Di kantin yang cukup Ramai karena rapat masih berlangsung, Daniel dan Rani sedang duduk berhadapan di salah satu meja kantin. Daniel terus tertawa saat sesekali melihat Rani ketika makan.
"Lo dari tadi ngetawain gue mulu."Rani mendengus kesal.
"Sorry, pulang sekolah kita beli yang baru. Sekarang mah pake aja yang ada,"ujar Daniel sambil tersenyum melihat kacamata Rani yang ia lakban agar kembali menyatu. Kreatif!
"Janji ya?"tanya Rani.
"Iya tapi lo harus nemenin gue dulu ya buat latihan band. kayak biasa,"ucap Daniel menaik turunkan kedua alisnya.
"Sendiri aja lah, gue mau latihan masak!"ujar Rani setelah menyeruput es teh manis nya.
"Lah nanti siapa yang bawain tas gue? Terus yang ngerjain tugas gue sambil nunggu juga siapa?"tanya Daniel mengejek.
"Yaudah iya, tapi gue nanya Alvino dulu hari ini latihan apa kagak,"ujar Rani. Tak sengaja ia pun melihat Alvino yang tengah kebingungan mencari tempat duduk setelah memesan makanan.
"Alvino!"panggil Rani sambil melambaikan tangannya. Alvino pun berjalan menuju Rani.
"Kantinya penuh. Duduk sama gue aja,"ajak Rani sambil menepuk kursi kosong yang berada di sampingnya. Alvino pun menurut. Ekspresi Daniel berubah dingin.
"Oh iya vin, hari ini latihan gak?"tanya Rani.
"Kayaknya enggak deh. Minggu kemarin kita udah latihan full, istirahat dulu aja sehari. Besok mulai lagi,"jawab Alvino lalu tersenyum Rani pun membalas senyum Alvino.
"Oke deh,"ucap Rani mengangkat jempol kanannya. Daniel hanya membuang muka jengkel sebelum Viona datang lalu duduk di sebelah Daniel.
"Eh Niel, Lo lagi nyari vokalis buat audisi ya?"tanya Viona sambil memperlihatkan sebuah brosur ditangannya.
"Lo mau ikutan audisi? Kok gak bilang gue sih?"tanya Rani heboh.
"Iya, kemaren gue mau bilang tapi Lupa,"jawab Daniel. Rani mengangguk ngangguk bangga lalu melanjutkan makannya bersama Alvino. Sedangkan Daniel sedang mengobrol dengan Viona.
"Kira kira Lo butuh vokalis cewek atau cowok?"tanya Viona serius.
"Apa aja yang penting punya skill nyanyi,"jawab Daniel tanpa menatap Viona ia hanya fokus dengan makanannya.
"Jadi.. jadi gue boleh ikutan dong?"
"Yaudah ikutan aja. Banyak juga sih yang mau ikutan jadi vokalis, jadi gue sama anak anak band sepakat mau ngadain audisi kecil kecilan. Buat nyari aja yang bagus gitu jadi vokalis,"jelas Daniel sambil menatap Viona tapi matanya teralihkan oleh Rani yang sedang tertawa dengan Alvino.
Daniel terus menatap ke arah mereka berdua, ia tak memperdulikan Viona yang sedang berbicara.
"Seriusan Lo kalau makan bakso air sama mie nya dulu?"tanya Alvino aneh tapi ngakak.
"Iya nih ya kan sisa bakso nya aja, kasih kecap sama saos deh, dan huala jadilah cilok daging. Hehe,"ucap Rani mereka lalu tertawa.
"Lo suka bakso ya?"tanya Alvino sambil melihat Rani yang lahap memakan bakso tanpa air nya.
"Oh iya dong, gue juga punya langganan bakso yang enak banget,"
"Ah masa? Yaudah kapan kapan kesana yuk?"
"Boleh, gue juga dah lama gak kesitu sama Daniel ya kan Niel?"tanya Rani lalu menatap Daniel yang dengan menatapnya. Sedari tadi Daniel mendengarkan mereka berdua berbicara. Daniel hanya mengangguk lalu tersenyum tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RADDAR💑
Novela JuvenilCerita bad boy juga good girl. 15+ - - - - - Rani Arsyla Danuar. Good girl, suka belajar, salah satu siswa dari kelas unggulan, chef nya sma Galaxy dari ekskul tata boga. Wajah manis tapi gak pernah dandan. Tak lupa kacamata bulat selalu menempel di...