Wonderwall • 7 - mutasi

1.3K 104 0
                                    

"Jadi saya dimutasi ke kantor pusat, pak?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi saya dimutasi ke kantor pusat, pak?"

Tari benar-benar tak menyangka jika pemanggilan dirinya yang notabene baru kemarin dipanggil ternyata akan membahas mutasi untuk dirinya. 

"Iya.  Kamu akan dipindah tugaskan ke kantor pusat, menempati posisi Dinda sebagai kepala bagian keuangan"

Mata Tari berhasil membelalak.  "Bapak yakin akan memutasi sekaligus memberikan tanggung jawab sebagai kepala bagian keuangan kepada saya? Kalau tidak salah saya baru bekerja di sini selama satu tahun"

"Memangnya apa yang salah? kinerja kamu sangat bagus, dan kamu layak mendapatkan promosi meski harus dimutasi"

Sebuah helaan napas panjang dilakukan oleh Tari, dia nanar memandang surat keputusan mutasi yang kini berada dalam genggamannya.

Tak masalah kalau harus dimutasi,  tapi masalahnya mengapa harus ke kantor pusat?

Pasti dia akan terlalu sering bertemu dengan pria bernama Akmal itu. Padahal baru tiga hari lalu dia sudah sangat bersyukur karena tak akan bertemu kembali dengan pria menyebalkan itu. 

"Besok kamu langsung saja datang ke kantor pusat, siang nanti saya akan mengumumkan perihal pemindahan tugas kamu"

Mau tak mau Tari mengangguk,  "Baik, pak.  Kalau begitu,  saya permisi"

"Ya, silakan"

Tari mengucap salam sambil lalu.  Pertahanan tubuhnya itu rasanya ingin runtuh saja saat ini.  Dia tak bisa memikirkan hal apa yang akan terjadi besok atau selanjutnya. 

Bisa jadi kan ini semua ulahnya pak Executive director muda itu, bisa jadi pula lelaki itu ingin membalaskan dendam terhadapnya karena sudah diperlakukan sebegitu buruk olehnya. 

Kepalanya cepat-cepat menggeleng,  "Enggak, ya! Ngapain juga gue mencemaskan hal itu.  Dia nggak bisa ngelakuin apapun sama seorang Ainayya Tari Fathiyyaturahma. Buktinya waktu itu aja dia mau-mau aja gue suruh ini dan itu"

Mengingat itu membuatnya meringis sendiri, mau bagaimana pun hal itu sedikit sekali kemungkinannya jika tidak terjadi. 

Sebuah tarikan napas dilakukan Tari,  "Gr harus tenang.  Gue bisa! Kantor kepala divisi keuangan, i'm coming! " serunya sembari berjalan menuju lift. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wonderwall - Sebuah Usaha Membangun RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang