23) Drama hidup

67 2 0
                                    

Fufa pov.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kita lagi serius dulu saat ini soalnya lagi ngerjain ulangan harian Geografi. Ya begitulah tentang kebumian gitu.

Sebenernya gue belum siap soalnya semalam gak belajar karena ulangan nya dadakan, bikes banget yah.

Waktu terus berjalan gua akhirnya selesai, meskipun ulangan mendadak gua cukup tau dan bisa dengan pelajaran ini.

"Baiklah, semua sudah selesai. Bapak akan membagikan hasil ulangan ini minggu depan. Terima kasih atas perhatian nya sampai jumpa minggu depan." ucap pak guru beresin buku nya dan langsung pergi.

"Skuy kantin!" teriak Ar.

Saat kita mau keluar segerombolan orang maksudnya beberapa kakak kelas datang ke kelas kita, dan salah satu nya kak Arges.

"Mohon maaf, minta perhatian nya sebentar." ucap kak Arges. Gua liat ekspresi Ar langsung berubah drastis.

"Nyink! Ada paan sih?! Gua laper neh." celetuk Ar, nge gas sambil duduk lagi.

"Iya maaf. Tapi, ini cuman sebentar." balas kak Arges.

"Baiklah, sehubungan dengan ulang tahun sekolah kami akan mengadakan beberapa acara untuk memeriahkan nya dan mohon pengertian nya,-"

"Kami sudah menentukan kelas kalian ini untuk mewakili kelas 10 agar membuat sebuah drama dan akan ditampilkan saat hari ulang tahun sekolah nanti." jelas kak Arges.

"Ngapain buat drama, hidup gua udah penuh drama kale." timpal Ar.

Nih bocah satu mulutnya gak bisa dijaga ngapa. Pedes amat.

"Curhat lu, nyet." ujar Rizky.

"Bukan, gua lagi pidato babi." balas Ar.

Mulai, keluarin semua bahasa binatang nya. Mereka benar-benar tidak menghargai sopan santun apalagi kakak kelas yang lagi ngejelasin.

"Tolong semua nya diam." ucap kak Arges menengahi. Semua orang langsung shut up fucking mouth nya.

"Terima kasih, jadi saya harap kalian bisa mengikuti nya karena kalian mewakili kelas 10. Latihan nya setiap pulang sekolah. Jika ada pertanyaan atau belum paham bisa ditanyakan pada saya atau wakil saya." jelas kak Arges.

"Kami permisi, terima kasih perhatian nya. Silahkan lanjutkan waktu istirahat nya."

"Iya-iya, pergi sanah lu pada udah ngebuang waktu gua aja dengan percuma." Ar langsung pergi sebelum para kakak kelas pergi.

Nih bocah yah, apa sebegitu benci nya dia sama kak Arges? Tapi ini kan disekolah bisakan dia gak bawa masalah keluarga kesini.

Setelah para kakak kelas pergi, gua, Nura dan Ara langsung ikut pergi. Lebih tepatnya kita ke kantin dan nyusul Ar.

Saat disana gue liat Ar lagi duduk sambil makan bakso. Enak bat dah nih anak.

Gua langsung duduk disampingnya seperti biasa. Gua, Ara dan Nura pesen makan juga.

Tentu aja Nura yang pesenin karena gua mager buat berdiri lagi.

"Ar, sebenarnya lo ada masalah apa sih sama kak Arges?" tanya gue langsung karena udah saking kepo nya.

Cinta Sahabat [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang