Chap 10

2.4K 248 2
                                    

"Huang Renjuh.. Wuaahh.. Daebak. Kau sangat-sangat-sangat cantiiikkkkk!!" si berisik Jaemin, teman baru Renjun masuk keruang tunggu Renjun.

Jaemin datang, itu berarti keributan akan terjadi.

Jaemin sangat berisik dan tidak bisa diam.

"Kau cantik sekali! Kau benar-benar cantik!! Bagaimana kalu kita foto dulu?" Jaemin sudah bersiap dengan kamera ponselnya.

"Nana!!!"

Jaemin menoleh ketika mendengar nama nya terpanggil. "Sayang" sapa Jaemin menyambut namja tampan yang berjalan mendekat.

"Sebentar, aku mau selfie dulu dengan Nyonya Lee" Jaemin kembali sibuk dengan ponselnya.

Jepret.. jepret.. jepret..

Jaemin tersenyum senang ketika foto yang diambilnya terlihat sempurna. "Oh ya.. Renjun aku belum mengenalkanmu pada kekasihku. Kemari Sayang" Jaemin memanggil namja tampan itu untuk mendekat.

Renjun, sang pengantin yeoja hanya bisa tersenyum palsu.

Hatinya tengah tertekan karena pernikahan ini.

Perasaannya bersedih karena pernikahan tak di inginkannya ini akhirnya terjadi.

Menikahi orang yang tidak pernah dicintainya. Mengkhianati kekasihnya yang saat ini tengah berada di Tiongkok dan tak tahu apapun tentang dirinya yang akhirnya akan menjadi Istri namja lain.

Betapa menyedihkannya takdir hidupnya ini.

"Jeno. Jeno Lee.. dia kekasihku" suara berisik Jaemin kembali terdengar memperkenalkan kekasihnya dengan bangga.

Yang pada akhirnya menyadarkan Renjun dalam dunianya yang penuh kesedihan.

"Hai. Jeno.." namja tampan itu tersenyum mengenalkan dirinya.

Renjun cukup terpesona oleh eyes smile milik kekasih Jaemin. Sepertinya itu daya tarik namja tampan ini. "Renjun. Huang Renjun"

"Eiiihh.. No Huang. But Lee. Lee Renjun.. iya kan?" Jaemin kembali bersuara.

Entah kenapa, Renjun merasa bahwa kehadiran Jaemin benar-benar bisa menghiburnya. Jaemin seperti mentari yang menerangi kegelapan hatinya.

"Hei. Kenapa dengan wajahmu itu? kau akan menikah? Kenapa kau terlihat sedih begitu?" tanya Jaemin penasaran.

"Maafkan kekasihku yang sangat berisik ya!" Jeno angkat bicara. Meminta Renjun sabar dengan tingkah ajaib Jaemin.

"Aku kesepian sedari tadi. Senang dan haru melihat kalian mendatangiku" Renjun berbohong.

"Ahh.. Injun_ah.. jangan membuatku menangis dihari bahagiamu ini. Aku pasti akan menemanimu.. aku kan temanmu" Jaemin memeluk Renjun erat. Ia senang sekali memiliki teman seperti Renjun.

"Jangan bersedih lagi ya? Aku akan selalu bersamamu" Jaemin melepaskan pelukannya. Menatap Renjun lembut. "Kita berteman kan? Jadi.. jangan merasa kesepian lagi"

"Nona Huang!"

Semua mata tertuju pada seorang yeoja berpakain rapi. Yeoja yang bertanggung jawab memanggil Renjun untuk masuk ke altar pernikahan. Dimana Mark sudah menunggunya untuk mengucapkan janji setia pernikahan.

"Ayo, aku akan mengatarmu kedepan" Jaemin menggenggam tangan Renjun. Yeoja berisik yang manis itu bisa merasakan tangan Renjun yang gemetar gugup bahkan berkeringat. "Tenang saja" Jaemin mencoba menenangkan Renjun dengan senyuman manisnya.

Renjun menoleh pada Jaemin. Tersenyum dengan sangat dipaksakan.

Tak sama sekali Renjun menyangkan bahwa jantungnya akan berdegup dengan kencangnya.

Padahal ini pernikahan yang tak di ingikannya, tapi kenapa jantungnya berdegup begitu cepatnya.

Berterimaksih pada Jaemin yang mau datang dan menemaninya. Menggenggam tangannya yang bergetar hebat selaras dengan detak jantung dan keringat yang tiba-tiba muncul entah darimana.

Setiap kata demi kata yang keluar dari mulut cerewet Jaemin mampu menghibur Renjun sampai saat ini dan jangan lupakan senyuman manisnya yang membuat Renjun terhibur.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang