nyoba untuk abai dan jalan ke kamarnya untuk mandi. Minho berencana untuk mendekam di ruang kerjannya nanti malem buat ngerjain beberapa tugas dan Minho yakin dirinya bakal terhindar dari kejahilannya JIsung.
Beberapa menit berkutat di kamar mandi, Minho akhirnya bisa keluar dengan kondisi yang jauh lebih segar, pakaian kantor yang serasa mencekik seharian itu pun udah terlepas dan tergantikan dengan pakaian rumahan yang santai.
Setelah nyisir rambutnya, Minho langsung ngambil laptop dan tas kerjanya lalu jalan ke luar kamar untuk masuk ke dalam ruang kerja. Minho gak makan btw, tadi dia udah nyempetin diri mampir ke kedai makan sebelum balik ke apartemetnya, sebenernya sih gara gara diseret sama Hyunjin.
Namun sepertinya perkiraan Minho salah, karena pas ngebuka pintu ruang kerjanya, Minho kembali ngerasa jantungnya kayak mau copot dari tempatnya. Gimana enggak kalau di salah satu plafon muncul sebuah penampakan kuntilanak.
Tenang, bukan penampakan beneran kok melainkan sebuah poster yang ditempel dengan rapi sehingga keliatan seolah olah ada setan yang muncul dari atas sana. Minho kesel bukan kepalang.
Minho mulai berpikir, Jisung kok niat banget ya, gimana cara tuh anak naik ke atas sana cobak?
Minho lalu ngedarin pandangannya dan ngeliat beberapa meja dan kursi yang ditumpuk. Pasti Jisung naiknya makek benda benda tersebut. Gak mau mati muda, Minho lalu naruh laptop dan berkasnya di meja lalu segera narik kursi beserta meja tersebut ke arah poster yang tertempel. Minho berencana buat narik ponster setan tersebut.
Pas naik, mendadak adrenalin Minho teruji, tempatnya berpijak goyang goyang cuk, salahkan aja Jisung yang udah ngotak atik salah satu meja sehingga tuh meja jadi goyang pas dinaikin.
Srett...
Brukkk...
"Sial." Minho udah jatuh tengkurep aja di bawah sana. Emang sih posternya berhasil ketarik tapi bertepatan dengan itu, pijakan Minho jadi makin goyang sehingga Minho jatuh dari atas sna. Untung Minho sigap lompat sehingga dia gak perlu ngederita cidera serius.
Minho masih sabar kok. Dia nyobak ngerapiin kekacauan yang terjadi. Meski pengen ngedamprat Jisung saat ini tapi pekerjaan Minho jauh lebih penting.
Setelah selesai bersih bersih, Minho mulai ngebukak laptopnya dan mengerjakan pekerjaannya dengan serius. Awalnya semua berjalan lancar, minus kakinya yang masih nyut nyutan. Tapi pas jam udah nunjukin angka sepuluh, mendadak perut Minho bunyi sendiri.
Ajaib ya //gak.
"Sial." Minho lagi lagi ngumpat pas ngerasa perutnya keroncongan. Minho lalu mijit pangkal hidungnya pelan lalu milih untuk ngematiin laptop di hadapannya. Beruntung pekerjaannya udah selesai meski masih setengah, bodo ah toh pekerjaannya gak mepet jadi masih ada waktu untuk ngerjainnya.
Minho ninggalin barang barangnya di sana, tuh anak lalu jalan ke arah dapur guna ngambil sesuatu yang bisa dia makan. Minho males masak malem malem gini makanya dia ngebuka rak rak tempat nyimpen snack, lumayan lah buat ngeganjel perut.
"Hah? Sudah habis?" tanya Minho bingung pas ngeliat isi rak tersebut kosong, eh gak sepenuhnya kosong sih, masih ada sebungkus oreo dengan kemasan cukup besar. Tanpa rasa curiga, Minho lalu ngambil snack tersebut dan mulai nyicipin satu.
Gara gara laper, Minho jadi lupa sama pengalaman pengalamannya terdahulu, setiap ada kesempatan Jisung pasti bakal bertingkah jahil jadi Minho harus selalu waspada. Salah Minho sih yang lengah sekarang sehingga dia harus rela makan oreo dengan isian yang udah diganti makek pasta gigi.
Minho langsung jalan ke wastafel dan ngemuntahin oreo rasa pasta gigi mint yang barusan dia makan.
"Cukup, rasakan pembalasanku sekarang."
To Be Continue
Semangat Ho balas dendamnya di chap depan 🤣✊
Lebah nambah jam tayang nih buat mogu mogu minggu ini, sengaja sih untuk mengobati mood yang mendadak jatuh ke dasar jurang hiks (ಥ ͜ʖಥ)
Tertanda, 31/03/2020
Bee, di penghujung Maret
KAMU SEDANG MEMBACA
Mogu Mogu [Minsung] ✔
FanfictionKisah tentang Han Jisung, si pemuda super petakilan yang menjadi sugar babynya Lee Minho- CEO muda berwajah malaikat dengan segala bahasa formalnya yang menyebalkan. "Sialan, liat aja, gue bakal bongkar segala sifat buruk lo." -Han Jisung. "Silahkan...