Hari demi hari berlalu bulan demi bulan pun sama. Minho sama Jisung ngelewatin hari hari mereka dengan baik. Bahkan cincin pertunangan udah tersemat apik di jari manis mereka.
Iya, Minho sama Jisung udah tunangan, sekitar dua bulan yang lalu. Jujur aja baik Minho atau Jisung gak nyangka kalau pertemuan absurd mereka bakal berakhir seserius ini.
Padahal udah berbulan bulan ini Minho hidup tenang tanpa segala kejahilan Jisung, tapi kayaknya hari ini Minho harus kembali ngerasain saat saat menyebalkan itu.
Kepulangan Minho yang damai harus terusik karena kerasnya suara terompet saat Minho ngebuka pintu apartementnya. Minho bahkan hampir jatuh kejengkang saking kagetnya. Lalu gak lama setelah itu kedengeran suara ngakak dari dalam apartement, siapa lagi pemiik suara itu kalau bukan Han Jisung.
Minho menyeringai kemudian nutup pintu apartementnya yang langsung kekunci otomatis itu, tanpa ngelepas pakaian kerjanya, Minho langsung masuk ke kamar Jisung dan ngedapetin tunangannya itu lagi ketawa ngakak di atas kasur.
"Aku tau itu semua ulahmu tupai nakal."
Jisung masih aja ngakak sambil nyeka air mata yang sedikit keluar akibat terlalu keras ketawa.
"Hahaha...maaf maaf, gue cuman kangen ngejailin lo, dan ternyata rasanya masih seasik dulu hahaha..." saking serunya ngakak, Jisung gak tau kalau Minho tengah mengeluarkan senyum miringnya dan siap siap untuk nerjang Jisung.
"Benarkah? Sekarang rasakan ini." Minho langsung lompat ke atas kasur dan ngehujani isung makek gelitikan mautnya. Jisung tentu gerakm gerak kegelian sambil ketawa tawa dong.
"Hahaha...lepas Ho geli astaga..." Jisung bergerak rusuh tapi Minho masih tetep gak ngelepasin Jisung gitu aja.
Sebenernya ini udah sedikit disengaja sama Minho dan dibuat seolah olah terjadi kayak insiden kecelakaan sehingga sekarang mereka terjatuh di atas kasur dengan posisi Minho yang nindihin Jisung.
Jisung langsung diem waktu sadar dengan posisi mereka, terlebih lagi Minho natep dia intens dari jarak yang dekat.
Minho ngehentiin aksi balas dendamnya dan milih untuk ngelus rambut halus Jisung.
"Kamu manis." ucap Minho tiba tiba yang mana hal itu ngebuat Jisung blushing seketika.
"Gue ganteng tau meski masih gantengan lo." bodo amat ya, yang penting Jisung jujur.
Minho terkekeh pelan.
"Aku tau."
Abis itu hening lagi. Tangan yang semula bermain di rambut Jisung kini perlahan berubah untuk ngelus bibir Jisung lembut.
"Apa kamu rindu menjahiliku?" tanya Minho yang kini tengah natep bibir Jisung intens.
Jisung nelen ludahnya gugup, dan ngangguk kaku. Gak tau kenapa kok tiba tiba keadaan jadi gerah gini.
Minho nganggukin kepalanya paham.
"Aku juga rindu...rindu mendengar desahanmu."
Lalu setelahnya, kedua bilah bibir indah itu saling bertemu, bergerak untuk melumat satu sama lain dan berakhir mengeluarkan desahan seperti dikatakan Minho tadi.
Rasa rindu yang terobati dengan caranya sendiri.
FIN
Lagi mood gegara lagi God's Menu makanya gas update epilog
Maaf kalau gak sesuai harapan, anu anunya sampek di sini aja, jangan mikirin blekmun mulu kalian 👉👈🌚
Tertanda, 22/06/2020
Bee, ne son-nim wkwkwk...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mogu Mogu [Minsung] ✔
FanficKisah tentang Han Jisung, si pemuda super petakilan yang menjadi sugar babynya Lee Minho- CEO muda berwajah malaikat dengan segala bahasa formalnya yang menyebalkan. "Sialan, liat aja, gue bakal bongkar segala sifat buruk lo." -Han Jisung. "Silahkan...