"ALVINO GUE BERHASIL DAPET POSISI VOKALISNYA!"teriak Viona di telpon bersorak gembira.
Tentu saja Viona sangat senang, takdir ini memang ingin mendekatkannya pada Daniel. Takdir terus memihaknya.
"Gak usah teriak teriak kali,"ujar Alvino kesal.
"Jadi rencana nya setelah ini Lo mau apa?"tanya Viona bersemangat.
"Nanti deh gue pikirin gue lagi ribet nih harus mikirin bahan buat lomba,"kesal Alvino frustasi.
"Kenapa Lo gak siapin dari jauh jauh hari?"
"Gue udah siapin tapi panitianya ngasih info dadakan kalau lombanya di bagi dua babak."
Viona terdiam
"Kita sambung nanti ya,"pamit Alvino untuk menutup panggilan.
"Eh tunggu dulu,"ujar Viona.
"Lo lomba sama Rani kan?"lanjut Viona.
"Iya terus?"
"Besok kan hari libur, Lo ajak aja dia nyari referensi."
"Lo tau kan Rani sama Daniel itu tetanggaan mereka pasti barengan terus. Gue gak mau Daniel ngikut ngikut,"keluh Alvino.
"Nah justru itu. Nanti kan Daniel ngikutin Lo tuh ya, nah gue bakal datang deh buat deketin Daniel. Jadi Lo bisa berdua gue juga."
"Jadi gue ajak Rani buat alasan referensi. Terus biarin Daniel ngikutin gue?"
"Daniel pasti ngikutinnya diem diem."
"Sok tau Lo."
"Dih ya Lo kan ngajak Rani doang buat alasan lomba. Rani pasti gak ngijinin Daniel ikut lah."
"Bener juga Lo."
"Lo ke mall ya besok,"suruh Viona.
"Ngapain? Cari referensi?"
"Ya iya lah. Sekalian besok gue mau belanja biar gampang ketemu Daniel nya gitu,"ujar Viona.
"Yakin berhasil?"
"Percaya deh sama gue. Besok jangan lupa ya kasih info buat gue."
"Iya."
Obrolan itu pun selesai. Mereka berdua segera tertidur untuk bersiap menjalankan rencana nya masing masing.
***
Taktik tindakan bisu mulai di mulai. Mereka memulai rencana seolah olah semuanya memang sudah berjalan sedemikian rupa. Tapi pertemuan Daniel dan Viona itu sebenarnya rencana.
Tapi sayang takdir kini tak memihak mereka. Saat hujan turun Alvino dan Rani terpaksa menepi. Tak lama kemudian Daniel datang dan meminta untuk bertukar kunci kendaraan.
Alvino awalnya ragu tapi saat Daniel bilang ada Viona di mobilnya, Alvino pun mengiyakan karena ia akan berbicara pada Viona tentang improvisasi rencananya.
"Kok Lo sih? Daniel nya mana?"tanya Viona terkejut saat Alvino yang masuk ke dalam mobil.
"Daniel sama Rani. Tapi tenang aja setelah ini mereka gak akan sedekat dulu,"ucap Alvino percaya diri kemudian melajukan mobilnya.
"Hah gimana?"
"Gue nembak Rani,"jawab Alvino sambil fokus ke jalanan yang basah karena air hujan.
"Pasti di tolak iya kan?"ejek Viona.
"Ya betul. Lo tau kenapa dia tolak gue?"
"Ya mana gue tau."Viona menggidikan bahu nya tak acuh."kok Lo keliatan biasa aja sih?"tanya Viona karena biasanya laki laki akan menunjukan raut kesedihan saat di tolak tapi berbeda dengan Alvino, ia tampak biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADDAR💑
Novela JuvenilCerita bad boy juga good girl. 15+ - - - - - Rani Arsyla Danuar. Good girl, suka belajar, salah satu siswa dari kelas unggulan, chef nya sma Galaxy dari ekskul tata boga. Wajah manis tapi gak pernah dandan. Tak lupa kacamata bulat selalu menempel di...