Viona harus mendekati Daniel lewat Rani.
Begitulah saran dari salah satu temannya. Yang membuat Viona harus mendekati Rani dan menjauh sementara dari temannya.
Viona ikut berganti baju dengan rombongan Rani. Mendengarkan obrolan obrolan mereka yang membosankan dan mendengar tawa dari lelucon Rani yang sama sekali tak lucu bagi nya.
Tak suka mata pelajaran olahraga tapi Rani mampu merebut posisi juara kedua Viona. Rani itu terlalu naif, pikirnya.
"Kalau Lo na, mending olahraga apa?"Rani bertanya tiba-tiba padanya. Viona merubah ekspresi dinginnya lalu tersenyum.
"Em, aerobik kali ya,"jawab nya beramah tamah.
Setelah Rani dan yang lainnya tak memandang ke arahnya lagi. Viona memutar bola mata nya malas.
***
Setelah Jelina dan Deni mengambil bola futsal, siswa dan siswi Ipa 1 mulai melakukan pemanasan singkat. Setelah itu mulai bermain dengan tim orang yang mau saja. Dan yang mau itu hanya anak laki laki dan beberapa anak perempuan.
Sisanya seperti Viona beserta teman temannya, hanya menonton sambil mengobrol ria.
Tak lama seorang berpakaian seragam putih abu masuk ke dalam lapangan dan mengobrol dengan Aldo sebentar. Tak lama ia memanggil teman temannya yang lain.
Daniel dan teman temannya lalu masuk ke dalam lapangan setelah Berhyl mengajak Aldo untuk tanding dengan kelasnya.
Viona dan teman temannya terperanjat heboh, terlebih Viona yang begitu sumringah. Tatapannya tak lepas dari Daniel yang menendang bola dengan keren. Mengoper dengan sangat manis dan mencetak gol dengan gaya tampan.
Viona bersorak keras memberi semangat pada teman teman satu kelasnya tapi dalam hati ia mendukung Daniel.
Daniel menendang kencang bola itu hingga melambung tinggi dan tepat mengenai kepala seseorang dan itu adalah Rani.
Dari jauh Viona melihat Rani tersungkur, teman temannya menertawakan Rani pelan sedang yang lainnya menghampiri Rani. Termasuk Daniel.
Viona berkacak pinggang di tempat nya berdiri. Menatap Rani yang sedang mencari perhatian. Viona yakin jika Rani sengaja berdiri di pinggir lapangan untuk mendapatkan banyak perhatian, terlebih perhatian Daniel.
Viona mendecak sebal. Secepatnya ia harus mendorong Rani pergi.
Tapi bagaimana?
***
"Vi gue dapet ini dari anak band,"ucap Laura sambil memberikan sebuah brosur kecil tentang pencarian vokalis band Sma galaxy.
"Pas banget Vi suara Lo kan bagus,"ujar Fani. Selain cantik, baik, pintar dan ramah, Viona memang sering di puji akan suaranya yang bagus di sosial media. Kepercayaan dirinya meningkat seketika.
Setelah membaca itu Viona langsung paham. Dia tau Daniel itu masih ketua ekskul band. Viona yakin ini adalah takdir yang akan membawa nya mendekat pada Daniel.
Viona lalu bergegas mencari Daniel ke kantin saat istirahat karena Viona tadi melihatnya pergi ke kantin bersama Rani. Lumayan lama mencari Daniel di kantin yang penuh ini.
Hingga ia menangkap tiga orang tengah duduk bersama dan Daniel adalah salah satunya.
"Eh Niel, Lo lagi nyari vokalis buat audisi ya?"tanya Viona sambil memperlihatkan sebuah brosur ditangannya dan tanpa lupa senyum di wajahnya.
"Lo mau ikutan audisi? Kok gak bilang gue sih?"Rani tiba-tiba heboh.
"Iya, kemaren gue mau bilang tapi Lupa,"jawab Daniel. Rani mengangguk ngangguk lalu melanjutkan makannya.
Viona kemudian duduk di samping Daniel dan memulai pembicaraan dengannya.
"Kira kira Lo butuh vokalis cewek atau cowok?"tanya Viona serius.
"Apa aja yang penting punya skill nyanyi,"jawab Daniel tanpa menatap Viona ia hanya fokus dengan makanannya. Viona mulai mencari cara.
"Jadi.. jadi gue boleh ikutan dong?"tanya Viona bersorak gembira untuk menarik perhatian Daniel.
"Yaudah ikutan aja. Banyak juga sih yang mau ikutan jadi vokalis, jadi gue sama anak anak band sepakat mau ngadain audisi kecil kecilan. Buat nyari aja yang bagus gitu jadi vokalis."Daniel akhirnya melihat ke arah Viona tapi itu hanya sesaat karena tatapannya teralihkan oleh Rani yang tengah bersama Alvino.
"Daniel audisi kecil kecilan nya hari ini? Gue jadi deg degan nih,"ujar Viona berusaha menarik perhatian Daniel lagi, tapi sayangnya gagal karena Daniel terus menatap ke arah Rani.
Daniel terlihat kesal dan dia menyudahi makannya lalu mengajak Rani pergi. Viona membuang muka malas melihat kepergian Daniel dan Rani.
"Ah rese,"desis Viona.
Kini di hadapannya duduk Alvino yang sedari tadi tertawa seolah mengejek dirinya.
"Lo kenapa ketawa?"tanya Viona bingung.
"Lo suka sama Daniel ya?"tanya Alvino dengan senyum tersungging.
Hati Viona kesal menatap Alvino tapi ia harus menyembunyikan itu demi Citra nya.
"Gak usah sok tau,"balas Viona tersenyum ramah. Tapi Alvino malah menutup mulutnya menahan tawa.
"Bwahahahaha. Lo suka sama dia tapi dia pasti gak suka sama Lo,"ledek Alvino.
"Apa maksud Lo?"Viona berkata sambil menahan amarahnya.
"Mana ada cowok yang suka cewek gampang marah kayak Lo. Bwahahahaha,"Alvino kembali tertawa. Viona kemudian menatap ke sekitar, untungnya mereka sibuk dengan menu makanan mereka masing masing.
"Jaga omongan Lo ya. Jangan nuduh yang enggak enggak."amarah yang di tahan tahannya mulai keluar.
"Tuh kan itu buktinya."Alvino menunjuk wajah Viona yang memerah marah.
"Heh! Gue juga tau ya kalau Lo itu suka sama Rani kan? Lo cari cari dia tapi dia gak pernah tuh mencari atau khawatir sama Lo,"hardik Viona membalas.
"Tapi tetep sih Lo yang paling menyedihkan. Haha,"balas Alvino tak mau kalah.
Viona mendengus laku beranjak pergi dari sana namun Alvino menahannya.
"Tunggu! Gimana kalau kita saling bantu?"tawar Alvino membuat Viona tak jadi pergi lalu kembali duduk.
"Saling bantu apa maksud Lo?"tanya Viona mulai antusias.
"Lo suka sama Daniel terus gue suka sama Rani, tapi kita sama sama gak bisa dapetin mereka. Kenapa kita gak kerjasama?"
"Boleh aja sih, tapi gimana?"tanya Viona lagi.
Alvino dan Viona sama sama mulai berfikir.
"Pertama Lo harus dapetin posisi jadi vokalis,"ujar Alvino.
"Ah itu mah gampang,"balas Viona menjentikan ujung jarinya.
"Percaya diri banget Lo,"sindir Alvino sambil terkekeh pelan.
"Nih ada banyak kemungkinan yang buat gue bisa menang. Pertama gue terkenal di sini, kedua gue itu cantik, terus sebagian anak band itu nge fans sama gue, dan Lo tau kan gue itu terkenal juga karena cover cover lagu gue,"ujar Viona percaya diri dan memuji dirinya.
"Bagus deh kalau gitu,"
Alvino mengangguk senang, tujuannya akan segera tercapai. Penantiannya akan segera terbalaskan, saat penghalang itu pergi dia lah yang akan menjadi dunia besar Rani.
Senyum tipis terukir di bibir Viona. Bekerja sama dengan Alvino pasti akan menguntungkan baginya. Rani akan segera tersingkir dan terdorong, menjadikan Daniel akan lebih mudah di milikinya.
Mereka berdua ambisius mengejar apa yang mereka inginkan.
***
Tbc.....
Halohaaaaa
Oh iya tekan bintang di bawah ya. Dan juga tekan tombol di sebelahnya jika kalian ingin memberi kritik dan saran. Terimakasih.
-salambungabunga
![](https://img.wattpad.com/cover/215696877-288-k676865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RADDAR💑
Roman pour AdolescentsCerita bad boy juga good girl. 15+ - - - - - Rani Arsyla Danuar. Good girl, suka belajar, salah satu siswa dari kelas unggulan, chef nya sma Galaxy dari ekskul tata boga. Wajah manis tapi gak pernah dandan. Tak lupa kacamata bulat selalu menempel di...