Chapter 18 - Perenungan

10.4K 1.3K 306
                                    

"Ayo kita mulai permainannya."

Setelah ngucapin hal tersebut, Minho langsung nyambar bibir lelaki yang kini terlentang gak berdaya di bawahnya.

Jisung jelas berontak, nolehin kepalanya ke samping guna ngehindarin ciuman Minho, sumpah, bukan ini yang Jisung harapkan.

Emang ciumannya gak jadi di bibir, tapi gara gara tindakan spontan yang Jisung lakuin ngebuat lehernya jadi terekspos dengan bebas.

Jisung langsung ngegigit bibirnya kasar  kasar kala lidah hangat Minho terasa menyapu permukaan kulitnya, ngehisep kuat sampai meninggalkan bekas kepemilikan, apapun yang terjadi dia gak ngedesah.

Gak tau kenapa, karena Jisung berusaha mati matian nahan suara yang pengen Minho denger ngebuat pemuda Lee itu semakin gencar ngegoda tubuh yang lebih muda.

Tangan yang semula nahan lengan Jisung kini beralih ke bagian bawah lelaki manis tersebut. Jisung udah punya kesempatan, tangannya bebas, tapi sialnya, setelah Minho meremat kejantanan Jisung, pemuda Han tersebut seketika gak bisa berkutik.

"Le- hahh...pasin gue bang-ugh sat." Jisung berucap putus putus, bener bener gak mau ngeluarin suara suara laknat yang bakal dia rutuki nantinya.

"Kamu memang pantas dihukum." Minho udah kesel bukan kepalang, dia udah enek ngedenger segala caci maki yang Jisung lontarin.

Dengan kasar, yang lebih tua seketika ngelucutin pakaian yang melekat di tubuh Jisung, ngebuat tubuh mungil tersebut kini terpampang jelas tanpa busana.

Sebenernya Jisung berusaha keras untuk gak numpahin tangisnya, bahkan air mata udah menggenang di mata bulat tersebut.

Jisung ngerasa dilecehin, dia ngerasa hina juga kotor sekarang. Jisung bener bener ngebenci Minho di titik ini.

Tapi apakah Minho peduli? Sama sekali enggak, bahkan dia tutup mata atas tatapan kecewa yang tengah Jisung lemparkan untuknya.

"Jangan salahkan saya karena berbuat hal ini padamu, saya tidak akan seperti ini jika saja kamu tak membuat kesabaran saya habis."

Dengan sekali hentakan, Minho langsung ngebalik tubuh tersebut, ngebuat lelaki manis itu terkunci dalam posisi menungging. Minho matahin semua pergerakan Jisung, seolah ngebuat badan Jisung hanya milik Minho di bawah kuasanya.

"Anghh..." sial sial sial, Jisung kelepasan pas salah satu jari Minho terasa masuk ke dalam lubangnya.

Jisung mati matian ngegigit bibir dan juga nahan air mata.

"Akhhh...sa-sakithh..." Jisung mengerang pelan waktu ngerasa perih di bagian bawah saat Minho menambah satu jari lagi di dalam hole tersebut.

"Hikss...gu-akhh...gue benci lo hahh...Lee Minho-ahh..."

Dan saat jari ketiga masuk, saat itulah Jisung gak bisa nahan air matanya lagi.

Minho ngerenung sendirian di balkon kamarnya. Lelaki tampan tersebut sekarang lagi mikirin masalah yang kemarin, dimana dirinya yang hampir ngebobol anak orang.

Untungnya Minho udah keburu sadar pas ngedenger tangisan Jisung saat Minho memasukkan jarinya ke dalam lubang yang lebih muda.

Minho pengen gitu gak peduli, tapi dia gak bisa. Minho gak akan bisa bercinta jika pasangannya gak menginginkan hal tersebut terjadi. Maka dari itu, sambil nahan rasa sesek di bagian selatannya, Minho ngelepas tangannya dari tubuh pemuda Han tersebut.

Sebuah bogeman pun harus Minho dapatkan kemarin, bahkan bekasnya aja masih ada sampek sekarang.

Ngeliat gimana Jisung yang nangis ketakutan kemarin, ngebuat Minho ngerasa jadi orang paling jahat.

Mogu Mogu [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang