4- Rain-du Rani

59 4 0
                                    

Daniel tengah duduk di pinggir lapangan sambil memperhatikan anak kelas lain yang sedang bermain futsal. Kadang salah satu dari siswa tersebut mengajak Daniel untuk main bersama. Tetapi Daniel menolak ia lebih memilih untuk menghabiskan susu uht miliknya.

"Rani tadi mau bilang apa ya?"setelah susu uht tersebut habis Daniel melempar kotak susu tersebut ke tempat sampah.

Daniel membuka Handphonenya berharap ada pesan dari Rani, namun nihil tak ada pesan dari Rani yang ada hanya pesan pesan WhatsApp dari grup alumni Smp nya.

"Rani kemana sih? Lama amat perasaan,"gumam Daniel sambil melarak lirik ke sana kemari berharap Rani ada di sana.

"Atau jangan jangan Rani ke tempat itu lagi? Duh gawat."dengan perasaan khawatir Daniel segera beranjak dan mencari Rani.

Daniel tak tahu harus mencari Rani dimana, tapi firasatnya Rani ada di tempat ini. Daniel sedikit ragu untuk masuk ke tempat bernama perpustakaan ini. Pasalnya Daniel sangat malas untuk melihat buku yang begitu banyak, bermacam-macam yang tersusun rapih, serta keheningan yang membosankan. Daniel tak suka itu.

"Oke gue harus masuk. Ini demi ketemu Rani."dengan langkah yakin Daniel pun masuk ke perpustakaan. Dan benar saja Rani ada di sana.

"RANI! Gue nyariin lo,-"

"Ssstt,"ucap semua orang yang berada di perpustakaan. Daniel pun menghampiri Rani lalu mulai berbicara dengan pelan.

"Rani gue nyariin lo. Dan bener dugaan gue lo pasti ke tempat ini."

"Sehabis ngambil tugas dari Bu Santi gue mampir ke sini mau liat liat kali aja ada buku baru,"jawab Rani sambil mengambil lalu menyimpan kembali bukunya jika Rani melihat sampul buku tersebut. Setidaknya Rani masih ingat sampul dari buku yang telah di bacanya.

"Tumben lo berani masuk kesini."

"Demi ketemu sama lo,"jawab Daniel.

"Pftt."Rani menutup mulutnya menahan tawa.

"Kok lo ketawa sih? Gue penasaran aja lo tadi mau ngomong apa?"

"Eh iya,"jawab Rani sambil menepuk jidatnya.

"Yaudah ayo pergi,"ajak Rani. Mereka berdua pun pergi meninggalkan perpustakaan lalu berjalan menuju gedung tempat kelas mereka berada.

Jadi Sma Galaxy itu mempunyai 4 gedung. 3 gedung kelas dan 1 gedung utama. Di setiap gedung kelas memiliki dua lantai. Lantai pertama berisi 5 kelas untuk Ips dan lantai kedua berisi 5 kelas untuk Ipa. Nah di gedung utama itu adalah gedung yang paling besar karena disana merupakan tempat fasilitas Sma Galaxy.

Saat sampai di tangga yang menghubungkan kelas 12 Ipa dan 12 Ips. Mereka berdua berhenti atas perintah Rani.

"Lo tunggu di sini sebentar ya. gue mau ngambil sesuatu dulu,"kata Rani sambil berjalan menaiki tangga."awas jangan kemana-mana."

"Iya cepetan,"jawab Daniel lalu duduk di barisan tangga ke empat dari bawah.

Tak lama kemudian Rani pun datang sambil membawa sesuatu di belakang punggungnya. Ia kemudian duduk di samping Daniel.

"Lo mau ngasih apa sih?"tanya Daniel penasaran.

"Merem dulu lo nya ya,"suruh Rani.

"Gak ah. nanti pas gue merem lo nyium gue lagi,"jawab Daniel bercanda.

"Lo mau gue pukul! Merem gak!"ujar Rani menatap Daniel tajam.

"Iya iya maaf,"Daniel pun memejamkan matanya.

"Nah sekarang buka mata Lo."

Daniel pun perlahan membuka kelopak matanya. Dan yang pertama kali ia lihat ada sebuah botol minum berwarna biru dengan gambar seorang anak perempuan yang sedang bermain hujan. Lalu di bawah gambar tersebut ada tulisan.

Rain-du Rani

"Buat gue?"tanya Daniel.

"Gak itu buat di jual. Ya buat lo lah."

"Serius? Makasih ya,"ucap Daniel lalu mengambil botol minum tersebut."btw ini dalam rangka apa?"

"Jadi gini lo kan sering ngantuk di kelas, seenggaknya kalau lo minum ngantuk lo bakal berkurang,"jawab Rani sambil tersenyum melihat Daniel yang senang mendapatkan hadiah darinya.

"Emang minum bisa ngilangin ngantuk?"tanya Daniel merasa tak yakin.

"Mungkin sih. Tapi yang pasti Lo bakal anti ngantuk ngantuk club deh setelah baca tulisan di botol minum itu. Hehe,"jawab Rani terkekeh sambil menatap Daniel penuh yakin.

Daniel tertawa.

"Jadi ceritanya anak kecil yang lagi main hujan ini lo."

"Iya! Lucu kan?"Daniel mengangguk. Mereka berdua lalu tertawa.

***

19:28
Di rumah Rani

"Halo?"tanya Rani di telpon.

"Ran anter gue yuk. beli baju?"ajak Daniel.

"Ayo,"jawab Rani lalu menghentikan kegiatan membaca novelnya. Menyimpannya di dalam rak buku pribadinya. Kemudian ia berganti pakaian dari piyama jadi baju casual. T-shirts warna pink yang kebesaran serta celana training hitam. Tak lupa rambut yang di kuncir kuda plus kacamata minus bulat berwarna hitam dipakainya. Oh iya tas Selempang bergambar wajah kucing pun di pakainya.

Setelah siap. Ia bergegas turun dari kamarnya. Saat ia telah membuka pintu rumahnya. Rani berpapasan dengan kedua orang tuanya yang baru saja pulang bekerja.

"Rani kamu mau kemana?"tanya pak Danuar-ayah Rani- tepat di depan pintu.

"Mau nganter Daniel pah."

"Oh yaudah."Rani pun mencium punggung tangan kedua orang tua nya lalu pamit.

"Rani berangkat dulu yaa,"

"Hati hati ya. Awas jangan pulang terlalu malem,"ujar mamah Rani.

Rani berjalan menuju gerbang rumahnya, dan disana sudah terparkir mobil milik Daniel. Tanpa basa basi Rani pun membuka pintu mobilnya lalu masuk dan duduk dengan tenang disana.

"Skuyy berangkat!"ujar Daniel lalu menjalankan mobil Honda Civic warna putih miliknya itu.

***

Hampir satu jam mereka mengelilingi isi dari Bandung indah plaza mall. Dan sudah di pastikan banyak sekali kantong belanja yang mereka bawa.

"Ran bawain ya belanjaan gue."

"Iya tapi ini udah banyak, lo mau kemana lagi?"tanya Rani sambil mengikuti Daniel yang berjalan ke arah tempat pakaian wanita.

"Kok kesini sih? Gue gak mau belanja,"tanya Rani lagi. Daniel tak menjawab ia sedang sibuk memilah milih hodie.

Tak lama kemudian ia pun menemukan apa yang ia cari.

"Ini cocok deh buat lo,"ucap Daniel sambil menunjukan kepada Rani sebuah Hodie crop berwarna pink polos dan di tengah hodie tersebut ada tulisan,

I'am A bad girl

Daniel mengambil tas belanjaan nya. Kemudian memberikan Hodie tersebut kepada Rani. Rani pun mencocokan ke tubuhnya.

"Wah iya nih bagus."

"Oke gue beliin ya?"tawar Daniel.

"Gak usah Niel gue beli pake uang gue aja."

"Udah biar gue yang bayar. Itung itung upah lo bulan ini,"tawar Daniel mutlak.

"Makasih Daniel,"ucap Rani lalu meninju bahu Daniel pelan. Daniel pun membalas tinjuan Rani dengan pelukan singkat.

"Sama sama. Yuk cobain hodie nya?"

Rani mengangguk senang.

***

Tbc.....

Halohaaaaa

Oh iya tekan bintang di bawah ya. Dan juga tekan tombol di sebelahnya jika kalian ingin memberi kritik dan saran. Terimakasih.

-salambungabunga

RADDAR💑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang