Wonderwall • 12 - Izin

1.2K 97 1
                                    

Akmal terdiam dengan masih duduk di atas sejadah selepas melaksanakan salat Subuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akmal terdiam dengan masih duduk di atas sejadah selepas melaksanakan salat Subuhnya.

Tari begitu gencar memenuhi pikirannya.

Ini sudah tiga bulan semenjak mereka saling mengenal ---ralat, hanya dia yang mengenal betul sosok Tari. Dan berbanding terbalik dengan Tari yang menolak tahu tentang dirinya.

Sikap Tari masih saja sama, ketus namun sopan saat bekerja.

Entahlah sebenarnya dia tidak mengerti mengapa dia masih saja bisa mempertahankan perasaannya terhadap Tari meski perempuan itu memperlakukannya tidak cukup baik.

Dia sendiri heran mengapa sebegitu berbedanya perlakuan Tari kepadanya dan orang lain.

Cinta ternyata telah membuatnya buta, buta akan kenyataan bahwa dirinya hanya jatuh cinta sendirian selama ini.

Akmal melepas kopiahnya, dia menyugar rambutnya singkat. Diliriknya jam meja yang menunjukkan pukul lima lebih.

Dia menarik napas pelan dan mengembuskannya, ia berdiri, melipat sejadah dan meletakkannya di tempat semula beserta kopiahnya.

Keputusannya kini sudah semakin bulat, mungkin dia akan segera berbicara dan menemui kedua orang tua Tari di Bandung.

Berbicara perihal rasa kepada perempuan itu bahkan benar-benar hal mustahil yang ia lakukan.

Pak Handoko telah lebih dulu tahu segalanya, perihal rasanya berikut niatnya kepada Tari dari jauh-jauh hari.

Ucapan pak Handoko tempo lalu perihal dukungannya terhadap Akmal semakin menambah kepercayaan dirinya, namun jujur saja ia yakin bahwa Tari tidak akan menerimanya.

Kendati begitu, ia tidak ingin menyerah sebelum memulai. Akmal tetap ingin mencoba. Jika ia gagal, mungkin dia belum ditakdirkan bersanding dengannya.

Pagi tadi Akmal gagal pergi ke Bandung, karena salah satu investor perusahaannya memintanya menemuinya tanpa mengadakan janji temu kepada sekretarisnya lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi tadi Akmal gagal pergi ke Bandung, karena salah satu investor perusahaannya memintanya menemuinya tanpa mengadakan janji temu kepada sekretarisnya lebih dulu.

Dia juga tidak bisa berlaku seenaknya meski pihak investor yang salah karena tidak memberi tahu lebih dulu, namun dia tidak bisa membiarkan begitu saja dan pergi untuk kepentingan pribadinya.

Wonderwall - Sebuah Usaha Membangun RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang