10- Gula Merah

57 3 0
                                    

Rani memperhatikan penjelasan Bu Iren dengan seksama. Bu Iren menjelaskan menu apa saja yang akan mereka masak di lomba dan cara membuatnya. Mereka harus membuat berbagai macam makanan Nusantara. Dan hari ini mereka akan belajar salah satu makanan manis khas daerah Jawa. Berbentuk bulat hijau dengan taburan kelapa dan punya isian gula merah. Apalagi kalau bukan klepon.

Rani dan juga Alvino benar-benar serius dalam membuat makanan tersebut. Begitu pula yang lainnya. Dari menguleni adonan, membentuk adonan sambil memberi isian. Sampai juga pada tahap dimana mereka menyelesaikan masakan tersebut.

Daniel menunggu Rani hari ini, ia menunggu Rani dan duduk di salah satu bangku di ruang tata boga yang luas itu. Sesekali ia memainkan ponselnya, ketika ia sudah bosan dengan handphonenya ia melihat ke arah Rani yang sedang mencuci piring setelah ia menyelesaikan masakannya. Alvino lalu menghampiri Rani sambil membawa sebuah mangkuk berisi beberapa klepon yang sudah matang.

"Ran cobain deh, kata Lo ada yang kurang gak?"tawar Alvino pada Rani yang masih menggosok piring dengan sabun.

"Simpen aja dulu. Nanti gue cobain,"suruh Rani.

"Yaudah buka mulut lo gue suapin ya,"ujar Alvino. Rani pun mengangguk ragu lalu membuka mulutnya.

"Gimana?"tanya Alvino.

"Enak sih. Cuma kayaknya agak keras gitu loh,"ucap Rani.

"Bu Iren juga bilang gitu. Yaudah nanti kita perbaiki lagi masakan kita,"ucap Alvino tersenyum semangat ke arah Rani. Dan Rani pun mengangguk.

Daniel yang melihat kejadian itu agak jengkel melihatnya. Ia membuang muka. Tiba tiba ia teringat dengan perkataan Rani.

"-Lo kalau suka sama dia yaudah, gue sebagai sahabat lo harus nya dukung kan?"

Suara Rani seolah olah muncul di gendang telinganya. Lalu menyadarkannya.

"Haduh Rani lo bener tapi gue gak cemburu,"gumam Daniel jengkel dengan pikirannya sendiri.

"Daniel! Ayo pulang."tiba tiba Rani telah berdiri di samping dia duduk.

"Loh kok cepet?"tanya Daniel menutupi keterkejutan nya.

"Lah ngapain juga lama lama,"jawab Rani."oh iya lo mau gak? Tapi ini agak keras,"ucap Rani menawarkan klepon hasil buatannya. Daniel menatap klepon dan wajah Rani bergantian.

"Yaudah sini gue coba,"Daniel akan mengambil salah satu dari klepon itu lalu memakannya. Tapi tangannya di cekal oleh Rani.

"Ih Lo kan belum cuci tangan,"ujar Rani.

"Gak jadi deh. Ayo pulang aja,"ajak Daniel.

"Kok gitu sih. aaaaa,"ucap Rani sedikit membuka mulutnya Daniel pun menurut. Rani lalu memasukan satu buah klepon ke mulut Daniel. Daniel terdiam ia terus menguyah sambil menatap Rani.

"Keras ya?"tanya Rani memastikan.

"Manis kok,"jawab Daniel tanpa melepas penglihatannya dari wajah Rani.

"Dih gak nyambung. Dah lah ayo pulang,"

***

Tok tok tok

Rani beranjak dari tempat tidurnya. Menyimpan novel yang sedang di bacanya di atas nakas lalu berjalan untuk membuka pintu kamarnya.

"Tumben ngetok pintu,"tanya Rani lalu memperhatikan Daniel yang berdiri sambil memeluk guling kesayangannya.

"Gue nginep ya,"ujar Daniel lalu masuk ke kamar Rani lalu tidur di atas ranjangnya. Dari kecil Daniel dan Rani memang sudah sering tidur bersama, tapi setelah sekian lama ini jadi aneh rasanya.

RADDAR💑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang